TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pengantin pria Thailand menembak mempelai wanita di resepsi pernikahan.
Pengantin pria bernama Chaturong Suksuk (29) ini menembak pasangannya, Kanchana Pachunthuek (44) ketika resepsi pernikahan digelar pada Sabtu (25/11/2023) di timur laut Thailand.
Pengantin pria itu tiba-tiba meninggalkan pesta pernikahan dan kembali lagi dengan membawa pistol.
Baca juga: Turis di Bali Ketakutan Lihat Alat Pelacak Dalam Tasnya, Langsung Pulang ke Negara Asal
Saat memasuki acara resepsi pernikahan lagi, Chaturong melepas tembakan ke istrinya, ibu pengantin wanita, Kingthong Klajoho (62) saudara perempuannya, Kornnipa Manato (38), dan seorang tamu, Thong Nonkhunthod (50).
Peluru dari tembakan itu juga nyasar mengenai dua tamu - yang kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Satu di antara dua tamu tersebut dilaporkan meninggal dunia.
Polisi mengatakan bahwa Chaturong saat itu sedang dalam keadaan mabuk.
Namun motifnya melepas tembakan masih belum diketahui pasti.
Menurut laporan BBC, Chaturong telah membeli senjata dan amunisi secara legal tahun lalu.
Baca juga: Itinerary Koh Phi Phi 3 Hari 2 Malam, Destinasi Wisata Populer di Thailand Buat Healing Akhir Tahun
Sebelum insiden penembakan ini, para tamu mengatakan bahwa kedua mempelai sempat bertengkar selama resepsi pernikahan, media Thailand melaporkan.
Melansir dari Bangkok Post, ada tamu yang berspekulasi bahwa diduga Chaturong menembak mempelai wanita karena perbedaan usia yang cukup jauh lebih dari 10 tahun.
Namun polisi mengatakan hal ini masih sebatas spekulasi, dan menambahkan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti dan diprakirakan akan menutup kasus ini segera.
Sudah Pernah Hidup Bersama
Chaturong dan Kanchana telah hidup bersama selama tiga tahun sebelum mereka menikah, menurut laporan media Thailand.
"Pasangan itu telah hidup bersama selama tiga tahun sebelum memutuskan untuk menikah," kata polisi.
Chaturong telah meraih medali perak dalam cabang renang di Asean Para Games di Indonesia tahun lalu.
Ia pun diyakini masuk dalam daftar atlet yang berlaga di World Ababilitysport Games di Thailand bulan depan.
Dia kehilangan kaki kanannya saat bertugas di pasukan infanteri ringan paramiliter yang berpatroli di perbatasan Thailand.
Baca juga: 4 Tempat Wisata di Bangkok Thailand yang Sebaiknya Dihindari saat Liburan Bareng Keluarga
Kepemilikan Senjata di Thailand
Meskipun penembakan massal jarang terjadi, kepemilikan senjata adalah hal biasa di Thailand.
Bulan lalu, tiga orang tewas dalam penembakan di sebuah mal mewah di Bangkok.
Dan pada Oktober lalu, seorang mantan polisi membunuh 37 anak dalam serangan senjata di sebuah taman kanak-kanak di timur laut Thailand.
Baca juga: Itinerary Bangkok 3 Hari 2 Malam Buat yang Pertama Kali Liburan ke Thailand, Jelajahi Wat Arun
Pengantin Bikin Heboh, Tamu Berusia di Bawah 21 Tahun Dilarang Datang ke Nikahannya
Seorang pengantin wanita memicu kemarahan publik lantaran ia membeberkan keputusan untuk "pernikahan tanpa anak" atau bahasa tren-nya disebut child-free secara terang-terangan.
Pengantin berusia 22 tahun itu telah mengungkapkan bahwa dirinya dan sang suami telah memutuskan untuk menjalin pernikahan tanpa anak - dan itu tidak tidak cocok dengan pola pikir sejumlah tamu yang hadir.
Tapi bagaimana pendapatmu tentang aturan tersebut?
Pengantin wanita melalui forum Reddit, mempertanyakan apakah keputusan dia dan suaminya untuk menjalani child-free tidak pantas.
Tak sampai di situ, ada satu statement lain yang memicu kemarah publik.
Di mana pengantin membuat aturan bahwa setiap tamu yang berusia di bawah 21 dilarang datang ke acara pernikahannya.
Dia menjelaskan bahwa mereka berdua tidak berencana memiliki anak.
Dan karena mereka menginginkan ada minuman alkohol di acara pesta pernikahannya, mereka memutuskan bahwa semua orang alias tamu yang datang harus berusia minimal 21 tahun atau lebih.
Postingan tersebut berbunyi:
"Persyaratan ini sejauh ini telah diterima dengan baik oleh sebagian besar undangan kami (sebagian besar undangan kami bahkan tidak memiliki anak sehingga tidak ada bedanya bagi mereka)."
Ternyata larangan itu benar adanya.
Seperti yang dilaporkan Unilad, seorang teman dari pengantin yang akrab disapa Mel yang kala itu berusia 20 tahun pada akhirnya tidak diizinkan datang ke pesta pernikahan mereka.
"Saya tidak terlalu senang dengan hal itu" ujar pengantin wanita.
Meskipun telah menjelaskan aturannya, ia menyatakan bahwa aturan tersebut 'bukan bersifat pribadi'.
Dan dia hanya tidak ingin 'khawatir jika ada anak di bawah umur yang akan minum minuman beralkohol di hari pernikahannya'.
Karena aturan yang dinilai aneh tersebut, Mel menuduh pengantin wanita sebagai 'teman yang buruk'.
Baca juga: Tips Menikmati Klub Malam di Bangkok dan Berpesta ala Orang Thailand
Redditer itu melanjutkan: "Dia berpendapat bahwa karena kami pernah minum bersama sebelumnya, hal itu seharusnya tidak menjadi masalah besar, tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa itu berbeda karena kami berdua masih di bawah umur pada saat itu (saya berusia 20 tahun dan dia berusia 18 tahun). 19 tahun ketika kami mulai minum bersama)."
"Sekarang sebagai orang dewasa, saya merasa mempunyai tanggung jawab untuk mencegah minuman keras di bawah umur, dan sebagai pengantin, saya merasa seperti Saya berhak mengadakan pernikahan tanpa anak."
Sedihnya, Mel tetap tidak yakin, dan bahkan terus membicarakan hal buruk tentang pengantin wanita di belakang punggungnya, serta membuat komentar tajam tentang perasaan superiornya.
Pengantin wanita menuliskan: "Saya tidak mengerti mengapa dia tidak bisa santai saja dan membiarkan saya menjalani hari pernikahan saya sesuai keinginan saya."
Yah, bisa dibilang komentar di postingan semuanya cukup kompak, dan banyak yang setuju dengan apa yang diharapkan si pengantin wanita di hari spesialnya.
Salah satu pengguna yang telah menghapus profilnya - menulis: "Aneh rasanya anda menganggap seseorang yang setahun lebih muda dari anda sebagai 'anak-anak'... namun berpikir seperti itu KAMU sudah cukup umur untuk menikah?! Hampir saja menjadi anak-anak?!"
"YTA. Anda tidak perlu khawatir mengenai minuman beralkohol di bawah umur: satu-satunya orang yang memiliki kekhawatiran tersebut adalah bartender."
Yang lain berkomentar: "YTA. Anda berusia 22 tahun dan anda mencapai batas 21? Itu bukanlah 'child-free'. Pernikahanmu bebas Mel.”
Dan yang ketiga menulis: "Saya tidak bisa memutuskan apakah anda seorang AH untuk pernikahan itu sendiri karena Anda tentu berhak untuk hanya mengundang orang-orang yang cukup umur untuk meminum alkohol di pernikahan anda, tapi YTA karena menyebutnya sebagai program 'child-free'. Temanmu yang berusia 20 tahun bukanlah anak-anak. Selain itu, secara keseluruhan 'sekarang saya berusia 22 tahun, saya merasa bertanggung jawab untuk menghentikan anak-anak berusia 20 tahun minum' semuanya menjadi sangat merendahkan."
"Jika anda mengadakan pernikahan tanpa anak, Mel akan diundang. Anda tidak melakukan hal itu, dan akibatnya anda mengecualikan satu orang dari grup teman anda karena anda tampaknya bahkan tidak cukup memercayainya untuk mengatakan 'Tolong jangan' minum di pesta pernikahanku karena aku tidak ingin berurusan dengan kewajiban apa pun seputar minuman beralkohol di bawah umur.'"
(TribunTravel.com/ni)
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.