TRIBUNTRAVEL.COM - Terbang dengan kelas bisnis dan kelas utama tentu sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan.
Namun, nampaknya hal itu masih belum cukup bagi maskapai Cathay Pacific untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpang.
Melansir laman Travel + Leisure, Cathay Pacific kini membebaskan penumpang di kelas bisnis dan kelas satu dari aturan wajib mengenakan masker saat di pesawat.
Maskapai yang berbasis di Hong Kong itu berpendapat bahwa mereka memiliki pembatas kursi tinggi yang mengelilingi suite kelas bisnis dan kelas satu.
Selain itu, Cathay Pacific juga memiliki kursi dengan ruang yang cukup luas sehingga menciptakan jarak antar pelancong.
Fasilitas itulah yang nantinya akan membantu memerangi penyebaran COVID-19 antar penumpang selama penerbangan.
Baca juga: Tolak Pakai Masker, Penumpang Ini Diusir dari Pesawat
Pada Mei 2020, Cathay Pacific mulai mewajibkan semua penumpang untuk memakai masker selama perjalanan mereka, mulai dari check-in bandara hingga lounge, serta selama penerbangan.
Pengecualian baru untuk penumpang di kabin premium ini diumumkan kepada anggota awak dalam memo internal
Kemudian, dikonfirmasi oleh juru bicara maskapai penerbangan, menurut Executive Traveller.
Dalam pernyataan media yang menguraikan kelonggaran aturan masker, juru bicara Cathay Pacific mengatakan, "Kursi di kelas satu dan bisnis lebih luas dan dilengkapi dengan partisi, penumpang dibebaskan saat berbaring telentang untuk tidur."
Ia juga menekankan bahwa pesawat dilengkapi dengan sistem filtrasi yang "mampu menyaring 99,9999 persen partikel debu, termasuk virus dan bakteri."
Itu semua adalah bagian dari upaya maskapai untuk menarik lebih banyak pelanggan pada saat maskapai sedang kesulitan.

Mulai 1 Februari, Maskapai Ini Larang Penumpang Pakai Masker Kain Selama di Pesawat
Maskapai penerbangan Lufthansa mengungkapkan bahwa kebijakan masker di pesawat akan menjadi lebih ketat mulai 1 Februari 2020.
Maskapai penerbangan asal Jerman tersebut akan melarang penumpang mengenakan masker kain selama penerbangan.
Itu artinya, semua penumpang harus mengenakan masker bedah atau masker FFP2.
Melansir laman Simple Flying, terbang dengan maskapai penerbangan biasanya dianggap relatif aman karena sebagian besar memiliki kebijakan wajib memakai masker dan filter HEPA tingkat rumah sakit.
Namun, pemerintah dan maskapai penerbangan menjadi semakin khawatir dengan gelombang kedua pandemi Covid-19, yang sekali lagi membuat langit Eropa terhenti.
Oleh karena itu, Lufthansa mengubah kebijakan maskernya sejalan dengan rekomendasi pemerintah terbaru di Jerman.
Menurut Lufthansa, langkah tersebut akan berlaku untuk semua penerbangan grup Lufthansa ke dan dari Jerman.
Kebijakan itu berawal saat pemerintah Jerman mengadopsi larangan masker menggunakan masker kain di toko-toko dan transportasi umum.
Akhirnya, aturan ini diterapkan di tingkat negara bagian.
Lufthansa terus memimpin dengan langkah-langkah baru sebelum diterapkan di seluruh industri.
Lufthansa juga menjadi salah satu maskapai penerbangan global pertama yang mengamanatkan masker di dalam pesawatnya.
Maskapai ini awalnya mengakhiri kebijakan jarak sosial pada 4 Mei, ketika pada awalnya mewajibkan penggunaan masker di penerbangan dan di bandara.
Ketika ditanya oleh Simple Flying pada bulan Juli, CEO Lufthansa Frankfurt Hub, Klaus Froese, memberi tahu bahwa maskapai tersebut tidak melihat adanya penolakan terhadap kebijakan maskernya sejak pertama kali diterapkan.
Lufthansa terus mengizinkan penumpang dengan pengecualian medis yang sah untuk menghindari penggunaan masker.
Para penumpang tersebut harus membawa sertifikat yang diberikan oleh Lufthansa dan ditandatangani oleh dokter mereka, selain tes Covid-19 negatif yang berusia kurang dari 48 jam.
Baca juga: Sebanyak 90 Persen Kru Maskapai Singapore Airlines Telah Mendaftar untuk Divaksinasi
Baca juga: Sejumlah Maskapai Sesuaikan Kebijakan Penggunaan Masker Bagi Penyandang Disabilitas
Baca juga: Maskapai Ini Hadirkan Kios Check-in dan Serah Bagasi Touchless di Bandara Dubai
Baca juga: Maskapai Ini Tawarkan Promo Spesial Buat Pelajar Internasional, Mau?
Baca juga: Maskapai Ini Rayakan Black History Month dalam Penerbangan Setinggi 38.000 Kaki
TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)