Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wisata Belanja Orchard Road Singapura Masih Sepi Akibat Pandemi Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orchard Road, Singapura.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kondisi Orchard Road di Singapura dilaporkan berbanding terbalik dengan kondisinya sebelum pandemi Covid-19.

Orchard Road kini sepi akan kunjungan wisatawan.

Padahal, Orchard Road merupakan wisata belanja yang jadi tujuan banyak turis dunia.

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Singapura menyempatkan mampir ke tempat ini.

Turis yang Masuk ke Singapura Akan Diberi Alat Pemantau untuk Pastikan Lakukan Karantina

Mengutip Kompas.com, pusat perbelanjaan, restoran, dan ruang-ruang komersial lainnya di Orchard Road, Singapura, dilaporkan sepi.

Para pejalan kaki yang melintas di sepenggal jalan yang tersohor sebagai surga belanja dunia ini pun bisa dihitung dengan jari.

Kondisi ini demikian kontras dengan sebelum pandemi Covid-19. Orchard Road selalu ramai. Pusat-pusat perbelanjaan sesak oleh para turis dan restoran-restoran ramai para pengudap.

Sepinya Orchard Road dipicu penutupan sementara toko-toko dan ritel-ritel yang ada di pusat-pusat perbelanjaan.

Restoran asal Italia, Modesto, contohnya. Tempat makan yang berdiri sejak 23 tahun lalu ini untuk pertama kali menutup sementara operasinya.

Selain itu, toko ritel kenamaan dunia, Louis Vuitton dan Channel, kehilangan pengunjung yang sebagian besar merupakan wisatawan asal China.

"Ini krisis terburuk bagi Singapura dan Orchard Road," terang pemilik salah satu toko jahit di Orchard Road, Kiran Assodani, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (4/8/2020).

Semenjak Covid-19 mewabah, pusat perbelanjaan, toko, dan restoran yang ada di Orchard Road mengalami penurunan penjualan sebesar 90 persen.

Hal ini menyusul pemberlakuan pembatasan wilayah ( lockdown) selama dua bulan yang membuat para turis mancanegara tak bisa masuk keluar negara tersebut.

Akibat dari kebijakan tersebut, Singapura mengalami kemerosotan pendapatan dari wisatawan mancanegara sebesar 20 miliar dollar Singapura atau setara Rp 213 triliun.

Pengelola salah satu toko koper yang terletak di Far East Plaza, Robert Chua, mengatakan, dia bisa meraih pendapatan atas penjualan koper sebesar Rp 266 juta per bulan dalam kondisi normal.

Halaman
12