Ikan ini kemudian diawetkan dalam tong kira-kira selama 25 hari sampai siap disajikan.
Biasanya, ikan ini dikonsumsi dengan sayur-sayuran.
Rahasia pengolahan feseekh ini terletak pada garam yang berfungsi membuat ikan itu jadi "matang" dan mencegahnya membusuk.
Nah, yang menyebabkan ikan ini berbahaya adalah jika tidak diolah dengan kadar garam yang cukup atau saat ditangkap ikan itu sudah mati.
Inilah yang menyebabkan adanya bakteri C. botulinum yang menyebabkan botulisme.
Selain dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari, orang Mesir juga mengonsumsi feseekh pada perayaan Shem el-Nissim di musim semi untuk mengingat budaya zaman dahulu.
Karena merupakan makanan hasil fermentasi, ada aroma kuat yang keluar dari ikan itu.
Ada orang yang bisa menahan aromanya, ada juga yang tidak tahan dengan aroma feseekh.
Di sisi lain, feseekh sudah jadi bagian dari budaya Mesir.
Tapi karena adanya imbauan dari Kementerian Kesehatan, ahli mengolah feseekh juga menyarankan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan fermentasi itu.
Artikel ini telah dimuat di Bobo.grid.id dengan judul Meski Berbahaya, Makanan Ini Disukai Penduduk Mesir, lo! Pernah Tahu?