Breaking News:

Ramadan 2021

Uniknya Proses Pembuatan Sotong Pangkong, Kuliner Favorit Masyarakat Pontianak saat Bulan Ramadan

Sotong pangkong, kuliner khas Pontianak yang jadi favorit masyarakat saat bulan Ramadan.

Instagram/@rendycookies
Sotong Pangkong, kuliner khas Pontianak yang jadi favorit saat momen bulan Ramadan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Masyarakat Pontianak punya kuliner khas yang jadi favorit selama bulan Ramadan.

Kuliner yang seringkali jadi santapan untuk berbuka puasa tersebut bernama sotong pangkong.

Sotong pangkong diambil dari bahasa Melayu, terdiri dari kata 'sotong' yang artinya jenis ikan mirip cumi-cumi dan 'pangkong' artinya memukul menggunakan palu.

Makanan ini berbahan dasar cumi-cumi atau sotong yang sudah dikeringkan dan selanjutnya dibakar hingga matang.

Baca juga: Unik dan Langka, 3 Kuliner Khas Gresik Ini Hanya Bisa Dijumpai saat Bulan Ramadan

Penyajiannya cukup unik, sotong yang sudah di bakar lalu dipukul-pukul hingga halus.

Sotong pangkong diproses dengan cara di jemur terlebih dahulu agar kadar airnya berkurang.

Setelah kering langsung bisa dibakar dengan arang kemudian dipukul-pukul untuk menghasilkan rasa gurih dan tekstur yang lunak, serta agar lebih mudah untuk menggigitnya.

Sotong pangkong memiliki cita rasa yang alami sehingga tidak perlu di campur dengan bumbu-bumbu dan tentunya bebas dari bahan pengawet.

Untuk menambah cita rasa, sotong pangkong juga biasa disajikan dengan sambal seperti sambal ebi, sambal pedas manis, hingga sambal kacang.

Sambal ini dibuat dengan bahan dasar cabai, gula jawa, cuka makan dan asam jawa sehingga rasa gurih, pedas, asam dari sambalnya sangat menggugah selera.

2 dari 4 halaman

Rasa gurih dari sotong pun semakin terasa nikmat saat disantap dengan saus sambal tersebut.

Kawasan yang cukup populer dengan kuliner sotong pangkong adalah Jalan Merdeka yang terletak cukup dekat dengan pusat kota Pontianak.

Setiap sore hingga tengah malam di bulan Ramadan, jalan tersebut akan dipenuhi dengan penjual sotong pangkong.

Biasanya, para pembeli sotong pangkong di sepanjang Jalan Merdeka akan menikmati makanan ini sambil duduk lesehan beralaskan karpet atau tikar.

Selain menjadi primadona saat bulan Ramadhan oleh masyarakat Pontianak, sotong pangkong juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang penasaran dengan cita rasa kuliner tersebut.

Sering Muncul saat Ramadan, Patola Jadi Jajanan Favorit Masyarakat Banyuwangi

Aneka jenis takjil ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi umat muslim seluruh dunia saat bulan Ramadan tiba.

Biasanya, masyarakat mulai berburu takjil selepas Ashar hingga menjelang waktu berbuka puasa.

Di Indonesia, ada banyak takjil khas Ramadan yang bisa dinikmati saat buka puasa.

Satu diantaranya adalah Kue Patola atau yang biasa dikenal dengan sebutan petulo.

3 dari 4 halaman

Jajanan khas Banyuwangi ini hanya diproduksi selama bulan Ramadan saja.

Tak heran jika Kue Patola menjadi salah satu makanan khas yang banyak diburu saat bulan Ramadan.

Terlebih bagi warga masyarakat Banyuwangi, Kue Patola sudah menjadi hidangan favorit untuk menu buka puasa.

Saat mengunyahnya, rasa manis gurih akan berpadu dengan kelembutan kue yang berbahan tepung beras.

Cita rasa tersebut yang membuat Kue Patola sangat digemari masayarakat Banyuwangi.

Menariknya, resep Kue Patola merupakan warisan turun temurun yang sudah ada sejak dulu.

Petulo yang siap dikemas untuk makanan takjil.
Kua Patola atau Petulo yang siap dikemas untuk makanan takjil. (KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)

Dikutip TribunTravel dari Kompas.com, tak ada catatan tertulis kapan Kue Patola mulai menjadi makanan khas di Banyuwangi saat bulan Ramadan.

Mahwah, seorang pembuat Kue Patola asal Dusun Gumukrejo, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, mengungkapkan dirinya membuat Kue Patola sejak berusia 20 tahun.

Perempuan itu kini sudah berusia 56 tahun, artinya Kue Patola telah ada lebih dari 30 tahun lalu.

Mahwah sendiri belajar membuat Kue Patola dari sang ibu yang juga seorang pembuat kue khas Ramadan itu.

4 dari 4 halaman

Tak hanya menurunkan resep Kue Patola, ibunya bahkan mewariskan alat pembuat kue pada Mahwah.

"Semua alat untuk membuat Kue Patola saya dapat dari ibu. Masih terjaga dengan baik hingga kini," ujarnya.

Menurut dia, cara membuat Kue Patola terbilang sederhana.

Tepung beras yang merupakan bahan dasar kue dibuat adonan dengan campuran air.

Adonan itu kemudian dimasukkan ke dalam cetakan khusus untuk bisa menghasilkan bentuk seperti mi.

Adonan yang sudah masuk ke dalam cetakan dengan jaring-jaring cukup ditekan hingga keluar dalam bentuk panjang seperti mi.

Setelah itu, mi dari tepung beras itu dibentuk lingkaran sebesar telapak tangan atau lebih kecil.

"Kalau sudah dicetak, adonan lalu dimasukkan ke dalam dandang untuk dikukus hingga adonan benar-benar matang," tuturnya.

Kue ini umumnya memiliki warna merah muda, hijau, dan putih.

Untuk penyajiannya, Kue Patola biasa dihidangkan dengan santan yang dicampur gula aren.

Baca juga: Sangat Praktis! Cobain Resep Smoothie Pisang Buah Naga untuk Sahur Ramadan

Baca juga: Selalu Jadi Incaran saat Ramadan, Ini 5 Kuliner Khas Pekalongan untuk Menu Buka Puasa

Baca juga: 6 Kuliner Nasi Khas Nusantara untuk Menu Sahur Ramadan, Cobain Nasi Gandul hingga Nasi Langgi

Baca juga: Cuma 20 Menit, Cobain Resep Tumis Kangkung Cumi Praktis untuk Menu Sahur Ramadan

Baca juga: 3 Kuliner Khas Aceh Ini Hanya Dijumpai saat Bulan Ramadan, Apa Saja?

(TribunTravel.com/Mym)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
PontianakRamadan 2021Bulan Ramadan Hamzah Haz
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved