Breaking News:

Jadwal Kirab Pusaka Malam 1 Suro 2024 Keraton Surakarta Beserta Rute

Berikut ini jadwal kirab malam 1 Suro 2024 Keraton Kasunanan Surakarta Hadiringrat beserta rute yang dilewati.

Penulis: Kurnia Yustiana
Editor: Kurnia Yustiana
Tribunsolo.com/Andreas Chris
Lima kebo bule Kiai Slamet yang menjadi penunjuk jalan dalam kirab Malam 1 Suro saat berada di depan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta, Rabu (19/7/2023). Tahun 2024, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali melaksanakan kirab malam 1 Suro. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiringrat setiap tahunnya menjalankan tradisi peringatan malam 1 Suro.

Dalam Kirab Pusaka 1 Sura Warsa Je 1958 Keraton Kasunanan Surakarta Hadiringrat, kebo bule Kyai Slamet menjadi cucuk lampah.

Kirab 1 Suro (1 Muharram 1425 Hijriah) di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/11/2013) dini hari yang mengarak kebo bule Kiai Slamet.
Kirab 1 Suro (1 Muharram 1425 Hijriah) di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/11/2013) dini hari yang mengarak kebo bule Kiai Slamet. (TRIBUN JATENG/Galih Permadi)

Traveler dapat ikut melihat jalannya prosesi kirab malam 1 Suro ini.

Pada saat kirab malam Satu Suro, ribuan orang kerap memadati di sepanjang rute.

Baca juga: Jadwal Kirab Pusaka Dalem Malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran Solo 2024

Kamu pun bisa menanti di tepi rute jalan yang dilewati saat kirab malam 1 Suro.

Berikut ini rute dan jadwal kirab 1 Suro 2024 Keraton Surakarta, dikutip dari Instagram @kraton_solo, Sabtu (6/7/2024).

Jadwal Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Minggu Kliwon (malam Senin Legi) tanggal 7 Juli 2024 pukul 23.59 sampai selesai

Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta

-Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ke utara melalui Supit Urang-Jalan Pakoe Boewono (Gapura Gladhag) ke utara menuju Jalan Jenderal Sudirman-ke timur melalui Jalan Mayor Kusmanto-ke selatan melalui Jalan Kapten Mulyadi-ke barat melalui Jalan Veteran-ke utara melalui Jalan Yos Sudarso-ke timur melalui Jalan Brigjend Slamet Riyadi-ke sleatan melalui Jalan Pakoe Boewono-kembali ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

2 dari 4 halaman

-Penutupan jalan dilakukan secara kondisional saat kirab berlangsung

Kebo bule milik Keraton Kasunanan Surakarta yang masih keturunan Kyai Slamet, Sabtu (23/7/2022).
Kebo bule milik Keraton Kasunanan Surakarta yang masih keturunan Kyai Slamet, Sabtu (23/7/2022). (Tribunsolo.com/Agil Tri)

Baca juga: Sederet Fakta Menarik Kirab Malam 1 Suro di Keraton Surakarta, Termasuk Peserta Dilarang Berbicara

Tentang Kebo Bule yang Diarak saat Kirab Malam 1 Suro

Dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Surakarta, berikut ini sejumlah fakta tentang kebo bule yang dikeramatkan.

1. Pemberian Bupati Ponorogo

Kebo Bule merupakan merupakan pemberian dari Bupati Ponorogo, Kyai Hasan Besari Tegalsari.

Kala itu, Kebo Bule diberikan sebagai hadiah kepada kerajaan lantaran Pakubuwono II berhasil merebut kembali Keraton Kartasura dari tangan pemberontak Pecinan.

Pemberian kerbau ini dimaksudkan sebagai pengawal dari tombak Kyai Slamet.

2. Memiliki Nama Kyai Slamet

Kebo Bule dikenal dengan nama Kyai Slamet.

Kyai Slamet sebenarnya merupakan nama dari salah satu pusaka berbentuk tombak milik Keraton Kasunanan Surakarta.

3 dari 4 halaman

Pusaka ini kerap kali dibawa berkeliling tembok Baluwarti setiap Selasa dan Jumat Kliwon oleh Pakubuwono X.

Saat berkeliling, Kebo Bule selalu mengikuti di belakangnya.

Karena rutinitas yang kerap dilakukan tersebutlah kemudian berubah menjadi sebuah tradisi yang terus dilestarikan oleh kerabat keraton hingga saat ini.

Karena Kebo Bule selalu membersamai saat tradisi dilakukan, maka kemudian identik dengan sebutan Kebo Bule Kyai Slamet.

Baca juga: Menilik Gerbong Bersejarah Peninggalan Pakubuwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta

3. Berperan Menentukan Lokasi Keraton Surakarta

Setelah berhasil merebut kembali Keraton Kartasura, Pakubuwono II hijrah dari Kartasura ke Desa Sala (cikal bakal Solo) pada 20 Februari 1745.

Terpilihnya Desa Sala sebagai lokasi kerajaan yang baru ternyata ada peran Kebo Bule.

Saat pemindahan kerajaan dilakukan, kerbau ini dilepas dan dibiarkan berjalan sendiri hingga akhirnya berhenti di tempat yang kini menjadi lokasi Keraton Kasunanan berdiri.

4. Dipercaya Membawa Berkah

Kebo Bule ini dianggap membawa berkah dan keselamatan dari Yang Maha Kuasa.

4 dari 4 halaman

Oleh karena itu, kedatangan Kebo Bule selalu dinantikan.

Banyak warga yang berusaha untuk memegang hingga mengambil air jamasan.

Bahkan, ada pula yang berbondong-bondong mengambil kotoran Kebo Bule yang terjatuh saat kirab lantarna dipercaya memiliki khasiat tertentu.

Baca juga: Mengenal Abdi Dalem Keraton Surakarta, Wujud Kesetiaan dan Ketulusan dalam Mengabdi

5. Punya Makna Khusus yang Mendalam

Kebo Bule memiliki makna tersendiri.

Hewan ini bertindak sebagai lambang rakyat kecil utamanya kaum petani.

Kebo Bule juga menjadi simbol penolak bala karena kerbau dipercaya memiliki kepekaan dalam mengusir roh jahat dan atau mampu menghilangkan niatan buruk.

Selain itu, meski kerbau identik dengan hewan bodoh, justru inilah yang dijadikan sebagai pengingat bahwa sebagai manusia yang berakal budi haruslah menjadi manusia yang pintar dan jangan sampai bertindak serta berpikir bodoh selayaknya kerbau.

Baca juga: 6 Soto Banjar Enak di Solo, Rekomendasi Tepat untuk Makan Siang

Simak artikel lainnya seputar Keraton Kasunanan Surakarta di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jawa TengahSoloKeraton Surakarta
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved