Breaking News:

Fakta Unik Getuk Lindri, Jajanan Tradisional yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda

Getuk Lindri merupakan kuliner dengan bahan dasar dari singkong ini memiliki seba-serbi yang unik.

Instagram/ elistia_h
Getuk lindri 

TRIBUNTRAVEL.COM - Getuk Lindri merupakan kuliner dengan bahan dasar dari singkong ini memiliki fakta yang unik.

Mulai dari sejarahnya hingga arti nama.

Getuk Lindri memiliki tampilan yang cantik karena dibuat berwarna-warni. Kemudian disajikan dengan taburan kelapa parut.

Banyak yang belum tahu bahwa terciptanya Getuk Lindri pada saat itu karena masyarakat Jawa mengalami kesulitan mendapat beras.

Karenanya mereka menggantinya dengan singkong yang diolah menjadi Getuk Lindri.

Nah, karena latar belakang terciptanya Getuk Lindri itulah yang membuat jajanan tradisional ini memiliki filosofi yang menarik.

Baca juga: Mengenal Es Brasil Asli Purwokerto, Es Krim Jadul yang Manisnya Bikin Nagih

Berikut fakta unik Getuk Lindri :

1. Sejarah Getuk Lindri

Jajanan tradisional ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Pada masa penjajahan tersebut, masyarakat Indonesia mengalami kesulitan untuk mencari makanan pokok seperti beras.

2 dari 4 halaman

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia menggantinya dengan singkong.

Pada saat itu singkong banyak tumbuh di sekitar pemukiman masyarakat.

Kemudian, singkong tersebut diolah menjadi getuk lindri.

Pembuatan Getuk Lindri dari singkong itu dipelopori oleh seseorang yang berasal dari Desa Karet, Magelang Jawa Timur bernama Mbah Mohtar.

Akhirnya Getuk Lindri dikenal sebagai jajanan tradisional khas Magelang Jawa Tengah.

Saat itu, Mbah Mohtar membuat Getuk Lindri dengan tampilan yang menarik dan rasanya pun enak.

2. Arti Nama Getuk Lindri

Nama getuk sendiri diambil dari suara tuk-tuk yang dihasilkan dari kegiatan menumbuk singkong hingga halus.

Sementara nama lindri diambil dari proses pembuatan Getuk Lindri, tepatnya adonan singkong digulung.

Adonan singkong diproses hingga halus, lalu keluar dari lindri dalam bentuk gulungan kecil dan memanjang.

3 dari 4 halaman

Selain itu adonannya juga terdapat serat-serat.

Sekilas bentuknya seperti mie yang kemudian dibentuk menjadi persegi atau gulungan bulat dan dipotong sesuai selera masing-masing.

3. Filosofi Getuk Lindri

Getuk Lindri juga memiliki filosofi yang mendalam.

Menurut masyarakat Jawa, getuk lindri merupakan lambang dari kesederhanaan.

Mengingat bahan pembuatannya terbuat dari singkong yang dulu tercipta karena sebagai pengganti beras.

Selain itu, Getuk Lindri juga mengajarkan masyarakat Jawa untuk selalu bersyukur pada hal sederhana di sekitar kita dan bisa menjadi bermanfaat.

Karenanya, Getuk Lindri juga dikenal sebagai jajanan pasar.

Selain itu, ada juga penjual getuk lindri yang menggunakan gerobak dan berkeliling.

4. Keunikan Getuk Lindri

4 dari 4 halaman

Getuk lindri biasanya diberi topping berupa kelapa parut.

Selain itu, getuk lindri juga memiliki ciri khas yang menjadi keunikan tersendiri.

Ciri khas tersebut ada pada warna pada adonan getuk lindri.

Umumnya, jajanan tradisional satu ini memiliki tiga warna seperti krem, merah muda dan hijau.

Warnanya dibuat cerah, sehingga menarik perhatian semua orang dan membuat penasaran untuk mencicipinya.

Namun, semakin berjalannya waktu, warna getuk lindri semakin bervariasi.

Getuk lindri memiliki aroma yang khas karena adanya perpaduan antara singkong, daun pandan dan kelapa.

Baca juga: Mencicipi Pisang Kapik, Olahan Pisang Bakar Khas Minang yang Banyak Ditemukan di Bukittinggi

Baca juga: Mencicipi Pos Ketan Legenda 1967, Kuliner Legendaris Khas Kota Batu Jawa Timur

Baca juga: Mengenal Serombotan Khas Bali, Makanan Serba Sayur Favorit Para Vegetarian

Baca juga: Mengenal 4 Keju Tradisional Indonesia, Ada Dangke hingga Dadiah, Sudah Pernah Coba?

Baca juga: Terkenal Akan Kelezatannya, 8 Makanan Khas Solo Ini Jadi Favorit Wisatawan

(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
getuk lindrijajanan tradisionalTribunTravelFakta Unik Getuk Lindri Bolu Kukus Geblek
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved