Ia membuat bakso berbentuk cinta agar dapat menggaet pengunjung.
Setelah membangun usaha bakso itu, Puji melebarkan sayap bisnis dengan membuka cabang pertamanya di Jalan Bendi Raya.
"Saya sempat usaha bakso di Jalan Bendi Raya, setiap jam 12 habis. Pengunjung banyak datang karena saking unik bakso love yang saya pajang di depan etalase," ungkapnya.
Melihat dagangannya laku, Puji kemudian membangun cabang baksonya di kawasan Petukangan Selatan.
Di sini titik awal usahanya bangkrut lantaran ia tak fokus untuk menjalani usahanya itu.
Pengelolaan usahanya yang diakuinya berantakan membuat omzetnya kian menurun.
"Hanya kuat delapan bulan, usaha saya terus merugi karena persaingan juga. Ditambah banyak pinjaman untuk bangun usaha. Tutup semuanya," bebernya.
Dikasih Modal, Jualan di Ragunan
Pada tahun 2019, Puji kembali berusaha bakso bersama orang yang mau membiayai usahanya itu.
Puji diberikan modal baru oleh orang itu untuk membangun kembali usahanya dengan sistem bagi hasil.
"Saya enggak keluar uang sama sekali, dia percaya sama saya untuk membangun usaha ini," terangnya.
Kini, ia berharap usaha bakso berbentuk love di kawasan Ragunan kembali mencapai masa keemasannya yang pernah dituainya itu.
• 10 Bakso Wonogiri Enak di Jakarta, Ada yang Tawarkan Harga Terjangkau Mulai Rp 10 Ribu
• Rekomendasi 6 Bakso Enak di Medan, Selalu Laris Diserbu Pembeli
• 10 Warung Bakso Enak di Malang yang Terkenal hingga jadi Incaran Wisatawan
• Rekomendasi Kuliner 10 Bakso Enak di Surabaya
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Puji, Pembuat Bakso Bentuk Love Demi Gaet Pengunjung di Tengah Persaingan Ketat Usahanya