Breaking News:

Jadwal Kirab Pusaka Dalem Malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran Solo 2024

Berikut rincian jadwal kirab pusaka dalem malam 1 Suro yang digelar di Pura Mangkunegaran Solo.

Editor: Nurul Intaniar
Instagram.com/@puromangkunegaran
Kirab Pusaka Dalem 1 Suro EHE 1956 di Pura Mangkunegaran yang telah berlangsung pada Jumat, 29 Juli 2022 mulai pukul 19.00 WIB. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah akan menggelar kirab pusaka dalem peringatan malam 1 Suro.

Peringatan 1 Suro ini bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram atau Tahun Baru Islam.

Baca juga: Viral Pernikahan Penuh Bangku Kosong Padahal Pengantin Hendak Kirab, Ditinggal Tamu Undangan

Tahun ini, kirab pusaka dalem malam 1 Suro akan diperingati pada Minggu (7/7/2024).

Disampaikan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPPA) Mangkunegaran X, bahwa rute kirab pusaka dalem malam 1 Suro akan diperpanjang.

Bukan hanya rutenya saja yang diperpanjang, melainkan rangkaian acaranya pun akan lebih menarik.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X memberikan keterangan pers kirab malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/6/2024).
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X memberikan keterangan pers kirab malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/6/2024). (KOMPAS.com/Labib Zamani)

Baca juga: Video Viral di TikTok, Warga Jarah Bawang dari Pikap usai Kirab di Ponorogo, Pemilik Ngaku Ikhlas

Lalu, kira-kira kapan dan jam berapa kirab pusaka dalem malam 1 Suro digelar?

Peringatan malam 1 Suro akan dilaksanakan mulai pukul 19.00 WIB.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menyampaikan, rangkaian upacara dan prosesi adat peringatan malam 1 suro dilaksanakan untuk menghayati pergantian tahun baru Jawa sebagai momen mawas diri, refleksi pribadi, dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Esa dalam menyongsong tahun yang akan datang.

Peringatan malam 1 suro terdiri dari beberapa prosesi di antaranya kirab pusaka dalem dan semedi.

Baca juga: 11 Tradisi Malam 1 Suro Tahun Baru Islam di Indonesia, Ada Kirab Kebo Bule yang Populer di Solo

Para peserta kirab akan melakukan tapa bisu atau berjalan dalam kesunyian dalam pelaksanaan kirab pusaka dalem.

Kirab Pusaka Pura Mangkunegaran Solo.
Kirab Pusaka Pura Mangkunegaran Solo. (Istimewa via TribunJateng.com)
2 dari 4 halaman

Hal tersebut sebagai upaya mewujudkan kebebasan batin dari gangguan hawa nafsu dan emosi serta memperoleh keseimbangan batin dalam memasuki tahun yang baru.

"Pada malam 1 suro, momen pergantian tahun dilaksanakan dengan kesakralan, ketenangan, dan penuh penghayatan," katanya dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Selasa (2/7/2024).

Menurutnya rangkaian upacara dan prosesi adat yang dilaksanakan Praja Mangkunegaran tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa dukungan masyarakat luas.

Baca juga: Bregodo, Prajurit Keraton Surakarta yang Meriahkan Kirab Boyong Kedaton 2023

Oleh karena itu pihaknya mengundang partisipasi masyarakat untuk bersama-sama berefleksi menyambut tahun yang baru.

"Untuk itu, saya mengundang setiap lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjadikan malam 1 suro sebagai momen refleksi pribadi, refleksi bersama sebagai suatu kesatuan masyarakat, agar kita semua dapat berjalan memasuki tahun yang baru dengan penuh keberkahan," tutur KGPAA Mangkunegara X.

Dia menambahkan, rute kirab pusaka dalem kali akan akan diperpanjang dari biasanya yang hanya memutar tembok Pura Mangkunegaran.

Rute kirab diperpanjang sampai Koridor Ngarsopuro dan Slamet Riyadi. Kirab dengan rute tersebut sebelumnya pernah dilakukan pada masa Mangkunegara IX.

Baca juga: Viral Penjagaan Kirab Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di CFD Solo, Ada Sniper?

Tonton juga:

Berita lain - Sederet Fakta Menarik Kirab malam 1 Suro di Keraton Surakarta, Termasuk Peserta Dilarang Berbicara

Tahun Baru Hijriyah atau bagi masyarakat Jawa di Indonesia lebih dikenal dengan malam 1 Suro merupakan momen yang amat sakral.

3 dari 4 halaman

Pada malam ini, masyarakat Jawa di Indonesia melakukan berbagai macam ritual tergantung dengan daerahnya masing-masing.

Seperti halnya malam 1 Suro di Keraton Surakarta yang ditandai dengan berlangsungnya kirab.

Kirab malam 1 Suro di Keraton Surakarta selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Solo dan sekitarnya.

Nyatanya, acara kirab malam 1 Suro di Keraton Surakarta memang memiliki banyak fakta yang menarik untuk dibahas.

Apa saja? Yuk simak sederet fakta menarik malam 1 Suro di Keraton Surakarta yang telah dirangkum dari lamanĀ Pemkot Solo.

1. Tradisi turun-temurun

Kirab malam 1 Suro merupakan tradisi turun-temurun di Keraton Kasunanan Surakarta yang telah berusia ratusan tahun.

Sejarah kirab malam 1 Suro berasal dari rutinitas Raja Pakubuwono X yang memerintah dari tahun 1893 hingga 1939.

Setiap Selasa dan Jumat kliwon, Pakubuwono X rutin berkeliling tembok Baluwarti berdasarkan penanggalan Jawa.

Rutinitas Pakubuwono X tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah tradisi yang terus dilestarikan oleh kerabat Keraton Solo hingga sekarang.

4 dari 4 halaman

Makna dari kirab ini adalah masyarakat meminta keselamatan dan sarana introspeksi agar menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

2. Identik dengan Kebo Bule

Kirab malam 1 Suro di Keraton Surakarta tidak dapat dipisahkan dari kebo bule.

Pasalnya, kerbau bule bisa dibilang sebagai tokoh utama dalam ritual ini.

Kebo bule yang dimaksud bernama Kyai Slamet.

Nama tersebut diambil dari salah satu pusaka berupa tombak milik Keraton Surakarta yang sering dibawa oleh Pakubuwono X saat berkeliling tembok Baluwarti setiap Selasa dan Jumat kliwon.

Nah, kebo bule senantiasa mengikuti dengan setia di belakang Pakubuwono X saat berkeliling.

Karena kebo bule selalu mendampingi saat ritual ini dilakukan, kemudian diberi nama kebo bule Kyai Slamet.

Kehadiran Kebo bule ini dipercaya membawa anugerah dan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga selalu dinantikan dengan penuh harap oleh masyarakat.

3. Rute kirab

Pada saat kirab malam 1 Suro, ribuan orang memadati sepanjang rute kirab.

Biasanya, kirab dimulai pada pukul 23.00 WIB.

Rute kirab umumnya dimulai dari Keraton Surakarta, menuju Jalan Pakoe Boewono-Bundaran Gladag, lalu Jalan Jenderal Sudirman.

Selanjutnya, kirab memutar di sekitar Benteng Vastenburg ke arah timur melalui Jalan Mayor Kusmanto, kemudian berbelok ke arah selatan melintasi Jalan Kapten Mulyadi, dan melanjutkan perjalanan ke arah barat memasuki Jalan Veteran.

Kirab berlanjut ke arah utara melintasi Jalan Yos Sudarso, kemudian berbelok ke arah timur melalui Jalan Slamet Riyadi, dan di Bundaran Gladag berbelok kanan (ke arah selatan) untuk kembali masuk ke dalam keraton.

4. Pakaian peserta kirab

Semua peserta kirab malam 1 Suro mengenakan pakaian berwarna hitam.

Peserta pria mengenakan busana adat Jawa berwarna hitam atau busana Jawi jangkep.

Sementara itu, peserta wanita mengenakan kebaya berwarna hitam.

Kebo bule beserta pawangnya berada di barisan paling depan.

Kemudian, diikuti oleh barisan abdi dalem, putra-putri raja dan kerabat Keraton Surakarta yang membawa pusaka keraton.

5. Peserta dilarang berbicara

Selama prosesi kirab berlangsung, peserta kirab dilarang berbicara satu sama lain.

Ritual tersebut dikenal sebagai tapa bisu.

Hal ini memiliki makna sebagai perenungan diri terhadap apa yang telah dilakukan selama setahun yang telah berlalu.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dan TribunJateng.com dengan judul Pura Mangkunegaran Bakal Gelar Kirab Pusaka Dalem malam 1 Suro

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Jawa TengahSoloPura Mangkunegaranmalam 1 Suro
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved