TRIBUNTRAVEL.COM - Momen Idul Adha sering identik dengan olahan daging kambing.
Sayangnya, tidak semua orang tahu cara memasak daging kambing kurban dengan benar.
Baca juga: Resep Sate Kambing Simple & Enak, Dibuat dari Daging Kurban Idul Adha
Baca juga: Daya Tarik Pulau Kambing di Kabupaten Bima NTB, Termasuk Akses Menuju ke Sana
Hasilnya, daging kambing malah jadi alot, berbau prengus, dan sulit dikunyah.
Padahal, jika kamu menghindari beberapa kesalahan umum, daging kambing bisa terasa empuk, gurih, dan nikmat.
Tak perlu jadi chef profesional, cukup pahami teknik dasarnya.
Berikut ini 6 kesalahan yang sering terjadi saat memasak daging kambing kurban dan tips praktis untuk menghindarinya:
Baca juga: Resep Tongseng Kambing Enak dan Simple, Daging Empuk dengan Kuah yang Gurih Mantap
1. Tidak Memasak dalam Waktu yang Cukup

Baca juga: Resep Gule Kambing Simple & Enak, Bisa Diolah dari Daging Kurban Idul Adha
Kesalahan pertama dan paling sering dilakukan adalah terburu-buru saat memasak.
Daging kambing, terutama bagian seperti paha atau iga, mengandung serat otot yang tebal dan butuh waktu lama agar bisa melunak.
Jika kamu langsung menggoreng atau memanggang tanpa proses perebusan yang cukup, dagingnya bisa terasa keras dan alot.
Solusi:
- Gunakan metode slow cooking seperti merebus dengan api kecil selama 1–2 jam.
- Jika ingin lebih cepat, gunakan presto selama 30–45 menit tergantung ketebalan daging.
2. Kurang Air saat Memasak

Baca juga: Resep Krengsengan Kambing Enak dan Empuk, Bisa Diolah dari Daging Kurban Idul Adha
Berbeda dari daging ayam atau sapi, daging kambing butuh banyak cairan selama proses pemasakan.
Banyak orang hanya menambahkan air sedikit dan terus menambahkan saat air menyusut.
Padahal, cara ini bisa membuat rasa bumbu menjadi tidak konsisten dan daging jadi kurang empuk karena perubahan suhu air yang terus-menerus.
Solusi:
- Sejak awal, isi panci dengan air hingga seluruh bagian daging terendam sempurna.
- Biarkan mendidih perlahan hingga air menyusut dengan sendirinya, sambil memastikan daging tetap lembap.
3. Langsung Menambahkan Semua Bahan Bumbu di Awal

Kebiasaan menambahkan semua bumbu sekaligus sejak awal justru bisa mengacaukan cita rasa dan tekstur.
Beberapa rempah seperti cabai, daun salam, atau tomat bisa kehilangan aroma alaminya jika dimasak terlalu lama.
Solusi:
- Tumis bawang bombay dan bawang putih lebih dulu sebagai dasar rasa dan untuk membantu melembutkan daging.
- Setelah daging setengah matang (sekitar 30 menit), baru tambahkan bumbu utama seperti ketumbar, jinten, lada, kayu manis, cengkeh, atau kapulaga.
Tambahan seperti paprika, tomat, atau santan sebaiknya dimasukkan di tahap akhir agar rasanya tetap segar.
4. Menggunakan Api Besar agar Cepat Matang

Banyak orang berpikir semakin besar api, semakin cepat daging matang.
Padahal, daging kambing bisa jadi kering, keras, dan kehilangan rasa jika dimasak dengan suhu tinggi.
Memasak dengan api besar membuat cairan cepat menguap sebelum daging benar-benar empuk.
Solusi:
- Gunakan api kecil hingga sedang dan masak dalam waktu yang lama.
- Ini akan membantu melembutkan serat otot secara perlahan dan membuat rasa bumbu lebih meresap.
5. Tidak Membersihkan Daging Kambing dengan Benar

Salah satu hal yang sering diabaikan adalah proses membersihkan daging.
Daging kambing memiliki bau khas (prengus) yang cukup kuat dan bisa mengganggu rasa jika tidak diolah dengan baik.
Langsung memasak tanpa proses pembersihan bisa membuat masakan terasa “berbau”.
Solusi:
- Cuci daging dengan air jeruk nipis, cuka, atau asam jawa selama 10–15 menit sebelum dimasak.
- Kamu juga bisa merebus daging sebentar dengan tambahan jahe, serai, daun salam, dan lengkuas untuk menghilangkan aroma tak sedap.
6. Memasak dengan Wajan Terbuka Terlalu Lama

Kesalahan terakhir yang sering dilakukan adalah membiarkan wajan atau panci terbuka saat memasak.
Akibatnya, cairan cepat menguap dan daging menjadi kering serta keras.
Solusi:
- Gunakan panci tertutup atau tutup wajan selama proses perebusan agar kelembapan tetap terjaga.
Fakta Menarik tentang Daging Kambing
- Rendah kolesterol: Meski banyak yang menghindari karena dianggap berlemak, nyatanya daging kambing lebih rendah lemak jenuh dibanding daging sapi.
- Kaya zat besi: Sangat baik untuk penderita anemia dan ibu hamil karena membantu pembentukan sel darah merah.
- Sumber protein tinggi: Dalam 100 gram daging kambing, terkandung sekitar 27 gram protein, cocok untuk kebutuhan harian tubuh.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.