Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jantungnya Berhenti Berdetak Lebih dari 6 Jam Karena Hipotermia, Pendaki Wanita ini 'Hidup' Kembali

Penulis: Gigih Prayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Audrey Mash bersama Suami

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pendaki wanita ini 'hidup' kembali setelah jantungnya berhenti berdetak lebih dari enam jam.

Hal ini karena wanita yang bernama Audrey Mash mengalami hipotermia saat melakukan pendakian menuju Pegunungan Pyrenees di Spanyol Utara bersama suaminya, Rohan Schoeman.

Dilansir oleh TribunTravel dari New York Times, Audrey dan suaminya tersebut terjebak dalam badai salju yang menyebabkan dirinya mengalami hipotermia akut.

Bersama suaminya, Audrey ditemukan oleh petugas kebakaran dalam kondisi kedinginan dengan detak nadi berhenti.

Jalur Pendakian 2 Gunung Ini Ditutup Sementara Awal Tahun 2020

Jalur Pendakian Ditutup, Ini 4 Destinasi Alternatif di Sekitar Gunung Merapi

Kemudian Audrey dibawa di Rumah Sakit Vall d'Hebron, Barcelona.

Setelah berhenti selama lebih dari enam jam, ternyata Audrey siuman kembali.

Ketika sadar, Audrey mengungkapkan dia tidak bisa mengingat apapun yang terjadi ketika dia dan suaminya diselamatkan oleh petugas dari Gunung Vall de Nuria.

"Aku tidak ingat apapun," kata Audrey.

Dr Eduard Argudo, dokter yang merawat Audrey mengatakan bahwa Audrey telah melalui sesuatu hal yang luar biasa menakjubkan.

"Ini kasus yang laur biasa, hampir tidak ada orang yang bisa hidup kembali ketika jantung mereka berhenti berdetak dalam waktu yang sangat lama," kata Eduard.

Suami Audrey, Schoeman mengungkapkan bahwa saat mendaki suhu tubuh Audrey mulai menurun dan Audrey pun mulai berbicara melantur dan kemudian kehilangan kesadaran.

Schoeman kemudian membawa Audrey turun dan berusaha membawanya ke tempat yang lebih aman, satu jam kemudian denyut nadi Audrey tidak bisa ditemukan.

Akhirnya petugas pemadam kebakaran menemukan Schoeman dan Audrey pada pukul 3.40 sore waktu setempat setelah Schoeman mengirim foto tempat mereka berada.

Saat itu, suhu tubuh Audrey hanya 18 derajat Celcius, padahal suhu normal manusia adalah 37 derajat Celcius. Audrey pun diterbangkan ke rumah sakit.

Di rumah sakit, beberapa organ vital Audrey seperti jantung, ginjal dan paru-parunya tidak berfungsi. Meskipun begitu, dokternya percaya Audrey masih bisa diselematkan.

Halaman
12