TRIBUNTRAVEL.COM - Puji (37), pedagang bakso yang baru sebulan berjualan di Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, membuat terobosan baru.
Demi menggaet para pembeli, ia membuat bakso yang terbilang unik berbentuk lambang cinta.
Ia berharap bakso cinta kreasinya itu bisa jadi daya tarik di tempatnya untuk mendatangkan banyak pengunjung.
Tentunya, omzet yang kian menanjak setiap hari.
Di tengah padatnya kendaraan yang berhenti di pertigaan lampu merah, etalase berisi bakso berbentuk cinta tampak mencuri perhatian.
Spanduk yang tergantung di atas etalase itu bertuliskan beberapa menu bakso, yang beda dan unik adalah bakso love-nya itu.
Pria asli Surakarta, Jawa Tengah tersebut ingin membuat bakso daging yang menarik di tengah persaingan ketat berjualan bakso.
"Saya berpikir sekarang persaingan ketat, kalau bakso biasa daya tariknya apa? Yang buat menarik orang itu apa? Akhirnya saya buat bakso yang tak dimiliki orang lain," ungkapnya kepada TribunJakarta.com.
Akhirnya ia mencoba membuat bakso berbentuk love dengan berbagai ukuran.
Ada juga bakso kerucut dan bakso beranak yang dijual Muji.
"Agar bisa berbentuk Love, adonan bakso dimasukkan ke dalam cetakan," ungkapnya.
Bakso love yang dijualnya bukan hanya menarik dari segi tampilan akan tetapi ia juga mengedepankan rasa dengan resep kreasi sendiri.
Jatuh Bangun Usaha Bakso
Ide Puji membuat bakso love itu berangkat dari kerisauannya akan naik-turun usaha baksonya.
Puji sempat mengalami masa keemasan saat berjualan bakso yang dimulainya sejak tahun 2012 di kawasan Peninggaran, Kebayoran Lama.
Ia membuat bakso berbentuk cinta agar dapat menggaet pengunjung.
Setelah membangun usaha bakso itu, Puji melebarkan sayap bisnis dengan membuka cabang pertamanya di Jalan Bendi Raya.
"Saya sempat usaha bakso di Jalan Bendi Raya, setiap jam 12 habis. Pengunjung banyak datang karena saking unik bakso love yang saya pajang di depan etalase," ungkapnya.
Melihat dagangannya laku, Puji kemudian membangun cabang baksonya di kawasan Petukangan Selatan.
Di sini titik awal usahanya bangkrut lantaran ia tak fokus untuk menjalani usahanya itu.
Pengelolaan usahanya yang diakuinya berantakan membuat omzetnya kian menurun.
"Hanya kuat delapan bulan, usaha saya terus merugi karena persaingan juga. Ditambah banyak pinjaman untuk bangun usaha. Tutup semuanya," bebernya.
Dikasih Modal, Jualan di Ragunan
Pada tahun 2019, Puji kembali berusaha bakso bersama orang yang mau membiayai usahanya itu.
Puji diberikan modal baru oleh orang itu untuk membangun kembali usahanya dengan sistem bagi hasil.
"Saya enggak keluar uang sama sekali, dia percaya sama saya untuk membangun usaha ini," terangnya.
Kini, ia berharap usaha bakso berbentuk love di kawasan Ragunan kembali mencapai masa keemasannya yang pernah dituainya itu.
• 10 Bakso Wonogiri Enak di Jakarta, Ada yang Tawarkan Harga Terjangkau Mulai Rp 10 Ribu
• Rekomendasi 6 Bakso Enak di Medan, Selalu Laris Diserbu Pembeli
• 10 Warung Bakso Enak di Malang yang Terkenal hingga jadi Incaran Wisatawan
• Rekomendasi Kuliner 10 Bakso Enak di Surabaya
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Puji, Pembuat Bakso Bentuk Love Demi Gaet Pengunjung di Tengah Persaingan Ketat Usahanya