TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria di Barcelona dijatuhi hukuman 1 tahun penjara lantaran meneror tetangganya.
Teror yang dilakukan pelaku memang tidak membahayakan, namun dinilai cukup mengganggu.
Bagaimana tidak, pelaku terus-menrus meneror tetangganya dengan musik bervolume keras selama 5 tahun hampir tanpa henti.
Melansir Oddity Central, Senin (17/7/2023), mimpi buruk tetangga pria itu dimulai pada tahun 2012 lalu.
Baca juga: Eksekusi 26 Rekannya di Penjara, Seorang Narapidana Dapat Pengurangan Hukuman, Kok Bisa?
Pelaku mulai memainkan musiknya yang sangat keras sepanjang hari hingga larut malam.
Para tetangga telah berungkali meminta pelaku untuk mengecilkan volume musiknya.
Polisi setempat juga sempat berkunjung dan memintanya untuk berhenti.
Akan tetapi, pelaku menolak untuk mematuhinya.
Alhasil tidak ada pilihan lain selain menahannya.
Baca juga: Kru Kabin Dijatuhi Hukuman Penjara Gara-gara Lakukan Hal Tak Sopan pada Pramugari di Pesawat
Kemudian pada 2015, tiga tetangga dengan rumah terdekat dari pelaku mengajukan pengaduan.
Laporan dilakukan setelah para tetangga harus berkutat dengan gangguan musik bervolume penuh dari pelaku selama hampir 3 tahun.
Mereka mengklaim bahwa musik yang terus menerus menyebabkan masalah fisik dan mental.
Pelaku dilaporkan mengabaikan keluhan tetangganya dan peringatan dari petugas polisi, yang semuanya bersaksi melawan dia di pengadilan.
Seorang petugas polisi menggambarkan suara yang keluar dari rumah pelaku sebagai "boom boom yang terus menerus", dan saudara perempuan salah satu korban dalam kasus ini mengklaim bahwa "boom boom tidak dapat ditahan, tulang saya bergetar".
Pengukuran suara yang dilakukan selama 5 tahun teror audio menunjukkan bahwa musik elektronik melebihi 57 desibel pada siang dan malam hari, dan mencapai 56 desibel pada malam hari, jauh di atas 35 desibel yang diizinkan oleh undang-undang.
Baca juga: Tak Senonoh Pada 2 Penumpang Wanita di Pesawat, Pria Paruh Baya Dihukum 3 Tahun Penjara
Musiknya dilaporkan sangat keras sehingga benda-benda di rumah tetangga terus bergetar.
Salah satu tetangga lansia yang diteror oleh musik keras bersaksi bahwa dia menderita insomnia dan memerlukan obat penenang yang diresepkan, sementara penyakit Alzheimer tetangga lainnya memburuk karena kecemasan harus tahan dengan musik elektronik yang keras.
Baca juga: Jelajah Tempat Eksekusi Suzugamori Jepang, Lokasi di Mana Ratusan Ribu Tahanan Edo Dihukum Mati
Pengadilan memutuskan bahwa pelaku terus memainkan musik keras karena mengetahui dengan baik konsekuensi terhadap tetangganya.
Antara setidaknya 2012 dan 2017, pelaku mengabaikan permintaan tetangganya dan peringatan polisi, memainkan musik 'boom boom' yang keras untuk didengar semua tetangga.
Menariknya, pelaku membantah pernah memainkan musik elektronik cukup keras yang mengganggu tetangganya, tetapi membenarkan telah menerima beberapa kunjungan dari polisi.
"Kegigihan sikapnya menunjukkan pelaku sadar bahwa perbuatannya dapat mempengaruhi stabilitas mental tetangga mana pun karena bahkan dengan keterampilan sosial yang minim pun tidak bisa untuk tidak menyadarinya," komentar hakim.
Menurut lapora El Diario, penggemar musik elektronik itu divonis satu tahun tiga bulan penjara.
Dia juga harus memberi kompensasi kepada tetangga dan korban kebisingannya yang berlebihan sebesar USD 20.000 dan membayar denda sebesar USD 2.417.
Tetapi bagian yang paling mempengaruhi penggemar EDM adalah larangan yang mencegahnya untuk mempraktikkan profesi atau perdagangan apa pun terkait dengan musik elektronik.
Baca juga: Bercanda Soal Bom, Seorang Wanita Dikeluarkan dari Pesawat dan Terancam Hukuman Penjara
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.