Breaking News:

Rekomendasi Wisata

Menilik Gerbong Bersejarah Peninggalan Pakubuwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta

Terdapat 2 gerbong lokomotif yang terparkir di Alun-alun Selatan Keraton Surakarta, yakni kereta pesiar dan kereta jenazah.

TribunTravel/Mym
Kereta jenazah Paku Buwono X yang ada di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Alun-alun Kidul Keraton Surakarta menjadi salah satu destinasi populer di Kota Solo.

Selain menyajikan beragam kuliner, Alun-alun Kidul Keraton Surakarta juga menyimpan sejumlah peninggalan sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Satu di antaranya adalah gerbong kereta api peninggalan Pakubuwono X, raja yang paling lama memerintah dalam sejarah Keraton Surakarta.

Terdapat 2 gerbong lokomotif yang terparkir di Alun-alun Selatan Keraton Surakarta, yakni kereta pesiar dan kereta jenazah.

Baca juga: Jamasan Pusaka, Ritual Mencuci Benda Sakral oleh Pihak Keraton saat Bulan Suro

Menariknya, pengunjung bisa melihat dari dekat kedua gerbong bersejarah tersebut tanpa dipungut biaya apapun alias gratis.

Nah, masing-masing gerbong kereta ternyata memiliki sejarah dan fakta yang menarik untuk dibahas.

Untuk selengkapnya, yuk simak informasi yang telah TribunTravel rangkum berikut ini.

Kereta Pesiar Pakubuwono X

Kereta pesiar Pakubuwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta.
Kereta pesiar Pakubuwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta. (TribunTravel/Mym)

Kereta ini dahulunya diberangkatkan dari Stasiun Solo Jebres.

Kala itu, Pakubuwono X menggunakan kereta pesiar untuk meninjau pabrik gula atau kunjungan ke berbagai wilayah.

2 dari 4 halaman

Tak hanya sang Raja, kereta pesiar tersebt juga digunakan bersama-sama oleh keluarganya.

Pada tahun 1960, kereta pesiar Pakubuwono X sempat mengalami pemugaran.

Baca juga: Museum Radya Pustaka - Inilah Cara Museum Tertua di Indonesia Selamatkan Naskah Kuno Abad 18

Bahkan hingga tahun 1985, kereta ini masih berada di Semarang untuk pajangan di Stasiun Semarang Tawang.

Barulah pada pada tahun 1990-an, kereta pesiar Pakubuwono X dibawa kembali ke Solo.

Kereta pesiar ini memiliki keunikan tersendiri dengan adanya fitur pendingin udara.

kereta pesiar Pakubuwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta.
Kereta pesiar Pakubuwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta. (TribunTravel/Mym)

Tentunya, teknologi tersebut dinilai sangat canggih pada saat itu.

Menariknya, pengdingin udara tidak menggunakan freon, melainkan es batu.

Kemudian, air dari es batu yang mencari tersebut bisa digunakan untuk mencuci tangan di wastafel.

Untuk desain kereta pesiarnya, Pakubuwono X terjun langsung untuk memberi masukan kepada perusahaan Werkspoor di Belanda.

Kini, gerbong kereta pesiar milik Pakubuwono X ini ditempatkan di sebelah timur Alun-alun Kidul Keraton Surakarta.

Baca juga: Wisata Solo - Museum Keris Surakarta Simpan Ratusan Keris Berumur Lebih dari 300 Tahun

3 dari 4 halaman

Kereta Jenazah Pakubuwono X

Tak hanya kereta pesiar, kalian juga bisa melihat kereta jenazah Pakubuwono X selagi berkunjung ke Alun-alun Kidul Keraton Surakarta.

Kereta jenazah tersebut menjadi salah satu benda heritage bagi sejarah Keraton Surakarta dan juga perkeretaapian Indonesia.

Dahulu, Pakubuwono X memang merancang dan memesan langsung kereta jenazah ke perusahaan kereta api Wekhspoor di Amsterdam, Belanda.

Kereta jenazah Paku Buwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta.
Kereta jenazah Paku Buwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta. (TribunTravel/Mym)

Rancanganya sudah dipersiapkan sejak sekira tahun 1909-1920, namun kereta tersebut baru jadi pada 1914.

Setelah rampung, kereta dibawa ke Hindia Belanda pada 1915 oleh perusahaan NIS yang dulu bertempat di Lawang Sewu, Semarang.

Menariknya, kereta ini baru digunakan satu kali saja, yaitu pada tahun 1939 untuk mengangkut jenazah Pakubuwono X dari Solo ke Jogja dan kemudian dimakamkan di Imogiri.

Baca juga: Museum Radya Pustaka dan 6 Museum Lainnya yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan di Kota Solo

Kala itu, kereta jenazah Pakubuwono X berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan berhenti di Stasiun Tugu Jogja.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan kereta kuda.

Pada tahun 1989, kereta jenazah Pakubuwono X sempat ditempatkan di Balai Yasa Jogja untuk perbaikan dan servis.

4 dari 4 halaman

Setelah itu, kereta masih berada lama di Jogja hingga akhrinya kini ditempatkan di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta.

Kereta jenazah Pakubuwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta.
Kereta jenazah Pakubuwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta. (TribunTravel/Mym)

Lantas, mengapa kereta jenazah tersebut tidak ditempatkan di museum?

Alasannya karena kereta jenazah Pakubuwono X dianggap dan dihormati sebagai pusaka keraton.

Bagi traveler yang ingin melihat, bisa datang langsung ke Alun-alun Kidul Keraton Surakarta di bagian barat.

Ternyata, ada alasan khusus mengapa kereta jenazah tersebut ditempatkan di bagian barat.

Barat memiliki arti matahari terbenam, bisa juga diartikan berakhirnya sebuah hari atau berakhirnya sebuah kehidupan.

Para pengunjung diperbolehkan untuk berswafoto di kedua gerbong, namun harus tetap menjaga sopan santun dan kebersihan di sekitar area.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Keunikan Prosesi Pemindahan Gamelan Sekaten Keraton Surakarta

Baca juga: 5 Kuliner di Sekitar Keraton Surakarta Versi Solo Delicious, Dawet Telasih hingga Leker yang Manis

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal rekomendasi wisata di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
SoloKeraton SurakartaPakubuwono X Soto Kwali Beskap Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved