Breaking News:

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Lezatnya Pecel Pincuk Hj Lulut Ponorogo yang Jadi Favorit Wisatawan

Menurut laporan wartawan TribunVideo, Mufti Fauziah, Pecel Hj Lulut Ponorogo, Jawa Timur ini menyajikan menu spesial pecel pincuk.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
Instagram/@pecel.buhjlulut
Pecel Pincuk Hj Lulut Ponorogo dengan aneka lauk yang jadi favorit wisatawan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Ponorogo, Jawa Timur kurang lengkap rasanya jika belum berburu kuliner khas yang begitu menggoda selera.

Ada berbagai kuliner lezat yang bisa dicoba, satu di antaranya adalah Pecel Pincuk Hj Lulut.

Pecel merupakan kuliner yang mudah dijumpai hampir di seluruh Pulau Jawa.

Namun soal rasa, warung Pecel Pincuk Hj Lulut ini punya ciri khas sendiri.

Menurut laporan wartawan TribunVideo, Mufti Fauziah, Pecel Pincuk Hj Lulut Ponorogo ini menyajikan menu spesial pecel pincuk lengkap dengan aneka lauk yang komplit.

"Keistimewaan pecel di sini dibanding pecel pada umumnya yakni ada pecel pincuk yang disajikan dengan beragam lauk," ungkap Mufti.

Mulai dari empal, dendeng, ragi, telur goreng, hingga paru rica.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Lumpia Duleg, Kuliner Khas Delanggu Klaten yang Ada Sejak Jaman Penjajahan

Selain menyajikan menu pecel pincuk, ada juga menu lain yang bisa kamu coba.

Di antaranya ada nasi daun singkong, nasi pecel dendeng ragi, nasi pindang kikil, nasi pecel paru, nasi pecel limpa, dan masih banyak lagi.

2 dari 4 halaman

"Tak hanya menyajikan menu nasi pecel pincuk, di Pecel Pincuk Hj Lulut ada menu nasi daun singkong, nasi pecel dendeng ragi, nasi pindang kikil dan masih banyak lagi," imbuhnya.

Untuk menikmati seporsi nasi pecel di warung Pecel Pincuk Hj Lulut Ponorogo, kamu tak perlu merogoh kocek terlalu dalam.

Harga seporsi pecel biasa dibanderol Rp 8.000 per porsi, nasi pecel paru atau limpa Rp 15.000 per porsi, dan aneka lauk dibanderol mulai Rp 1.000 hingga Rp 40.000.

Kamu yang sudah penasaran dengan citarasa Nasi Pecel Pincuk Hj Lulut Ponorogo bisa langsung datang ke Jalan Gatot Subroto Nomor 17B RT 1 RW 2, Krajan, Pakunden, Kecamatan Ponorogo, Jawa Timur.

Warung pecel ini buka setiap harinya dengan jam operasional mulai pukul 17.00 hingga 03.00 WIB.

Tonton juga:

Sejarah Pecel

Pecel adalah kuliner khas Jawa Tengah dan Jawa Timur yang banyak digemari.

Pecel biasanya dijadikan menu untuk sarapan ataupun makan siang.

Hidangan sayur dan sambel kacangnya ini membuat pecel jadi makanan khas yang sangat bergizi.

Pecel sendiri berasal dari Yogyakarta dan kini bisa dijumpai di Jawa Tengah dan sekitarnya.

3 dari 4 halaman

"Menurut Babad Tanah Jawi, pecel asal muasalnya diceriterakan dihidangkan di daerah Yogyakarta. Dipecel berarti daun-daunan yang direbus kemudian dibuang airnya dengan diperas," kata ahli gastronomi dari Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito seperti dikutip TribunTravel dari laman KompasTravel.

Murdijati menceritakan pada Babad Tanah Jawi diceritakan pada saat tengah hari Sunan Kalijaga bertemu dengan Ki Gede Pamanahan di pinggir sungai.

Ki Gede Pamanahan menghidangkan sepiring sayuran sambel pecel dan nasi serta lauk pauk yg lain.

Sunan Kalijaga kemudian bertanya "Hidangan apa ini?".

Maka dijawab oleh Ki Gede Pamanahan, "Puniko ron ingkang dipun pecel," yang berarti "Ini adalah dedaunan yang direbus dan diperas airnya".

Biasanya sayuran dipecel berupa bayam, kangkung, ubi jalar, daun ketela, daun beluntas, daun pegagan, kecombrang, polong, kacang panjang, kecipir, kecambah.

Bahan pecel umumnya didapat di pekarangan, pinggir sawah, bahkan kadang tumbuh liar di tepi jalan.

Sebagai penambah rasa ada sambel pecel yang disiram di atas aneka sayuran rebus tersebut.
Sambel pecel dari ulekan kacang tanah halus memiliki cita rasa manis, asam, pedas, dan gurih.

Berbeda dengan saus gado-gado dan karedok yang harus dibuat saat ingin disantap, sambel pecel terbilang lebih praktis.

Dapat disimpan dan disantap di lain waktu.

"Sambel pecel ini berkembang di berbagai daerah. Ada yang bercita rasa daun jeruk purut, ada yang bercita rasa kencur, ada pula yang bercita rasa manis asam yang tinggi," kata Murdijati.

4 dari 4 halaman

Setiap daerah memiliki ciri khas pecel tersendiri.

Misalnya di Yogyakarta dan sekitar, pecel disajikan dengan tempe dan tahu bacem.

Di Solo dan Madiun, pecel disajikan dengan kerupuk karak.

Pecel disebutkan Murdijati adalah lambang kesederhanaan dan perjalanan.

Salah satu buktinya pecel adalah hidangan yang paling sering ditemui di sepanjang perjalanan kereta api.

Kuliner ini disantap oleh berbagai kalangan masyarakat.

Dijual di pedagang kaki lima sampai hotel bintang lima.

Di balik kesederhanaannya, pecel kaya akan gizi yang menyehatkan masyarakat.

"Sesungguhnya mengonsumsi pecel memang bagian dari membangun kesehatan karena sayuran adalah sumber serat pangan yang baik. Sementara memasak dedaunan sebentar merupakan cara manusia untuk mempermudah menelan makanannya sehingga lebih mudah dicerna," kata Murdijati.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Kopi Santen, Minuman Unik yang Wajib Dicoba saat Liburan ke Blora

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Berburu Ragam Kopi Nikmat di Pasar Gede Solo, Ada Arabica Nusantara dan Impor

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Dimsum Uma Yum Cha, Kedai Hits yang Wajib Dikunjungi saat Liburan ke Solo

Baca juga: TRIBUNTRAVEL UPDATE: Rekomendasi 4 Kuliner Tradisional di Kota Padang yang Wajib Dicoba

Baca juga: TRIBUNTRAVEL UPDATE: Lezatnya Soto Gading di Solo, Kuliner Langganan Presiden Jokowi dan Keluarga

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jawa TimurPonorogopecel PonorogoPecel Pincuk Hj Lulut Javanine Resto Seoulscent
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved