TRIBUNTRAVEL.COM - Rilis terbaru Henley Passport Index menyoroti dampak konflik saat ini di Ukraina terhadap kebebasan dan mobilitas perjalanan.
Indeks, yang memeringkat paspor dunia, disusun menggunakan data resmi dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional.
Melansir laman The National, Rabu (6/4/2022), Ada sedikit perubahan dalam 10 paspor paling kuat dibandingkan dengan peringkat terakhir.
Dirilis pada Januari 2022 lalu, Jepang dan Singapura terus berbagi tempat nomor satu dalam peringkat paspor terkuat di dunia.
Baca juga: Kebijakan Baru, Visa on Arrival ke Bali Diperluas Menjadi 42 Negara
Pemegang paspor dari kedua negara tersebut dapat mengakses 192 tujuan di seluruh dunia tanpa visa.
Jerman dan Korea Selatan sekali lagi menempati posisi kedua, dengan skor bebas visa sebanyak 190 tujuan.

Sedangkan Finlandia, Italia, Luksemburg dan Spanyol berbagi tempat di urutan ketiga.
Para pemegang paspor dari masing-masing negara itu dapat mengakses 189 tujuan di seluruh dunia.
Inggris kini duduk di peringkat kelima, dengan skor 187, dengan Amerika Serikat satu peringkat di bawahnya dengan skor 186.
Baca juga: Panduan Perpanjang Paspor Online Terbaru 2022, Pembayaran Lewat M-Paspor
Afghanistan tetap berada di peringkat paling bawah karena warganya saat ini hanya dapat mengakses 26 tujuan bebas visa.
Sementara Uni Emirat Arab (UEA) telah mempertahankan posisinya di peringkat 15, tempat tertinggi yang berhasil dicapai oleh negara tersebut sejak indeks diluncurkan pada tahun 2006.
Menurut indeks, pemegang paspor UEA dapat memasuki 175 tujuan di seluruh dunia tanpa visa.

Pembaruan terakhir menunjukkan bahwa Ukraina saat ini memiliki skor bebas visa sebanyak 143, rekor tertinggi untuk negara tersebut, yang sekarang menempati peringkat ke-34 dalam indeks.
Negara tetangga yang kini menjadi rivalnya, Rusia, berasa di posisi ke-49.
Dr Christian Kaelin, Ketua Henley and Partners, memperkirakan peringkat Rusia akan semakin turun di masa depan sebagai akibat dari konflik yang terjadi.
Baca juga: Makna 4 Warna Paspor di Dunia, Kenapa Tiap Negara Warnanya Berbeda?
“Ketika nilai paspor Rusia menurun dengan cepat dan dunia membuka pintunya bagi Ukraina, sangat jelas bahwa paspor yang Anda pegang menentukan nasib Anda dan secara dramatis memengaruhi peluang yang Anda miliki,” kata Kaelin.
"Meskipun tidak mungkin untuk memprediksi seperti apa dunia dalam bayang-bayang Perang Dingin yang baru, indeks terbaru menunjukkan bahwa kesenjangan antara Rusia dan sebagian besar dunia Barat hanya akan meningkat," imbuhnya.
Krisis di Ukraina memang telah menjadi pendorong terbesar perubahan dalam indeks Henley saat ini.
Baca juga: Cara Mengurus Paspor Hilang, Lengkap dengan Syarat dan Biayanya
Namun, secara luas disepakati bahwa selama 25 tahun ke depan, perubahan iklim-lah yang akan membentuk pola migrasi kita
“Ketika dihadapkan dengan perang atau gangguan iklim, naluri bertarung atau lari kami muncul dan respons yang masuk akal adalah bergerak mencari kondisi yang lebih cocok,” Parag Khanna, penulis dan pendiri FutureMap Singapura, mencatat dalam Henley Global Mobility Report 2022 Q2.
"Dalam beberapa dekade mendatang, gangguan iklim mengancam untuk membuat beberapa wilayah di planet kita tidak dapat dihuni, dan jutaan, jika bukan miliaran, orang perlu mencari rumah baru," tambahnya.
Charles Phillips, dari Oxford Business Group, setuju bahwa perubahan iklim akan berdampak pada kinerja indeks di masa depan.
“Kita bisa melihat korelasi yang erat antara kinerja adaptasi iklim dan kebebasan perjalanan internasional,” ucap Phillips.
"Ini menjadi bukti nyata bahwa kewarganegaraan dan paspor Anda benar-benar penting dalam hal mengurangi risiko iklim," jelasnya.
Baca juga: Kebijakan Baru Prancis, Turis yang Belum Disuntik Booster Tak Bisa Gunakan Paspor Vaksin
Baca juga: Tak Ada Stempel Ini di Paspor, Turis Asing Ditolak Masuk ke Spanyol
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.