Breaking News:

Mata Lokal UMKM

Waroeng Semawis Semarang Tengah, Semarang, Jateng Kembali Buka, Nikmati Kuliner Legendarisnya

Waroeng Semawis, Semarang Tengah, Semarang, Jateng kembali buka. Gudeg Koyor Mbok Sireng hingga nasi kebuli ramaikan kuliner malam khas Pecinan.

Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Suasana Waroeng Semawis, Sabtu (4/10/2025) malam. Event mingguang di Gang Warung Semarang, Waroeng Semawis kembali dibuka setelah hampir satu tahun vakum. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Waroeng Semawis yang berada di Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah kembali buka.

Kawasan kuliner ini kembali menggandeng berbagai UMKM kuliner untuk meramaikan wisata kuliner di Semarang.

Menariknya, antusiasme pengunjung terhadap pembukaan kembali Waroeng Semawis tak hanya dirasakan dari keramaian pengunjung, tetapi juga dari penjual yang merasakan langsung lonjakan pembeli di hari pertama.

Baca juga: 5 Kuliner Malam di Semarang, Bisa Kunjungi Waroeng Semawis saat Akhir Pekan

GUDEG - Karyawan Gudeg Koyor Mbok Sireng tampak sedang melayani pembeli di Waroeng Semawis, Sabtu (4/10/2025) malam. Antusiasme pengunjung terhadap pembukaan kembali Waroeng Semawis tak hanya dirasakan dari keramaian pengunjung, tetapi juga dari penjual yang merasakan langsung lonjakan pembeli di hari pertama.
GUDEG - Karyawan Gudeg Koyor Mbok Sireng tampak sedang melayani pembeli di Waroeng Semawis, Sabtu (4/10/2025) malam. Antusiasme pengunjung terhadap pembukaan kembali Waroeng Semawis tak hanya dirasakan dari keramaian pengunjung, tetapi juga dari penjual yang merasakan langsung lonjakan pembeli di hari pertama. (Tribun Jateng/Idayatul Rohmah)

Baca juga: 5 Tempat Wisata Kuliner Malam dari Berbagai Kota di Indonesia, Ada Pasar Semawis hingga Malioboro

Satu di antaranya, Ambar (67) penjual Gudeg Koyor Mbok Sireng, yang mengaku dagangannya nyaris ludes hanya dalam waktu dua setengah jam.

"Tadi saya buka jam 6 lebih (18.00 WIB). Ini sudah habis (20.30)," kata Amba, generasi kedua Gudeg Koyor Mbok Sireng di kawasan Waroeng Semawis, Sabtu (4/10/2025).

Ambar menyebut, dirinya menyiapkan sekitar 7 kilogram nasi, 4-5 kilogram telur, dan 4 kilogram koyor untuk pembukaan malam itu.

Semua habis diserbu pengunjung yang datang memadati kawasan Pecinan Semarang.

"Laris. Biasanya jam 10 (22.00) habisnya," tambahnya dengan senyum puas.

Gudeg Koyor Mbok Sireng memang sudah lama dikenal pengunjung Waroeng Semawis. 

Baca juga: Wisata Museum Kereta Api Ambarawa, Tempat Bersejarah di Ambarawa, Kab. Semarang Jawa Tengah

Baca juga: Itinerary Semarang 2 Hari 1 Malam Bujet Rp 1,8 Juta 4 Orang: Kulineran dan Wisata Sejarah

Ambar bercerita, sebelumnya ia biasa berjualan di titik yang berbeda, namun tetap menjadi bagian dari jajaran kuliner legendaris yang menghiasi kawasan tersebut setiap akhir pekan.

2 dari 4 halaman

Mengenai perbedaan antara masa sebelum pandemi dan sekarang, Ambar menyebut momen pembukaan kali ini terasa lebih meriah.

“Kalau tahun kemarin agak sepi. Tapi karena ini pertama kali buka lagi setelah vakum lama, jadinya ramai sekali. Harapannya ya semoga terus ramai begini,” ungkapnya.

Untuk seporsi nasi gudeg koyor, Ambar mematok harga Rp 25.000, sedangkan tanpa telur dijual seharga Rp 20.000. 

Menurutnya, sebagian besar pembelinya merupakan warga asli Semarang yang sudah mengenal rasa khas gudeg buatannya.

“Pembeli kebanyakan warga Semarang," ungkapnya.

Pembukaan kembali Waroeng Semawis tak hanya disambut antusias oleh pengunjung, tapi juga menjadi peluang baru bagi pelaku usaha kuliner untuk memperkenalkan produknya.

Di antaranya diakui Lia Nurida (43), penjual nasi kebuli, teh jumbo, dan telur asin produksi rumahan yang baru pertama kali bergabung dalam gelaran kuliner malam khas Semarang ini.

Ditemui di lapaknya, Lia mengaku senang dengan sambutan positif dari pengunjung.

“Alhamdulillah banyak peminatnya. Meskipun nasi kebuli ini bukan makanan yang umum di Chinese area, ternyata banyak peminatnya,” ujarnya di lapaknya.

Untuk malam pembukaan, Lia menyiapkan sekitar 5 kilogram nasi kebuli, jumlah yang lebih banyak dibanding saat ia berjualan di luar event.

3 dari 4 halaman

"Biasanya enggak segitu. Karena ini kan Evan, baru pembukaan kan biasanya banyak orang. Jadi sedianya 5 kg. Ternyata memang sesuai ekspektasi,” ungkapnya.

Lia juga menyampaikan, ini adalah kali pertama dirinya bergabung dengan Waroeng Semawis

Ia berharap, keikutsertaannya ini bisa menjadi langkah awal yang baik untuk memperluas pasar dan mengenalkan produknya ke lebih banyak orang.

"Harapan kedepan semakin maju, semakin laris, semakin banyak pengunjung dan peminatnya," imbuhnya.

Rekomendasi Makanan di Pasar Semawis

Selain nasi gudeg, berikut berbagai daftar makanan di Pasar Semawis yang bisa dicicipi oleh pengunjung:

1. Nasi Bakar Kemangi & Sate Tulang Ayam

Nasi bakar berbumbu aromatik yang disajikan dengan sate tulang ayam dengan rasa pedas, gurih, manis, dan juga bumbu rahasia yang membuat makanan ini semakin nikmat.

2. Tiram Bakar

Kamu juga bisa menikmati seafood yang dibakar langsung di atas bara api dengan bumbu khas dengan cita rasa nikmat dan menggoda.

4 dari 4 halaman

3. Tahu Gimbal Semarang Dapoer Bu Tet

Semarang terkenal dengan kuliner tahu gimbalnya.

Kamu bisa menikmati tahu gimbal di Pasar Semawis yaitu Tahu Gimbal Semarang Dapoer Bu Tet.

4. Lumpia Gang Lombok

Ikon kuliner Semarang yakni Lumpia ini bisa dinikmati di Pasar Semawis.

Meski antreannya banyak, namun sangat worth it untuk dicoba. 

(Cynthia/TribunTravel) (TribunJateng)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
SemawisWaroeng SemawisMataLokalUMKM
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved