TRIBUNTRAVEL.COM - Seremoni penutupan Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung pada Minggu (8/8/2021) malam.
Upacara penutupan diwarnai unjuk rasa damai di sekitar gedung stadiun olahraga nasional Kokuritsu Gyogijo Shinjuku Tokyo.
Sedikitnya 5.000 polisi mengamankan acara penutupan Olimpiade Tokyo ini.
Pengamatan Tribunnews.com, sekitar satu jam sebelum upacara penutupan, orang-orang di luar stadion berkumpul di trotoar sekitar 500 meter tenggara Stadion Nasional.
Meski polisi telah berjaga-jaga, tetap saja mereka berkumpul.
Di antaranya tampak memperlihatkan berbagai poster bertuliskan bahasa Inggris dan bahasa Jepang berisi ungkapan menentang Olimpiade (meskipun Olimpiade sudah berakhir).
Mereka juga berharap bisa melihat kembang api lagi sebagai tanda penutupan Olimpiade.
Lalu lintas sangat dibatasi namun banyak orang berhenti untuk mengambil gambar Stadion Nasional dan menonton siaran TV dengan aplikasi smartphone.
"Saya memesan hotel di dekat sini karena saya pikir saya bisa melihat kembang api hari ini.
Meskipun ada pembatasan lalu lintas, ternyata bisa lebih dekat daripada sebelumnya pada upacara pembukaan.
Baca juga: 10 Fakta Unik Olimpiade, Medali Olimpiade Paris 1900 Berbentuk Persegi Panjang
Baca juga: Sepeda Buatan Gresik Viral, Tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dan Kini Diburu Pembeli
Lumayan bisa motret-motret," kata seorang pria berusia 32 tahun dari Prefektur Chiba yang mengunjungi tempat tersebut pada hari upacara pembukaan.
Beberapa wanita yang berkumpul adalah wanita berusia 52 tahun yang menyiapkan spanduk dengan bahasa resmi negara-negara yang berpartisipasi dalam turnamen, "Terima kasih. Sampai jumpa lagi."
"Saya pikir para pemain tidak dapat menikmati Jepang hanya dengan bolak-balik antara stadion dan hotel.
Saya menghabiskan tiga hari mempersiapkan untuk menyampaikan perasaan saya terima kasih kepada mereka.
Maaf saya tidak bisa mendekati tempat.
Saya ingin Anda mengunjungi Jepang lagi ketika virus corona telah mereda," harap wanita itu.
Di sisi lain, trotoar di Distrik Shibuya, yang lebih dekat ke stadion, dipenuhi lebih banyak orang, dan di beberapa tempat sangat padat sehingga tidak bisa bergerak.
Selain itu, aksi unjuk rasa oleh kelompok warga yang menentang Olimpiade diadakan di sekitar venue, dan sekitar 70 orang menggenggam ke atas papan bertuliskan "Tindakan terhadap corona lebih penting daripada Olimpiade" dan memberikan berbagai seruan. (*)
Baca juga: Sate Petir Legendaris di Jogja, Pencinta Kuliner Pedas Wajib Coba
Baca juga: 7 Tempat Beli Merchandise Resmi Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, Ada yang Bisa Dipesan Secara Online
Baca juga: Lewat Medali, Olimpiade Tokyo 2020 Selamatkan Bumi dari Limbah Ponsel Bekas
Baca juga: Cerita Mengharukan di Balik Buket Bunga untuk Pemenang Olimpiade Tokyo 2020
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Penutupan Olimpiade Tokyo 2020 Diwarnai Unjuk Rasa: Penanganan Corona Lebih Penting