7. Toko ingin pembeli memegang barang yang mereka jual
Menurut Journal of Consumer Research, hanya dengan menyentuh suatu objek akan meningkatkan persepsi kepemilikan objek tersebut.
Ini berarti kamu akan memiliki koneksi dengan barang yang kamu sentuh dan kemungkinan besar akan membelinya.
8. Harga dengan nominal tidak genap
Pernah menemukan barang dengan harga yang tidak genap?
Misalnya Rp 199.000, kenapa tidak dituliskan Rp 200.000 saja?
Ternyata nominal harga seperti itu ada alasannya.
Harga Rp 199.000 tentu akan terkesan lebih murah dibandingkan Rp 200.000.
9. Aroma memengaruhi keinginan membeli
Sejumlah toko biasanya akan menyemprotkan aroma wangi dalam tokonya.
Seperti misal toko roti, akan ada aroma kue, kopi, atau yang sejenisnya.
Aroma ternyata berkaitan dengan barang yang dilihat pembeli.
Selain itu, pembeli juga akan menghabiskan banyak waktu di toko.
Dengan begitu, akan ada potensi untuk membeli barang.
Baca juga: Belanja di Supermarket, Ketahui Dulu 8 Istilah Daging Sapi dalam Bahasa Inggris
Baca juga: Sepotong Daging Ham Termahal di Dunia Terjual Rp 208 Juta, Apa Istimewanya?
Baca juga: Tips Tetap Aman Belanja di Mal Bogor selama Masa Pembatasan Jam Operasional
Baca juga: Wisata Belanja Orchard Road Singapura Masih Sepi Akibat Pandemi Covid-19
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)
Baca tanpa iklan