Breaking News:

Turis di Bali Ketakutan Lihat Alat Pelacak Dalam Tasnya, Langsung Pulang ke Negara Asal

Sepasang turis yang asyik liburan ke Bali dibuat ketakutan dengan munculnya alat pelacak yang diletakkan orang asing ke tas mereka.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Flickr/Claus Krogmann
Ilustrasi AirTag. Belum lama ini sepasang turis yang asyik liburan ke Bali dibuat ketakutan dengan munculnya alat pelacak yang diletakkan orang asing ke tas mereka. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini sepasang turis asing yang liburan ke Bali dibuat ketakutan dan pilih pulang ke negara asal.

Turis asal Australia ini sedang menikmati liburan indahnya di Bali, tapi sayang harus bergegas ke negara asalnya karena ketakutan.

Ilustrasi AirTag. Belum lama ini sepasang turis yang asyik liburan ke Bali dibuat ketakutan dengan munculnya alat pelacak yang diletakkan orang asing ke tas mereka.
Ilustrasi AirTag. Belum lama ini sepasang turis yang asyik liburan ke Bali dibuat ketakutan dengan munculnya alat pelacak yang diletakkan orang asing ke tas mereka. (Flickr/eshop citylink)

Ketakutan itu muncul ketika turis tersebut melihat adanya alat pelacak, AirTag di tasnya.

Melansir dari Apple.com, AirTag merupakan satu perangkat milik Apple yang digunakan untuk melacak barang-barang dengan lebih mudah.

Baca juga: Viral 5 Kelakuan Buruk Turis Asing di Bali, Termasuk Buka Celana di Depan Kawah Gunung Agung

Tapi, ada juga yang menggunakan AirTag untuk menemukan keluarga yang sudah lansia penderita demensia agar lokasinya mudah ditemukan.

Dan di beberapa kasus, ada juga orang yang menyalahgunakan fungsi AirTag untuk tujuan jahat.

Emily Sinclair dan temannya Jane mulanya tidak menyadari adanya AirTag itu di tasnya.

Keduanya sedang menikmati liburan dari Australia ke Bali untuk beberapa hari.

Baca juga: Chris Hemsworth dan Istri Liburan ke Bali, Pamer Keseruan Naik Motor Pakai Helm

Tiba-tiba, mereka mendengar ada suara aneh yang berasal dari dalam tas Jane.

Langsung saja Emily dan Jane membongkar tas bawaan untuk mencari sumber suara aneh tersebut.

2 dari 3 halaman

Betapa terkejutnya, mereka menemukan sebuah AirTag di tas Jane yang mereka sendiri merasa tidak memiliki.

Ilustrasi AirTag. Belum lama ini sepasang turis yang asyik liburan ke Bali dibuat ketakutan dengan munculnya alat pelacak yang diletakkan orang asing ke tas mereka.
Ilustrasi AirTag. Belum lama ini sepasang turis yang asyik liburan ke Bali dibuat ketakutan dengan munculnya alat pelacak yang diletakkan orang asing ke tas mereka. (Flickr/Claus Krogmann)

Emily dan Jane menyadari bahwa pasti orang asing lah yang meletakkan AirTag tersebut di dalam tas.

Mereka menduga-duga bisa saja AirTag itu diletakkan di dalam tas saat masih berada di bandara, UNILAD melaporkan.

Kepada 7News, keduanya mengaku ketakutan dan pilih langsung pulang ke Australia dengan penerbangan paling awal untuk mencegah hal buruk terjadi pada mereka.

Padahal mereka masih memiliki waktu beberapa hari di Bali untuk menikmati liburan, tapi sayangnya gagal.

Baca juga: Umat Muslim di Bali Boleh Tarawih saat Nyepi, Dilakukan di Masjid Terdekat & Dilarang Bawa Kendaraan

Emily mengatakan bahwa mereka pergi naik taksi selama tiga jam perjalanan ke Kuta untuk pindah ketempat yang lebih padat penduduk dan menjauh dari siapa pun yang mungkin sedang menguntit mereka.

Karena jadwal penerbangan kembali ke Australia masih 1 April 2023, mereka pilih membayar ekstra untuk bertukar ke pesawat yang jauh lebih awal dan terbang pulang karena khawatir orang yang memasang perangkat bermaksud memanfaatkan informasi di lokasi mereka.

Mereka mengatakan penemuan itu benar-benar membuatnya takut dan memperingatkan pelancong lain untuk memeriksa barang bawaan mereka jika mereka juga mengetahui bahwa mereka sedang dilacak.

Apple memiliki instruksi yang tersedia tentang cara menonaktifkan AirTag, tetapi disarankan jika kamu menemukan perangkat yang mencurigakan, kamu mematikannya daripada langsung menghancurkannya, karena dapat digunakan untuk melacak penguntit.

Baca juga: Kasus KTP Bali yang Dimiliki WNA Berbuntut Panjang, Calo Ditangkap dan Kepala Dusun Dipecat

Pesona Pantai Melasti di Badung, Kuta Selatan, Bali yang memiliki tebing tinggi. Pantai Melasti terkenal akan pesonanya yang luar biasa, tebing kapur tinggi hingga pasir putih yang halus.
Pesona Pantai Melasti di Badung, Kuta Selatan, Bali yang memiliki tebing tinggi. Pantai Melasti terkenal akan pesonanya yang luar biasa, tebing kapur tinggi hingga pasir putih yang halus. (Instagram/@melastibeach.official)

Ini bukan pertama kalinya hal menyeramkan seperti ini terjadi yang melibatkan AirTag.

3 dari 3 halaman

Desember tahun lalu, dua wanita meluncurkan gugatan terhadap Apple setelah menjadi korban penguntitan AirTag dan polisi memberikan saran kepada orang-orang tentang cara mengetahui apakah Anda dilacak oleh salah satu perangkat.

Polisi di Kanada juga harus mengeluarkan peringatan tentang alat pelacak, yang dirilis oleh Apple pada tahun 2021, karena pencuri menggunakannya untuk mencuri kendaraan mewah .

Sayangnya, alat pelacak juga telah digunakan untuk menguntit, dengan seorang wanita mengatakan dia diikuti pulang oleh seorang pria yang menjatuhkan AirTag ke mantelnya dan yang lain menyadari bahwa dia saat ini sedang dikuntit untuk mendapatkan pemberitahuan bahwa gerakannya telah dilacak selama berjam-jam.

Dan sebuah keluarga menjadi ketakutan setelah melakukan perjalanan ke Disney World dan mengalami pengalaman serupa, diberi tahu bahwa lokasi mereka dilacak di tengah liburan mereka.

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Baca juga: 4 Tempat Wisata di Tabanan Bali yang sedang Hits, Cek Harga Tiket Masuk Terbaru dan Hotel Terdekat

Selanjutnya
Tags:
BaliKutaAustraliaApplebandara Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved