Breaking News:

Kamu Harus Tahu, Ini Alasan Mengapa Tirai Jendela Pesawat Harus Dibuka saat Take Off dan Landing

Alasan lengkap mengapa pramugari kerap menyuruh untuk tetap membiarkan tirai jendela pesawat dalam keadaan terbuka.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA
Ilustrasi jendela pesawat yang dibiarkan terbuka. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam perjalanan udara, tentu ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi selama berada di pesawat.

Satu di antaranya adalah membiarkan tirai jendela dalam keadaan terbuka saat pesawat sedang lepas landas atau mendarat.

Aturan ini sangat penting diterapkan meski terkadang masih ada beberapa penumpang yang tidak mematuhinya.

Namun, mengapa harus demikian?

Ya, hal ini tentu berhubungan dengan aspek keamanan selama perjalanan menggunakan pesawat.

Dilansir dari laman Express.co.uk pada Kamis (18/3/2021) seorang pramugari Betty N Thesky dalam bukunya, Betty in the Sky with a Suitcase menuliskan alasannya.

Ilustrasi jendela pesawat yang terbuka
Ilustrasi jendela pesawat yang terbuka (Flickr/ Jack Snell)

Betty mengatakan, dengan membiarkan tirai jendela pesawat terbuka, penumpang akan terbiasa dengan cahaya alami di luar.

Baik saat siang maupun pada malam hari.

Hal ini sangat penting lantaran saat pesawat harus dievakuasi, penumpang akan terbiasa dengan tingkat cahaya yang ada.

Baca juga: Penerbangan Ini Terpaksa Dialihkan Setelah Satu Penumpang Meninggal di Kabin Pesawat

Aturan keselamatan tersebut telah dibuat pada penerbangan di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.

2 dari 4 halaman

Di ketiga negara tersebut pesawat dirancang sedemikian rupa agar dapat sepenuhnya dievakuasi dalam waktu kurang dari 90 detik.

Sebab jika lebih dari 90 detik bahan bakar jet di dalam tangki bisa menyala dan meledak.

TONTON JUGA:

Maka dari itu, penting bagi penumpang untuk tidak mengalami disorientasi saat meninggalkan pesawat.

Sehingga mereka dapat keluar dari kondisi bahaya secepat mungkin.

Alasan lain membiarkan tirai jendela tetap terbuka adalah untuk membantu mengarahkan penumpang jika pesawat mengalami kecelakaan.

"Alasan harus menaikkan tirai jendela adalah agar kamu lebih merasakan mana yang naik dan mana yang turun," Betty dalam bukunya.

“Ini akan memberi orientasi yang lebih baik jika terjadi kecelakaan, serta memudahkan penyelamat untuk melihat ke dalam,” katanya lagi.

Lampu di pesawat juga diredupkan saat lepas landas dan mendarat untuk membantu kru dan mata penumpang menyesuaikan.

“Alasan lampu diredupkan adalah agar penumpang tidak dibutakan oleh cahaya saat menerobos asap dan membuat lampu darurat lebih mudah dilihat,” jelas Betty.

3 dari 4 halaman

Biarkan Tegak! Pramugari ini Ungkap Alasan Keamanan soal Kursi Pesawat yang Tak Boleh Direbahkan

Ilustrasi kursi di pesawat
Ilustrasi kursi di pesawat (unsplash.com)

Waktu penerbangan yang cukup lama kerap dimanfaatkan sebagian besar penumpang untuk sekedar bersantai atau tidur.

Dalam hal ini tentunya ada sejumlah penumpang yang berusaha merebahkan kursinya untuk mendapat posisi nyaman selama perjalanan.

Namun sayangnya pramugari sangat tidak menyarankan penumpang untuk melakukan hal demikian.

Seorang pramugari (yang tidak ingin disebut namanya, mengungkapkan sejumlah alasan agar kursi pesawat tetap pada posisi tegak.

Melansir laman Express.co.uk (14/3/2021) alasan ini berkaitan erat dengan unsur keaamanan penumpang yang bisa menyebabkan cedera.

Pramugari memiliki sejumlah aturan tersendiri termasuk satu di antaranya adala soal kursi pesawat yang harus tetap tegak.

Hal ini berarti selama penerbangan penumpang dilarang merebahkan kursi saat pesawat sedang lepas landas atau mendarat.

Federal Aviation Administration (FAA) menetapkan aturan kursi tegak karena dua alasan utama.

Pertama, memudahkan untuk mengevakuasi pesawat dalam keadaan darurat jika kursinya tegak.

4 dari 4 halaman

Hal ini didasarkan pada terbatasnya ruang kaki yang relatif kecil dalam pesawat.

Sehingga kemungkinan bukan tidak mungkin akan menyulitkan penumpang untuk keluar dari barisannya meski saat kursinya tegak.

Alasan kedua yaitu, kursi yang tegak dapat membantu membatasi cedera di dalam pesawat jika terjadi keadaan darurat.

Aturan ini juga rupanya juga berlaku untuk gorden dan sandaran tangan.

Namun, kamu tidak perlu khawatir karena aturan ini hanya berlaku selama lepas landas dan mendarat.

Kedua waktu tersebut dikenal sebagai dua bagian paling berbahaya dari penerbangan.

Memastikan kursi dalam posisi tegak pada saat itu juga mengurangi risiko wajah atau tubuh menabrak kursi di depan ketika pendaratan bergelombang.

Banyak juga yang menyarankan untuk menjaga kursi tetap tegak selama penerbangan dan membawa bantal serta selimut agar lebih nyaman.

Hal ini lantaran turbulensi dapat menyebabkan penumpang bergerak di sekitar kursi dan jika kursi sedang direbahkan, kemungkinan akan membuat kepala penumpang terbentur.

Jadi dalam kasus ini secara tidak sengaja, pemumpang dapat mengalami cedera pada bagian kepala.

Selain resiko cedera, merebahkan kursi sering kali dapat mengganggu penumpang di belakang.

Tanpa diketahui kamu telah membatasi ruang kaki mereka, pandangan jadi terbatas dari televisi apalagi jika penerbangan butuh waktu yang panjang.

"Ruang kaki pesawat sangat terbatas dan tidak ada yang mau duduk dengan kursi yang bersandar penuh di dekat wajah penumpang lain selama penerbangan," ujar seorang pramugari di forum Reddit.

"Menjaganya (kursi tegak) akan membuat penerbangan lebih menyenangkan bagi semua penumpang," lanjutnya.

"Cukup bawa bantal atau selimut untuk diletakkan di belakang kepala atau cari tempat duduk dekat jendela," tuturnya.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Alasan Kenapa Pesawat Perlu Membuang Bahan Bakar saat Terbang

Baca juga: Mengapa Pramugari Bisa Tahu Penumpang yang Tidak Matikan Ponsel di Pesawat? Berikut Jawabannya

Baca juga: Serang Pramugari dan Buang Air Kecil di Pesawat, Penumpang Mabuk Didenda hingga Rp 3 Miliar

Baca juga: Biarkan Tegak! Pramugari ini Ungkap Alasan Keamanan soal Kursi Pesawat yang Tak Boleh Direbahkan

Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Traveler saat Bepergian, Termasuk Ketinggalan Pesawat

(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')

Baca selengkapnya soal aturan keselamatan pesawat di sini

Selanjutnya
Sumber:
Tags:
tirai jendela pesawatpesawat landingPesawat Take Off
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved