TRIBUNTRAVEL.COM - Heboh kabar calon pengantin batal menikah gara-gara insiden di bandara baru-baru ini.
Calon pengantin tersebut adalah seorang pria 41 tahun asal Inggris yang mendadak ditinggal kekasihnya seorang diri di bandara.

Tak hanya meninggalkan, wanita itu juga telah membawa kabur tas pria itu serta uang tunai 5 ribu Pound Sterling atau setara Rp 89 juta.
Melansir laman The Sun, Senin (15/8/2022) insiden tak mengenakkan ini terjadi di Bandara Heathrow, London, Inggris.
Baca juga: Viral Istri Pergoki Suami Gandeng Selingkuhan di Bandara, Sempat Tak Ada Kabar 6 Bulan
Sebagaimana diketahui, pasangan calon pengantin tersebut telah bertunangan pada satu hari sebelumnya.
Kemudian mereka pergi ke bandara dengan rencana terbang menuju Roma di Italia untuk melakukan pernikahan.
TONTON JUGA:
Kabar bahagia tersebut bahkan sudah mereka sampaikan bersama kepada sejumlah staf yang ada di Bandara Heathrow.
Saat tiba di Bandara Heathrow, calon pengantin pria pergi sebentar meninggalkan kekasihnya untuk ke toilet di Terminal 5.

Namun setelah kembali, betapa terkejutnya ia ketika mengetahui calon istrinya tiba-tiba menghilang.
Lebih dari itu, calon istrinya juga telah pergi bersamaan dengan semua barang-barang yang mereka bawa.
Baca juga: Ratusan Orang Dicegat di Bandara Kualanamu saat Hendak Terbang ke Kamboja
Lantaran merasa sakit hati dan putus asa, pria yang tak mau disebutkan namanya itu akhirnya menelepon polisi.
Dalam pernyataannya, ia mengatakan bahwa calon istrinya telah mengambil Rp 89 juta yang dia berikan untuk pernikahan mereka.
Salah satu dari saksi berkata, “Dia benar-benar tidak dapat dihibur. Rupanya, mereka baru saja bertemu dan dia jatuh cinta padanya."
"Dia melamarnya sehari sebelumnya dan dia menerimanya. Mereka berencana untuk menikah di Roma dan akan terbang ke sana. Kemudian dia berlari sementara dia pergi ke toilet dan menghilang dengan semua barang-barang mereka," imbuhnya.
Staf bandara mencarinya ke mana-mana, tetapi dia tidak bisa ditemukan.
Bahkan tidak jelas apakah wanita itu keluar dari bandara atau sudah kabur ke negara lain.
Baca juga: Layanan Haji Indonesia di Bandara Dapat Penghargaan dari Arab Saudi
“Akhirnya pria itu memanggil polisi. Bahkan namanya juga sempat diragukan saat itu," lanjutnya.
Terkait kabar yang beredar ini, seorang juru bicara Met Police sudah mengkonfirmasi bahwa mereka saat ini sedang menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.
Pihaknya mengatakan bahwa pria itu akan dipanggil untuk diperiksa terlebih dahulu.
“Penyelidikan berlanjut. Tidak ada penangkapan yang dilakukan saat ini," kata juru bicara itu.
Tren TikTok Diduga Sebabkan Kekacauan di Bandara London Heathrow, Kok Bisa?

Selain soal pria yang ditinggal kekasihnya itu, sebelumnya Bandara Heathrow juga menjadi pemberitaan karena sempat menghadapi masa-masa sulit.
Besarnya antusiasme dari warga Inggris untuk traveling membuat aktivitas Bandara Heathrow menjadi lebih padat hingga kerap kali kewalahan.
Baca juga: Elon Musk Bikin Heboh Lagi, Disebut-sebut Mau Bangun Bandara Pribadi
Kemacetan antrean hampir selalu terjadi pada seluruh fasilitas Bandara Heathrow.
Memang ada cukup banyak faktor yang berperan dalam kekacauan tersebut, termasuk kurangnya staf sejak pandemi Covid-19 melanda.
Namun, terdapat satu faktor yang cukup membuat heran terutama bagi sesama pelaku perjalanan udara.
Melansir Simple Flying, CEO Bandara Heathrow, John Holland-Kaye, mengatakan bahwa tren TikTok turut bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi.
Tren tersebut menampilkan pengguna yang berpura-pura cacat atau terluka untuk mempercepat perjalanan mereka melalui bagian-bagian bandara yang rawan terjadi antrean.
Tren ini diadaptasi oleh para pelancong.
Akibatnya, permintaan kursi roda di Bandara Heathrow meningkat.
Dugaannya, tren ini berpotensi mengakibatkan penundaan bagi penumpang yang benar-benar cacat atau terluka.
Lagi pula, mereka mungkin tidak dapat segera menerima bantuan khusus jika kursi roda dan personel telah dikerahkan pada mereka yang tidak benar-benar membutuhkannya.
Baca juga: Fakta di Balik WNA Jerman yang Tulis Keluhan Soal Antrean 5 Jam di Bandara Bali
Permintaan kursi roda pun meningkat dibandingkan sebelum pandemi.
"Beberapa di antaranya karena orang-orang menggunakan dukungan kursi roda untuk mencoba jalur cepat melalui bandara," kata Holland-Kaye.
"Itu benar-benar hal yang salah untuk dilakukan. Tolong jangan lakukan itu, kami perlu melindungi layanan bagi orang-orang yang sangat membutuhkannya," imbuhnya.
Untuk mengurangi gangguan itu, Holland-Kaye telah menyarankan penumpang yang benar-benar membutuhkan bantuan tersebut untuk memesannya terlebih dahulu sebelum penerbangan.
Baca juga: Viral Tangis Seorang Ibu Pecah di Bandara, Anaknya Meninggal saat Ditinggal Ibadah Haji
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal artikel bandara di sini.