TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria terombang-ambing di laut selama 23 jam dan berhasil selamat.
Dia adalah Will Fransen (61).
Fransen tersebut awalnya dilaporkan terjatuh ke laut di kawasan Whangamata, Pulau Utara, Selandia Baru pada Selasa (2/1/2024).
Insiden tersebut terjadi saat ia tengah melakukan perjalanan memancing sendirian.
Baca juga: Kertas Menu Makan Malam Kapal Titanic Terjual Rp 1,6 M, Sebagian Tulisan Hilang Terendam Air Laut
Melansir The Guardian, Fransen pun mulai memancing dengan alat pancing dan perahu sepanjang 12 meter.
Namun ia tiba-tiba tertarik ke laut setelah menangkap seekor ikan yang ukurannya cukup besar.
LIHAT JUGA:
Tercebur ke laut, Fransen berusaha berenang untuk mendekat ke perahunya yang semakin menjauh darinya.
Namun usahanya gagal karena perahu tersebut semakin menjauh akibat adanya ombak yang cukup besar.
"Saya meraih tali pancing yang ada ikannya dan mulai menarik tali keluar. Saya berusaha menarik perahu, namun tali pancingnya terlepas," ungkap Fransen, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Wanita Diserang Hiu saat Bermain Papan Seluncur di Laut, Nyawa Tak Selamat sebab Luka Terlalu Parah
Selama hampir sehari penuh, Fransen terombang-ambing di laut.
Ia mengaku, dirinya sempat putus asa dan pesimis bahwa dirinya tidak dapat bertahan hidup.
"Ketika saya masuk ke dalam air, saya tahu kemungkinan seseorang mengetahui saya berada di dalam air sangat kecil. Saya cukup pesimis sejak awal," ujar Fransen.
"Tapi saya terus bertahan hidup," imbuhnya.
Dibantu nelayan
Hampir seharian terombang-ambing di laut, Fransen akhirnya berhasil diselamatkan tiga orang nelayan yang saat itu sedang melaut pada Rabu (3/1/2024).
Ketiga nelayan tersebut awalnya melihat pantulan sebuah arloji dalam air.
Mereka pun berinsiatif mengikuti pantulan tersebut dan menemukan Fransen yang sudah tak berdaya.
"Kami berada 16 kilometer di belakang Pulau Mayor dan tidak ada perahu yang terlihat," kata James Mcdonnell, salah satu nelayan yang menyelamatkan Fransen.
"Tapi tentu saja, saat kami semakin dekat, terlihat jelas ada seseorang yang sedang melambaikan tangan," imbuhnya.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Pria Nampak Berjalan di Tengah Laut Menuju Perahunya, Begini Penjelasan Ahli
Max White yang saat itu sedang berlayar bersama Mcdonnell dan satu rekannya mengatakan, mereka segera menyelamatkan Fransen dengan membawanya naik ke kapal.
Ia mengatakan, prioritas mereka adalah membawa pria tersebut ke dalam kapal dan membuatnya tetap terjaga.
"Dia sangat membutuhkan air, jadi saya membawa sedikit air hangat di kapal dan jus cranberry," ungkap White.
"Beri dia apa yang kami bisa dan coba buat dia berbicara dan pastikan dia tetap terjaga sebaik mungkin," sambung dia.
Sersan polisi Whangamata, Will Hamilton mengatakan bahwa Fransen dibawa ke Whangamata untuk mendapatkan perawatan.
"Dia mengalami malam yang dingin di laut, terlalu lelah untuk terus berenang," ujar Hamilton dikutip BBC, Kamis (4/1/2024).
Fransen dilaporkan mengalami hipotermia dan kelelahan.
Baca juga: Viral Bangkai Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditemukan, Berkat Hewan Teritip di Bawah Laut
Baca juga: 10 Fakta Aneh Laut, Ada Pegunungan Terbesar di Dunia hingga Parasit Pemakan Lidah
"Merupakan keajaiban bahwa nelayan tersebut masih hidup setelah kejadian. Tanpa tindakan cepat dari ketiga pria yang menyelamatkannya, kejadian ini pasti akan berakibat tragis," katanya.
Hamilton pun berterima kasih kepada para nelayan karena telah menyelamatkan nyawa pria tersebut.
Di sisi lain, pihaknya kini masih berupaya untuk mencari keberadaan perahu milik Fransen.
"Polisi sangat berterima kasih kepada trio bermata elang ini (nelayan), karena telah melakukan panggilan untuk menyelidiki sesuatu yang tampak di luar kebiasaan," ucap Hamilton.
"Perahunya mungkin hilang, tapi nelayan masih memegang arlojinya," tutupnya.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.