Namun, tak bertahan lama karena pedagang itu tak bisa meninggalkan keluarganya di kampung.
"Saya ajak pedagang pempek asli Palembang ke Jakarta. Tapi enggak berlangsung lama karena dia punya keluarga bukan jomblo. Sekitar 2 sampai 3 bulan saja kerjanya,"lanjut Rudi.
Baru awal buka, Rudi malah sudah banyak kedatangan pembeli. Pembeli kebanyakan berasal dari mahasiswa, pengunjung bioskop dan pegawai rumah sakit Cipto Mangunkusumo yang tak jauh dari gedung bioskop.
Pempek Megaria kian populer dari mulut ke mulut. Rudi menjual aneka pempek mulai dari pempek kapal selam, lenjer, kulit, kriting, dan adaan.
Pesan Secara Daring
Kini Pempek Megaria memiliki banyak menu tambahan di antaranya pindang patin, laksan dan mie celor. Minumannya juga beraneka macam ada es cendol, es teh susu, es kopi susu, es campur dan es kacang merah.
Bila anda ingin ke sana, letak posisi sudah pindah tak lagi menghadap jalan Diponegoro, Pempek Megaria agak menjorok ke belakang Bioskop Metropole menyatu dengan pujasera.
Ia juga membuka layanan secara daring dengan tiga tempat pick up point. Ada di area Bioskop Metropole, Kwitang, dan Pondok Labu.
Rudi bersyukur seorang perantau seperti dia bisa mempertahankan usaha pempek sampai saat ini. Bahkan, disukai pelanggan secara turun temurun.
Pernah suatu ketika, pelanggannya bernostalgia masa muda kepada anaknya di Pempek Megaria.
"Dia cerita ke anaknya "Bapak dulu jadian di sini", itu cerita-cerita yang saya suka dengarnya. Ada rasa bersyukur kita bisa survive sampai sekarang," pungkasnya.
• Tips Memasak Pempek Khas Palembang yang Bertekstur Kenyal dan Tidak Keras
• Tak Sama, Ini Bedanya Pempek Jambi dengan Pempek Bangka
• Resep Mudah Membuat Pempek Palembang, Ada Kapal Selam hingga Panggang
• Ragit, Kuliner Khas Palembang Tak Kalah Populer dari Pempek saat Bulan Ramadan
• Selain Pempek, 6 Kuliner Khas Palembang yang Bisa Kamu Coba, Cicipi Gurihnya Mi Celor
Artikel ini telah tayang di Tribuntribunjakartatravel.com dengan judul Sejarah Pempek Megaria Sejak 1989 di Menteng: Berawal dari Coba-coba Mahasiswa UI Bisnis Kuliner