TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat kargo Trigana Air Boeing 737-500 rute Jakarta-Makassar tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (20/3/2021).
Menanggapi peristiwa nahas tersebut, pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan penyelidikan.
Dikutip dari TribunVideo.com, pihak Bandara Halim Perdanakusuma juga akan menunggu hasil penyelidikan dari pihak KNKT terkait penyebab pasti tergelincirnya pesawat Trigana Air.
Execitive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Mars Pnb TNI Nandang Sukarna menuturkan pesawat tersebut diketahui mengalami gangguan mesin.
Baca juga: Mulai 22 Maret 2021, Garuda Indonesia Gunakan Pesawat Wide Body untuk Rute Jakarta-Denpasar PP
Namun untuk penjelasan lebih rinci, pihaknya masih menunggu hasil rapat dari pihak KNKT.
Pesawat kargo Trigana Air tergelincir di landasan pacu sekira pukul 11.26 WIB.
Nandang menyebut, pesawat bukan kelebihan beban muatan kargo.
Ada gangguan mesin yang dialami pesawat sesaat sebelum mendarat.
Nandang juga menambahkan bahwa ada kerusakan pada ban yang membuat pendaratan tidak berjalan mulus
Alhasil, pesawat tak sampai di ujung landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma yang panjangnya mencapai 3.000 meter.
Imbasnya badan pesawat kargo Trigana Air itu menghalangi landasan pacu.
Nandang mengatakan bahwa ada percikan api seusai tergelincirnya pesawat.
Namun, api bisa dipadamkan kurang dari dua menit saat kecelakaan terjadi.
Sebanyak empat kru pesawat selamat dan tidak mengalami luka-luka.
Nandang menerangkan, meski tak mengalami luka-luka, empat kru tersebut tetap di bawa ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan medis.
Daftar Penerbangan Terdampak Pesawat Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma
Pesawat angkutan barang (cargo flight) milik maskapai Trigana Air dengan registrasi PK-YSF, tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu 20 Maret 2021.
Akibat kejadian itu, sejumlah penerbangan dari dan menuju ke Bandara Halim pun terdampak.
Badan pesawat Trigana Air yang tergelincir telah memblokirrunway sehingga insiden itu berdampak pada penerbangan lain, ungkap Manajer Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia Yohannes Harry Douglas Sirait.
"Tepat setelah mendarat, pesawat tergelincir ke arah kanan runway sehingga runway terblokir dan tidak dapat digunakan untuk operasional penerbangan," kata Yohannes.
Petugas ATC AirNav Indonesia Cabang Halim memberikan pelayanan kedaruratan dengan berkoordinasi dengan pihak PT Angkasa Pura II (Persero) dan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma.
AirNav Indonesia menerbitkan NOTAM untuk penutupan runway Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma dengan nomor A0693/21.
"Sebagai dampak adanya penutupan runway, beberapa penerbangan yang menuju Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma dialihkan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta," ujar Yohannes.
Dikutip dari TribunBali, berikut rincian penerbangan yang terdampak:
a. Departure
- N198RL | Jakarta – Bali
- CAMAR01 | Jakarta Halim – Bandung Husein Sastranegara
- CITILINK CTV020 | Jakarta Halim – Siborongborong Sisingamangaraja
b. Arrival (dialihkan ke Soekarno-Hatta)
- BATIK AIR BTK7580 | Malang Abdul Rachman Saleh - Jakarta Halim
- BATIK AIR BTK7014 | Medan Kualanamu – Jakarta Halim
- BATIK AIR BTK7042 | Palembang Badaruddin - Jakarta Halim
c. Arrival (kembali ke bandara asal keberangkatan)
- PK-RTG | Cilacap Tunggul Wulung – Jakarta Halim.
Baca juga: Produksi Terakhir Pesawat Superjumbo A380 Berhasil Menyelesaikan Penerbangan Pertamanya
Baca juga: Kamu Harus Tahu, Ini Alasan Mengapa Tirai Jendela Pesawat Harus Dibuka saat Take Off dan Landing
Baca juga: Mengapa Pramugari Bisa Tahu Penumpang yang Tidak Matikan Ponsel di Pesawat? Berikut Jawabannya
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Alasan Kenapa Pesawat Perlu Membuang Bahan Bakar saat Terbang
Baca juga: Pesawat Antonov An-26 Turboprop Jatuh di Kazakhstan, 4 Penumpang Tewas
(TribunTravek.com/Mym)