TRIBUNTRAVEL.COM - Insiden gempa di Turki membuat luka dalam bagi negara tersebut.
Gempa dahsyat yang mengguncang Turki menelan ribuan korban jiwa.

Bangunan bersejarah, masjid tua, hingga kastil pun roboh akibat gempa.
Bahkan sampai saat ini, tim penyelamat masih terjun untuk mengevakuasi para korban.
Baca juga: Korban Gempa Turki Terus Meningkat, WHO Serukan Bantuan Internasional
Dalam sela-sela proses evakuasi, betapa terkejutnya ketika tim penyelamat menemukan seorang wanita yang melahirkan di bawah reruntuhan gempa Turki.
Seorang wanita yang tak disebutkan identitasnya melahirkan bayi ketika ia masih di bawah reruntuhan bangunan.
Beruntung, sang bayi berhasil diselamatkan dan dibawa keluar dari reruntuhan bangunan.
Tim penyelamat berhasil mengambil dan mengevakuasi bayi keluar untuk diselamatkan.
Hanya beberapa menit setelah bayi perempuan itu lahir di bawah reruntuhan.
Rekaman menunjukkan bayi ajaib ini, dibawa ke tempat aman dalam pelukan seorang penyelamat di Jenderes, di wilayah timur laut yang hancur akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter kemarin.
Tetapi sementara gadis kecil itu selamat dari cobaan, ibunya diduga meninggal dunia secara tragis setelah melahirkan.
Menurut media lokal, ibu hamil yang mengungsi dari wilayah Deir Ezzor timur Suriah itu melahirkan selama gempa bumi, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 5.000 orang di seluruh Turki dan Suriah.
Video menangkap saat salah satu dari sejumlah penyelamat berlari dari gedung yang hancur, membawa bayi mungil itu ke tempat aman melintasi tumpukan logam bengkok, beton rusak, dan kawat berduri.
Baca juga: Imbas Gempa Turki, Sejumlah Bandara Ditutup dan Hanya Layani Pasokan Bantuan
Baca juga: Gempa Turki Runtuhkan Kastil Gaziantep, Situs Bersejarah yang Dibangun Abad ke-17

3 WNI Jadi Korban Luka Gempa di Turki, KBRI Beri Sejumlah Imbauan
Gempa Turki yang berlangsung pada Senin (6/2/2023) menelan ribuan korban jiwa, dan angka yang tercatat terus mengalami kenaikan.
Bahkan, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Turki turut menjadi korban luka.
Beruntungnya hingga saat ini tidak ada laporan Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban meninggal menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki.
Namun ada tiga orang dari WNI di Turki dikabarkan telah mengalami luka-luka dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Satu di antara WNI tersebut saat itu sedang berada di Kahramanmaras sementara 2 lainnya di Hatay.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Selasa (7/2/2023), KBRI Turki mengatakan pusat gempa berasal dari Provinsi Kahramanmaras dengan jarak kurang lebih 600 km sebelah tenggara Ankara.
Kemudian menjadi cukup dahsyat setelah disusul gempa lanjutan magnitudo 6,4 dan magnitudo 6,5 di Prov Gaziantep kurang lebih 700 km sebelah tenggara Ankara.
Akibatnya dilaporkan ada 912 orang meninggal dunia, 5385 orang terluka, dan sejumlah bangunan yang runtuh dan rusak berat akibat gempa.
Mengetahui hal itu, saat ini pihak KBRI telah melakukan sejumlah upaya.
Di antaranya dengan melakukan koordinasi bersama beberapa pihak, mulai dari otoritas lokal daerah terdampak, Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi.
"Presiden Erdogan telah berkomunikasi dgn Gubernur Kahramanmaras, ia menyampaikan pesan duka kepada masyarakat terdampak sekaligus menginfokan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turki," jelas KBRI Ankara.
"Mendagri Suleyman Soylu juga menyampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat terdampak," tambah KBRI Ankara.
Sejak berita ini dibuat, KBRI mencatat ada sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki.
Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 500 orang tercatat bertempat tinggal di area gempa dan sekitarnya.
Sebagian besar WNI terdata merupakan pelajar dan mahasiswa, sementara lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.
Sehubungan dengan hal itu, KBRI Ankara melalui Instagram resmi @indonesiainankara mengeluarkan sejumlah imbauan untuk para WNI.
Adapun imbauan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mematuhi imbauan otoritas setempat untuk tidak memasuki bangunan yang retak atau rusak parah.
2. Mengikutip apabila terdapat anjuran untuk tinggal sementara di lokasi-lokasi aman yang disediakan oleh otoritas setempat.
3. Memonitor perkembangan gempa yang disampaikan oleh otoritas terkait di Turki, khususnya AFAD (The Disaster and Emergency Management Presidency).
4. Tidak menyebarkan informasi yang dapat mengakibatkan kepanikan termasuk mengambil gambar baik korban ataupun bangunan rusak parah.
5. Dalam memerlukan bantuan darurat, diimbau untuk segera menghubungi hotline KBRI Ankara di nomor +90 532 135 22 98.
Sebagai informasi, KBRI juga membuka link khusus permintaan bantuan bagi seluruh WNI di sekitar lokasi yang terdampak gempa pada link ini.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Heboh, Wanita Hamil Melahirkan Saat Terkubur di Puing Bangunan Usai Gempa Bumi Turki di Suriah
Baca juga: Gempa Turki, Masjid Tua Yeni Camii Berusia Ratusan Tahun Roboh
Baca juga: Gempa Bumi 7,8 Skala Richter Melanda Turki dan Suriah, 360 Orang Tewas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.