Breaking News:

Pria Tak Dikenal Acungkan Parang di Kereta yang Penuh Sesak, Lukai Penumpang Lain Tanpa Alasan

Beberapa kali pria tersebut mengacungkan parang, membuat penumpang lain takut dan berteriak histeris di dalam gerbong yang penuh sesak.

Flickr/Tom Hilton
Ilustrasi suasana stasiun bawah tanah 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria tak dikenal membuat kehebohan di antara penumpang lainnya.

Pria tersebut membawa dan mengacungkan parang ke sejumlah penumpang kereta komuter.

Diketahui saat kejadian, kondisi gerbong kereta dalam keadaan penuh sesak.

Baca juga: Rowo Bayu Viral Dikaitkan dengan KKN di Desa Penari, Seperti Apa Tempatnya?

Beberapa kali pria tersebut mengacungkan parang, membuat penumpang lain takut dan berteriak histeris.

"Ini bukan serangan teror, saya hanya ingin dia," kata Ricky Morgan (34) sambil mengacungkan parang ke penumpang, dilansir dari Dailystar, Sabtu (21/5/2022).

Ilustrasi pria.
Ilustrasi pria. (Unsplash/Artem Beliaikin)

Beruntung, insiden ini terekam kamera CCTV dan Morgan pun dinyatakan bersalah atas serangan tak berlasan.

Korban James Porritt dilaporkan mengalami cedera parah pada tangannya dalam amukan acak.

Morgan membantah percobaan pembunuhan atas dasar kegilaan tetapi dinyatakan bersalah oleh hakim di Old Bailey setelah dua hari pertimbangan.

Dia juga dihukum karena memiliki parang dan pisau kunci.

Jaksa Grace Ong telah memberi tahu hakim bahwa Tuan Porritt dan Morgan benar-benar orang asing.

2 dari 3 halaman

Dia berkata, "Ini adalah serangan yang sama sekali tidak beralasan terhadap seorang komuter di jalur Jubilee yang melakukan bisnis sehari-harinya."

Baca juga: Viral Wanita Marah-marah karena Diblokir dari Penerbangan Meski Sudah Beli Tiket Pesawat

Baca juga: Viral Pilot Lupa dengan Kunci Pesawat, Terpaksa Merangkak ke Kokpit Lewat Jendela

Korban, seorang wiraswasta, sedang menuju dari gym untuk bertemu pacarnya dan ayahnya pada malam 9 Juli tahun lalu ketika serangan acak terjadi.

Dia sedang melihat teleponnya dan merasa gugup tentang pertemuan keluarga ketika dia mendengar teriakan.

Hal berikutnya yang dia tahu adalah terdakwa memukul kepalanya, pengadilan diberitahu.

Dia berkata, "Saya memohon 'Tolong berhenti, tolong berhenti'."

"Saya kaget, itu seperti film horor. Saya benar-benar berpikir dia akan membunuh saya," kata Porritt.

Porritt mengatakan dia tidak merasakan apa-apa selain melihat darah ketika Morgan menghantamkan sebuah benda ke kepalanya.

Ia berkata, "Dia baru saja memukul saya. Itu tidak masuk akal. Saya tidak mengerti mengapa orang ini memukul saya. Tidak ada konfrontasi. Tidak ada masalah, itu hanya 'bang', (dia) mulai memukul saya."

"Dia seperti mesin. Itu seperti film Terminator. Dia tanpa emosi. Dia tampaknya tidak memiliki belas kasihan apa pun. Tapi itu tampak sangat fokus dan tanpa henti dan dia sangat ingin melakukan apa yang dia lakukan," imbuhnya.

Porritt menggambarkan parang itu seperti sesuatu yang keluar dari Arabian Nights.

3 dari 3 halaman

Dia menambahkan, "Itu seperti dia adalah pemangsa dan dia sedang berburu, dan dia memutuskan untuk memburu saya."

Porritt berhasil lolos dan melalui pintu kereta, sambil menyatukan bagian tangannya yang terputus.

Selain luka parah di tangan kanannya, Porritt mengalami luka sobek di kepala dan tulang keringnya.

Saat dihadang oleh polisi, Morgan menjatuhkan pedangnya, mengangkat tangannya dan jatuh ke lantai.

Dia mengatakan kepada petugas bahwa itu adalah masalah jalan bukan serangan teroris.

Ia menambahkan, "Jika saya tahu itu akan menyebabkan banyak drama, saya tidak akan melakukannya."

Meski demikian, Morgan menolak memberikan bukti di pengadilan.

Tonton juga:

Baca juga: Ratu Elizabeth II Hadiri Pembukaan Jalur Kereta Baru di London, Kemunculannya Bikin Heboh

Baca juga: Aturan Baru Perjalanan Kereta Api, Tak Perlu Tes Covid-19 Jika Sudah Vaksin Kedua

(TribunTravel.com/ Ratna)

Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
viral di medsosOld Bailey
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved