Breaking News:

Lewat Medali, Olimpiade Tokyo 2020 Selamatkan Bumi dari Limbah Ponsel Bekas

Lalu, kemana perginya gawai-gawai lama yang sudah tak terpakai? Sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah dan menumpuk.

Editor: Sinta Agustina
olympics.com
Medali emas, perak, dan perunggu Olimpiade Tokyo 2020 

TRIBUNTRAVEL.COM - Perkembangan teknologi komunikasi begitu cepat, seolah tak pernah berhenti untuk istirahat sejenak.

Penggunaan ponsel pun terus meningkat.

Tak heran jika industri elektronik global terus menerus meluncurkan ponsel model terbaru.

Lalu, kemana perginya gawai-gawai lama yang sudah tak terpakai?

Sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah dan menumpuk.

Baca juga: Fakta Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Benarkah Hanya Mengandung Emas 1,2 Persen?

Berdasarkan data The Global E-waste Monitor 2020, sampah elektronik di seluruh dunia mencapai 53.6 million metric tonnes (Mt) di tahun 2019.

Ilustrasi
Ilustrasi (huffpost.com)

Hanya 17,4 persennya saja yang didaur ulang.

Asia pun dinobatkan sebagai benua penghasil sampah elektronik terbesar di dunia.

Baca juga: 10 Fakta Unik Olimpiade, Medali Olimpiade Paris 1900 Berbentuk Persegi Panjang

Sampah elektronik mengandung zat-zat beracun, dan merupakan ancaman bagi lingkungan maupun kesehatan.

Padahal, jika dikumpulkan, sampah-sampah elektronik ini dapat menghasilkan perunggu, perak, dan emas yang nilainya mencapai 57 miliar dolar AS.

2 dari 3 halaman

Fakta ini mendorong pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 untuk mencetuskan inisiatif untuk membuat medali yang terbuat dari ponsel bekas.

Melalui inisiatif yang disebut Proyek Medali Tokyo 2020, Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo mengumpulkan ponsel bekas dari masyarakat di seluruh penjuru Jepang.

Ganda Putri Indonesia Greysia Polii (kiri) dan Apriyani Rahayu (kanan) mencium medali emas yang berhasil mereka raih untuk nomor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin, 2 Agustus 2021.
Ganda Putri Indonesia Greysia Polii (kiri) dan Apriyani Rahayu (kanan) mencium medali emas yang berhasil mereka raih untuk nomor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin, 2 Agustus 2021. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN VIA KOMPAS.COM)

Proyek ini sekaligus menjadikan Olimpiade Tokyo 2020 sebagai yang pertama dalam sejarah Olimpiade dan Paralimpiade yang melibatkan masyarakat dalam produksi medali dan pembuatan medali menggunakan logam hasil daur ulang.

Ponsel bekas yang terkumpul kemudian dibongkar dan diekstraksi kandungan logamnya.

Baca juga: Cerita Mengharukan di Balik Buket Bunga untuk Pemenang Olimpiade Tokyo 2020

Logam-logam tersebut dilebur dan dicetak berbentuk lingkaran berukuran diameter 85 milimeter, sesuai dengan desain yang sudah disepakati.

Tak lupa dengan ukiran Nike, sang dewi kemenangan Yunani dan logo lima cincin khas Olimpiade.

Mengutip situs resmi Olimpiade, tiap-tiap medali emas tersusun dari 6 gram lapisan emas pada perak murni.

Sedangkan medali disusun dari perak murni, dan medali perunggu disusun dari kuningan merah yang mengandung 95 persen tembaga dan 5 persen seng.

Bukan hanya itu, pita medali pun terbuat dari bahan serat poliester hasil daur ulang, yang proses pembuatannya pun menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida.

Kurang lebih sebanyak 5.000 medali dihasilkan dari inisiatif daur ulang ponsel bekas ini.

Baca juga: Foto-foto Atlet Angkat Besi Nurul Akmal di The Olympic Village Olimpiade Tokyo 2020

3 dari 3 halaman

Pemanfaatan limbah ponsel bekas ini merupakan ide yang sangat kreatif dan berkontribusi dalam upaya mengurangi dampak dari limbah elektronik.

Penyelenggara Olimpiade berharap proyek medali daur ulang ini dapat berkontribusi pada masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta akan menjadi warisan dari Olimpiade Tokyo 2020.

Diketahui, medali Ompiade Tokyo 2020 dirancang oleh Junichi Kawanishi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Begini Cara Olimpiade Tokyo Selamatkan Bumi dari Limbah HP Bekas.

 
 
 
 
 
Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Olimpiade Tokyo 2020Junichi KawanishiTribunTravel Qomarul Lailah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved