TRIBUNTRAVEL.COM - Kalimantan Selatan memang tidak memiliki banyak pilihan wisata alam.
Akan tetapi Kalimantan Selatan justru menonjol lewat kekayaan wisata religinya.
Dengan mayoritas masyarakat berasal dari suku Banjar yang memeluk agama Islam, wajar jika banyak temukna masjid dan musala berusia tua yang memiliki nilai historis serta ciri khas arsitektur menarik.
Kalimantan Selatan juga dipenuhi makam ulama yang kerap menjadi tujuan ziarah masyarakat.
Baca juga: Itinerary Kuliner Solo Halal Sehari Bujet Rp 140 Ribu: Cocok untuk Orang Tua
Saat berkunjung ke Kalimantan Selatan, wisatawan mungkin akan menjumpai makam-makam yang dibalut kain kuning, diberi kelambu, atau ditutupi kain hijau berhiaskan kaligrafi Arab.
Semua itu merupakan makam para ulama maupun tokoh pejuang kemerdekaan yang dihormati oleh warga setempat.
Salah satu daerah yang memiliki banyak makam semacam ini adalah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Makam para tokoh dan ulama sangat mudah ditemukan di kawasan tersebut.
Bahkan beberapa di antaranya memiliki nilai sejarah kuat karena merupakan tempat peristirahatan para pejuang di masa lampau.
Nah, bila merencanakan wisata religi di Hulu Sungai Selatan, berikut beberapa destinasi yang bisa dikunjungi.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Kids Friendly di Solo, Jawa Tengah yang Buka Malam Hari
1. Kubur Anam / Makam 6 (enam) Pejuang
Makam ini terletak di Jalan Ahmad Yani, Desa Ida Manggala, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Uniknya, makam ini berisi jenazah enam orang pejuang kemerdekaan RI dari Kalimantan Selatan, yakni Ahmad Sumbawa, Muhammad, Salamat, Ugub, Marhalla dan Darmawi.
Mereka tidak dikubur sendiri-sendiri, tetapi dijadikan satu lubang.
Satu lubang berisi tiga jenazah, sehingga di sana ada dua kuburan.
2. Makam Tumpang Talu
Berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kandangan Barat, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hului Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, destinasi wisata yang satu ini juga tak kalah menarik.
Menariknya adalah dari latar belakang sejarahnya.
Hampir mirip dengan Kubur Anam di atas, kuburan ini juga memiliki lebih dari satu jenazah yang dimakamkan di satu lubang.
Namun bedanya, ini hanya satu kuburan berisi tiga jenazah, yaitu jenazah tiga pejuang kemerdekaan asal Kalimantan Selatan.
Mereka adalah Bochari, Landoek dan Matamin yang diperkirakan tewas pada 1899 saat pertempuran Hantarukung di daerah Parincahan, Kandangan.
Baca juga: Danau Gunung Tujuh di Kayu Aro, Kerinci Jambi: Wisata Alam Tertinggi di Asia Tenggara
Oleh warga, mereka dimakamkan di satu lubang sehingga kemudian makam ini dikenal dengan nama Makam Tumpang Talu atau jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia berarti makam tumpang tiga karena jenazah mereka posisinya bertumpang atau bertumpuk tiga.
Setelah kejadian tersebut banyak warga masyarakat baik dari daerah setempat atau dari luar daerah yang berziarah ke Makam Tumpang Talu tersebut serta bernazar apabila hajat atau keinginannya tercapai akan melakukan selamatan di makam tersebut.
3. Makam H Sa’duddin
Almarhum yang dimakamkan di sini bernama Haji Muhammad Thaib yang bergelar Haji Sa’duddin bin Haji Muhammad As’ad bin Puan Syarifah binti Al Allamah Syeikh Haji Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Dia adalah seorang ulama terkenal dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Dia dilahirkan di Kampung Dalam Pagar , Martapura pada 1194 Hijriah yang bertepatan dengan 1774 Masehi.
Sejak kecil dia telah mendapat pendidikan langsung dari ayahnya yaitu ‘Alimul Allamah Haji Muhammad As’ad yang ketika itu menjabat sebagai mufti Kerajaan Banjar.
Dia juga selalu mengabdi kepada kakak beliau ‘Alimul Allamah Mufti Haji Muhammad Arsyad.
Di usia 35 tahun , yaitu setelah bermukim dan menuntut ilmu di Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah selama 10 tahun , beliau kembali ke tanah air dengan membawa ilmu pengetahuan yang sarat dan luas serta gelar Al-Alimul Al-lamah.
Dia kemudian pindah ke Kampung Taniran di Kabupaten Hulu Sungai Selatan karena diminta warga setempat untuk berdakwah di sana.
Dia berdakwah di sana hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di sana pula.
Makamnya ini biasa diziarahi warga, terletak di Jalan Taniran Kubah, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
4. Makam Habib Abu Bakar (Habib Lumpangi)
Baca juga: Harga Tiket Masuk Heha Sky View Terbaru November 2025, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun
M Habib Abu Bakar merupakan penyebar agama Islam di daerah Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Dia dari Yaman, Yordania berhijrah ke Loksado guna berdakwah dan memantapkan keyakinan keimanan warga terhadap agama Islam.
Warga yang mengikuti pengajiannya tak hanya dari Loksado tetapi juga dari daerah lain seperti Kandangan , Barabai, Nagara, Amuntai dan berbagai daerah lainnya.
Selama 45 tahun guru besar ini berdakwah dan berhasil mencetak para ulama penerus yang tersebar di Hulu Sungai Selatan.
Pada tahun 1860 hijriah, dia wafat dan dimakamkan di Loksado, tepatnya di Jalan Lumpangi, Desa Lumpangi, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Banyak peziarah yang datang ke makamnya untuk mengenang perjuangan dakwahnya dalam menyebarkan agama Islam di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Itinerary Jogja 1 Hari Bujet Rp 900 Ribuan Include Ramayana: Liburan Ramah Anak
(BanjarmasinPost.co.id /Yayu Fathilal)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul 4 Lokasi ini Adalah Destinasi Wisata Religi Andalan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.