TRIBUNTRAVEL.COM - Ada tradisi unik yang dilakukan di beberapa daerah Indonesia yaitu mengadakan Lebaran Ketupat seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.
Lebaran Ketupat bisa diartikan merayakan hari kemenangan setelah selama 6 hari menunaikan puasa syawal.
Salah satunya masyarakat Jawa yang terbiasa melaksanakan Lebaran Ketupat.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, Lebaran Ketupat melambangkan kebersamaan dengan memasak ketupat dan mengantarkannya kepada sanak saudara.
Baca juga: Dirayakan Umat Muslim di Jawa Seminggu setelah Idul Fitri, Apa Itu Lebaran Ketupat?
Cara merayakannya pun macam-macam tergantung kearifan lokal daerah tersebut.
Berikut tradisi unik merayakan Lebaran Ketupat di sejumlah daerah Indonesia.
1. Magelang, Jawa Tengah

Rangkaian perayaan Hari Raya Idul Fitri di Dusun Kauman, Desa Payaman, Magelang diisi dengan Festival Balon Syawalan.
Tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1980-an tersebut diadakan untuk memperingati Syawalan atau Lebaran Ketupat.
Sedikitnya ada 150 balon udara tradisional yang diterbangkan sebagai tanda Syawalan.
Pelepasan balon udara dilakukan di dua tempat, yaitu di halaman depan Masjid Agung Kauman dan di lapangan dusun setempat.
2. Kudus, Jawa Tengah

Lebaran ketupat di daerah Kudus, Jawa Tengah lebih dikenal sebagai ‘Syawalan’, dan dirayakan dengan prosesi ‘Kirab gunungan Seribu Ketupat’.
Gunungan tersebut terdiri dari susunan seribu ketupat dan ratusan lepet yang diarak dari rumah kepala desa setempat menuju Masjid Sunan Muria.
Selain gunungan, masyarakat juga menggelar tradisi ziarah ke Makam Sunan Muria.
Baca juga: Resep Opor Ayam Kuning, Hidangan Lezat untuk Teman Makan Ketupat saat Lebaran
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan minum air dan mencuci tangan dan kaki dengan air dari gentong peninggalan Sunan Muria.
Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur warga setelah menjalani puasa dibulan Ramadan.
3. Pasuruan, Jawa Timur

Jika di daerah lain Lebaran Ketupat diisi dengan festival atau acara keagaman, lain halnya di Pasuruan.
Warga Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan punya cara unik untuk memperingati perayaan ini, yakni dengan menggelar lomba ski lot.
Skilot merupakan perayaan tahunan di mana para peserta beradu cepat dengan berselancar di atas lumpur.
Caranya dengan menekuk satu kaki di atas papan selancar, sedangkan kaki yang lainnya digunakan untuk mengayuh papan.
Skilot sendiri berasal dari dua kata, yakni sky yang dalam bahasa Inggris berarti selancar dan cellot, bahasa Madura yang berarti lumpur.
Tak hanya jadi ajang adu ketangguhan, acara ini juga menjadi tontonan dan hiburan warga sekitar.
Selain itu ada juga Wisata Praon atau Praonan yakni kegiatan dengan menaiki perahu mengelilingi lautan.
Perahu berukuran kecil maupun besar berjajar siap untuk dinaiki warga berkeliling.
Warga Pasuruan tak mau ketinggalan menyusuri laut dengan perahu bersama ratusan warga lainnya.
Baca juga: 5 Kuliner Khas Indonesia yang Cocok Dimakan dengan Ketupat, Cobain Pakai Opor Ayam
4. Lombok, Nusa Tenggara Barat

Masyarakat Lombok menyebut tradisi ini dengan nama Lebaran Topat, yang dimeriahkan dengan tradisi nyangkar.
Nyangkar merupakan tradisi nenek moyang orang Sasak saat merayakan Lebaran Topat.
Masyarakat Lombok akan melakukan arak-arakan cidomo hias (angkutan tradisional yang ditarik oleh kuda, semacam delman atau andong) yang mengangkut dulang berisi ketupat menuju pusat perayaan di makam Loang Baloq.
Arak-arakan tersebut berangkat dengan diiringi lantunan sholawat nabi.
Sesampainya di makam, masyarakat akan melakukan zikir dan doa bersama.
Lalu, perayaan ini diakhiri dengan potong ketupat dan makan bersama di Taman Loang Baloq.
5. Gorontalo

Awalnya, tradisi Lebaran Ketupat di Gorontalo hanya dirayakan oleh ‘orang Jaton’ atau sebutan akrab untuk keturunan Jawa-Tondano.
Namun, kini hampir semua warga Gorontalo turut merayakan tradisi Lebaran Ketupat.
Sebelum merayakan lebaran ketupat, warga akan menjalankan ibadah puasa sunah di bulan Syawal selama enam hari.
Berbeda dengan perayaan di daerah lainnya, Lebaran Ketupat di Gorontalo dirayakan dengan menyelenggarakan open house, khususnya di daerah ‘orang Jaton’ seperti Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo.
Menu utama yang disajikan adalah ketupat dan opor ayam. Karena sifatnya open house, jadi siapa saja boleh menikmati hidangan tersebut.
Baca juga: Tips Menyimpan Ketupat Agar Tidak Cepat Basi, Hangatkan Seperlunya Saja
Bahkan pada tahun 2019 Pemkot Gorontalo Utara pernah mengadakan gebyar ketupat.
Gebyar Ketupat di Gorontalo Utara sukses memecahkan rekor MURI sebagai acara dengan penyajian ketupat terbanyak.
Sebanyak 204.120 ketupat sukses menggeser rekor tahun 2018 yang dibukukan oleh Pemprov Gorontalo dengan 56.100 ketupat.
Kendati demikian, sejumlah tradisi mungkin akan ditiadakan karena masih dalam keadaan pandemi Covid-19.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul 5 Tradisi Unik Merayakan Lebaran Ketupat di Indonesia, Seminggu Setelah Hari Raya Idul Fitri.