Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jantungnya Berhenti Berdetak Lebih dari 6 Jam Karena Hipotermia, Pendaki Wanita ini 'Hidup' Kembali

Penulis: Gigih Prayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Audrey Mash bersama Suami

Sang dokter mencoba membangunkan Audrey dengan mesin khusus jantung dan paru-paru agar oksigen bisa masuk ke artersi sembari menghangatkan darahnya dengan tujuan suhu tubuh Audrey bisa naik.

Dokter juga mencoba menangani jantung Audrey yang tidak berdetak dengan defibrillator, namun hal tersebut tidak berhasil.

Namun pada pukul 21.46 malam hari, jantungnya mulai berdetak sendiri dan dia kehilangan banyak darah karena jantungnya tidak berdetak dalam waktu yang lama.

Audrey pun dibius selama 48 jam, dan setelah tiga hari, Audrey mampu bangun dan bicara. Untungnya meskipun jantungnya tidak berdetak dalam waktu yang lama, Audrey tidka mengalami kerusakan otak.

Awal Tahun 2020, Jalur Pendakian Gunung Prau dan Gede Pangrango Ditutup Sementara

5 Tips Mencegah Hipotermia saat Mendaki Gunung

Kerap Menyerang Pendaki Gunung, Apakah Itu Hipotermia?

Viral Skin to Skin Pendaki di Gunung Rinjani, Ini 3 Kasus Pendaki Hipotermia di Gunung Indonesia

(TribunTravel.com/GigihPrayitno)