lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Video viral di TikTok memperlihatkan seorang pria berjalan di tengah laut.
Video viral tersebut diunggah akun TikTok @rumponaluenaga.
"jemput ayan mariana terdampar di kuala alue naga," keterangan yang tertulis dalam unggahan.
Dalam video yang beredar, nampak sebuah perahu menyusuri laut.
Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Ngamuk dan Pecahkan Kaca Mobil dengan Helm
Namun tak jauh dari perahu tersebut nampak seorang pria yang berjalan di atas permukaan laut.
Pria itu terlihat berjalan menuju perahu tersebut.
LIHAT JUGA:
Dalam keterangan video diketahui bahwa lokasi diambilnya video tersebut di Desa Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh.
Hingga artikel ini dipublikasikan, video viral tersebut telah dilihat lebih dari 114 ribu pengguna TikTok.
Tak sedikit juga netizen yang meninggalkan komentar dalam unggan tersebut lantaran penasaran mengapa pria tersebut bisa berjalan di tengah laut.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Pohon Tumbang Timpa Parkiran di UMS dan Bikin Puluhan Motor Hancur
Seorang netizen berujar bahwa laut di kawasan tersebut memang tidak dalam.
"emng gak dalam air di situ kok," tulis seorang netizen.
Namun pengunggah menyanggahnya dan mengatakan bahwa air laut tersebut cukup dalam.
"Dalam kak, bot (perahu) bisa jalan," jawab pengunggah.
Lokasi di mana pria itu berdiri diduga berada tak jauh dari pantai, sehingga kedalaman laut belum terlalu dalam.
Selain itu, saat itu air laut sedang surut.
Fenomena pasang-surut air laut memang kerap terjadi setiap hari.
Baca juga: Video Viral, Beruang Hitam di Kebun Binatang Tirukan Gerakan Flower Handshake Bareng Pengunjung
Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan, biasanya daratan akan terlihat jauh saat air laut surut.
"Daratannya kelihatan jauh, itu hal yang biasa, tergantung lokasinya, tidak semua lokasi bisa begitu (jauh surutnya)," ujar Eko, dikutip dari Kompas.com, Selasa (31/10/2023).
"Jarak dari garis pantai terhadap garis tersurut tidak sama untuk setiap daerah, ada yang 300 meter, ada yang 500 meter, ada yang cuma 50 meter, tergantung daerahnya," sambungnya.
Biasanya, lanjut Eko, penduduk sekitar bisa membedakan mana fenomena air laut surut yang membahayakan dan wajar.
"Kalau dipastikan itu sesuatu yang lazim di suatu daerah dengan proses surut yang gradual ya nggak apa-apa (berjalan hingga tengah laut)," ujar dia.
Jika sudah dipastikan fenomena itu merupakan fenomena air laut surut biasa, maka tidak masalah untuk berjalan di tengah laut.
Bahkan tetap aman, sekalipun berjalanan hingga jauh dari daratan yang sesungguhnya.
Namun, menurut Eko, ada hal yang harus diperhatikan.
"Nggak masalah, apalagi kalau sudah tahu itu proses menuju surut (harian), yaitu airnya semakin hilang, semakin hilang. Tapi kalau airnya menuju pasang, semakin banyak, semakin banyak, ya cepat segera kembali ke daratan," jelasnya.
Baca juga: Video Viral Bukit Teletubbies Bromo Kembali Menghijau usai Kebakaran, Benarkah Demikian?
Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Nyelonong Masuk ke Stasiun Yogyakarta, Kondisi Mabuk Berat
Meski prosesnya perlahan, air laut yang pasang tentu akan menimbulkan potensi bahaya.
"Hati-hati, bukan karena air lautnya mau menenggelamkan kita, tapi gelombang yang menyertai itu bisa menarik kita, arusnya bisa menarik kita," tutupnya.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.