TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Papandayan yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu lokasi pendakian favorit para wisatawan.
Memiliki elevasi sekitar 2.665 mdpl, Gunung Papandayan dikenal sebagai spot yang cocok untuk pendaki pemula.
Medan Gunung Papandayan yang relatif landai dan tidak terlalu menguras tenaga menjadi alasan utamanya.
Saat menapaki jalur Papandayan, para pendaki akan menikmati panorama Kawah Papandayan yang masih aktif hingga sekarang.
Pesan oleh-oleh dodol khas Garut, klik di sini.
Dari area kawah tersebut, pengunjung dapat melihat kepulan asap sulfur yang menyatu dengan tebing-tebing yang menjulang tinggi.
Tidak jauh dari titik itu, terdapat Hutan Mati yang menjadi ikon sekaligus daya tarik khas Gunung Papandayan.
Pesan tiket tur Pendakian Gunung Papandayan 2D1N, klik di sini.
Gunung Papandayan juga menawarkan pesona Padang Edelweis Tegal Alun yang begitu memukau.
Bentangan bunga edelweis di Gunung Papandayan terlihat luas dan cantik, memberikan pemandangan yang menawan bagi siapa pun yang menyaksikannya.
Selama perjalanan menuju puncak, pendaki akan ditemani lanskap pegunungan, udara yang menyegarkan, dan nuansa alam yang menentramkan.
Penasaran ingin merasakan pengalaman mendaki Gunung Papandayan?
Berikut itinerary pendakian tektok Gunung Papandayan yang sudah disiapkan TribunTravel.
Pesan tiket tur Sunrise Gunung Papandayan - 8-hour Tour, klik di sini.
Pesan tiket Camping Gunung Papandayan Garut, klik di sini.
Itinerary Pendakian Gunung Papandayan
03.30 – 04.00
- Tiba di Basecamp Papandayan
- Registrasi pendakian dan persiapan (peralatan, logistik ringan, briefing singkat)
04.30 – 05.30
- Mulai pendakian menuju Kawah Papandayan
- Jalur berupa tanjakan berbatu dengan aroma belerang khas
05.30 – 06.00
- Tiba di area Kawah Papandayan
- Menyaksikan sunrise dan aktivitas kawah (spot foto favorit)
Pesan hotel di Garut, klik di sini.
06.00 – 07.30
- Lanjut trekking menuju Hutan Mati
- Jalur menanjak ringan dengan panorama pepohonan mati yang unik
07.30 – 09.00
- Perjalanan dari Hutan Mati ke Camp Area Pondok Saladah
- Cocok untuk istirahat sebentar, makan bekal, isi energi
09.00 – 10.30
- Trekking dari Pondok Saladah ke Tegal Alun (Padang Edelweis)
- Medan cukup menanjak, tapi sejuk dengan pemandangan indah
10.30 – 11.00
- Tiba di Tegal Alun
- Menikmati hamparan edelweis yang luas, foto-foto, dan istirahat
11.00 – 13.00
- Turun kembali ke Pondok Saladah – Hutan Mati – Kawah
13.00 – 14.30
- Trekking turun menuju Basecamp Papandayan
- Perjalanan pulang dengan jalur menurun lebih cepat
14.30 – 15.00
- Sampai di Basecamp, bersih-bersih dan istirahat
- Opsional: lanjut wisata kuliner Garut atau mampir ke pemandian air panas
Estimasi Biaya (per orang)
| Tiket masuk + retribusi pendakian | Rp 30.000 – Rp 50.000 |
| Parkir motor | Rp 10.000 - Rp 20.000 |
| Sewa ojek (opsional dari parkiran ke pos awal) | Rp 30.000 – Rp 50.000 |
| Logistik pribadi (makan & snack) | Rp 50.000 – Rp 100.000 |
| Transportasi dari Garut kota ke basecamp | Rp 50.000 – Rp 100.000 |
| Total estimasi | Rp 150.000 – Rp 300.000 |
*Disclaimer: Biaya dan tarif di atas bisa berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: Itinerary Sukabumi 1 Hari dari Jakarta, Liburan Akhir Tahun Rp 402 Ribu
6 Tips Mendaki Gunung saat Musim Kemarau
Berikut tips mendaki saat musim kemarau yang dikutip dari blog Eiger Tropical Adventure.
1. Cobalah pilih dengan cermat gunung yang jadi tujuan
Dari Berbagai trackrecord gunung Indonesia, ada beberapa gunung yang mengalami kebakaran saat musim kemarau tiba.
Untuk itu bagi para kamu yang hendak memilih sebelum melangkah.
Meluangkan waktu menikmati kemarau di gunung memang seringkali membuat orang tidak sabar.
Untuk itu coba lebih cermat dalam mempertimbangkan risiko dan kemungkinan lain yang berdampak pada anda.
2. Mempersiapkan fisik dan mental
Usahakan sebelum mendaki, fisikmu sudah terlatih.
Mendaki dimusim kemarau membutuhkan kekuatan fisik yang bugar.
Tidak hanya itu mental yang kuat juga dibutuhkan saat mendaki.
Sebab di jalur pendakianmu akan medapati jalur terjal berdebu dan berbatu.
Jadi persiapkan sebaik mungkin.
3. Gunakan perlengkapan mendaki yang tepat
Dalam memilih perlengkapan yang tepat, tentunya aspek keamanan harus terpenuhi.
Pergunaan sepatu gunung diatas mata kaki supaya terhindar dari cidera ketika terpleset.
Selain itu berguna agar menghalau krikil yang masuk.
Kemudian gunakan pakaian yang menyerap keringat dan sejuk di cuaca panas.
Selain itu sediakan baju ganti dan jaket gunung yang mampu menepis dinginnya udara di hutan gunung saat kemarau.
4. Persiapkan bekal logistik yang cukup.
Ketika kamu memulai perjalanan disiang hari maka kebutuhan logistik harus diutamakan.
Sebab dalam kondisi kemarau di siang bolong, trek pendakian akan terasa 2 kali lebih berat.
Untuk itu asupan nutrisi dan air yang cukup akan menunjang perjalanan anda.
Pastikan kebutuhan air tercukupi dan jangan biarkan perut kosong dalam waktu lama.
Upaya tersebut bertujuan menghindarkan anda dari bahaya dehidrasi dan hipotermia.
5. Membawa penutup hidung, masker, atau buff
Gunakanlah perlengkapan semacam masker dan sebagainya.
Supaya menjaga saluran pernafasan anda dari debu di sepanjang trek pendakian.
Selain itu menggunakan kacamata juga penting untuk mencegah benda asing masuk ke mata.
6. Bawalah P3K dasar
Mencegah lebih baik daripada tidak sama sekali.
Memprediksi risiko yang akan diterima lebih baik sebelum mendaki.
Seringkali pendaki terpeleset ketika melewati trek yang kering dan berdebu.
Atau biasanya mereka mengalami sesak napas akibat debu yang mengepul.
Jadi penting untuk kamu tahu, pencegahan dan persiapan yang matang sangat dianjurkan.
Baca juga: Cara Beli Tiket Susur Sungai Martapura di Siring Banjarmasin, Kalimantan Selatan
(TribunTravel.com/mym)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.