Breaking News:

Maskapai Terbesar Eropa Berencana Terbangkan 18.000 Pesawat Kosong Selama Musim Dingin

Grup maskapai Lufthansa berencana menerbangkan sekira 18.000 persawat kosong selama musim dingin untuk mengisi slot bandara.

Foto oleh Jan Rosolino di Unsplash
Ilustrasi pesawat tanpa penumpang. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Grup maskapai Lufthansa berencana menerbangkan sekira 18.000 persawat tanpa penumpang selama musim dingin.

Hal itu bertujuan untuk mempertahankan slot bandara yang tentunya sangat berharga bagi maskapai penerbangan terbesar di Eropa tersebut.

Aturan slot 'gunakan atau hilangkan' telah ditangguhkan pada Maret 2020, tetapi dikembalikan secara bertahap dan sekarang menjadi 50 persen.

Melansir laman Simple Flying, Rabu (5/1/2022), Lufthansa telah mengumumkan pembatalan sekira 33.000 penerbangan di musim dingin.

Baca juga: Denda Puluhan Juta Menanti Maskapai yang Terbangkan Penumpang Belum Vaksin ke Ghana

Meski demikian, maskapai nasional Jerman ini secara terpaksa akan menerbangkan beberapa pesawat kosong atau hampir kosong sebagai akibat dari kembalinya pembatasan slot.

Di seluruh Grup Lufthansa, sekira 18.000 layanan diharapkan tak perlu dioperasikan, tetapi diharuskan terbang untuk mempertahankan slot lepas landas dan mendarat.

Lufthansa melarang penggunaan masker kain di pesawat.
Lufthansa melarang penggunaan masker kain di pesawat. (Flickr/ Melvinnnnnnnnnnn (FN2187))

"Kami harus melakukan 18.000 penerbangan tambahan yang tidak perlu, hanya untuk mengamankan slot lepas landas dan mendarat kami," kata CEO Grup Lufthansa, Carsten Spohr saat berbicara kepada Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung.

Aturan yang disebut 'gunakan atau hilangkan' untuk slot bandara telah ditangguhkan oleh Uni Eropa di awal pandemi, pada Maret 2020.

Namun, pembatasan tersebut telah dikembalikan secara bertahap, dari pemanfaatan 0% menjadi 25%, dan baru-baru ini meningkat hingga 50%.

Baca juga: Suami Istri yang Akan Liburan ke Spanyol Diterbangkan ke Yunani, Maskapai Justru Salahkan Penumpang

Baca juga: Selain Garuda Indonesia, Maskapai Ini Juga Rugi Puluhan Triliun Akibat Pandemi

Sementara persyaratan saat ini masih jauh lebih rendah dari persyaratan pemanfaatan 80% sebelum Covid-19, namun angka 50% terbukti menjadi tantangan.

2 dari 2 halaman

Lebih buruk lagi, maskapai Eropa hanya memiliki beberapa minggu lagi sampai Uni Eropa meningkatkan tingkat pembatasan slot, dengan pemanfaatan 64% dimulai dari awal musim panas (akhir Maret).

Baca juga: Ada Maskapai Tak Mau Angkut Penumpang yang Refund Tiket Selama Pandemi, Bagaimana Ceritanya?

Meskipun Grup Lufthansa tidak sendirian dalam kebutuhannya untuk membatalkan penerbangan musim dingin ini, situasi tampaknya agak berbeda dari yang terjadi di benua seberang.

Di Amerika Serikat, ribuan penerbangan telah dibatalkan dalam beberapa minggu terakhir, terutama karena staf yang sakit dan kekurangan personel.

Di Eropa, bukan kurangnya petugas yang menyebabkan masalah, sebaliknya, itu adalah kurangnya permintaan.

Spohr mencatat prospek pemesanan yang lemah untuk sisa musim dingin, dengan penurunan tajam yang tercatat dimulai pada pertengahan Januari dan berlanjut hingga Februari.

Pembatalan 33.000 penerbangan di seluruh Grup Lufthansa adalah salah satu cara untuk mengurangi dampak penurunan ini.

Namun, kembalinya aturan slot berarti maskapai tidak dapat membatalkan penerbangan lebih lanjut, memaksanya untuk beroperasi bahkan ketika permintaan tidak mencukupi.

Baca juga: Maskapai Jepang Jual Tiket Pesawat All You Can Fly, Terbang ke Manapun Sebulan Mulai Rp 2 Jutaan

Baca juga: Maskapai Selandia Baru Tawarkan Layanan Vaksinasi di Pesawat, Tiketnya Habis dalam 5 Jam

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal penerbangan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
LufthansapesawatEropapenumpang Yeti Airlines Batik Air AS Trencin Pierogi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved