Museum AH Nasution, Saksi Bisu Tertembaknya Ade Irma Suryani saat Peristiwa G30S
Satu museum yang didirikan untuk mengenang peristiwa G30S/PKI adalah Museum Jenderal AH Nasution.
Editor: Rizky Tyas Febriani
TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun ini, tepat 54 tahun peristiwa G30S yang terjadi pada 30 September 1965 silam.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperingati peristiwa G30S.
Mulai dari upacara, tabur bunga dan kirim doa di makam pahlawan, hingga berkunjung ke museum.
Satu museum yang didirikan untuk mengenang peristiwa G30S adalah Museum AH Nasution.
TONTON JUGA :
Biasanya, bertepatan dengan peringatan peristiwa G30S, Museum AH Nasution lebih ramai dikunjungi setiap tahun.
Museum AH Nasution beralamat di Jl. Teuku Umar No.40, RT 01/RW 01, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta Pusat.
Sejatinya, bangunan museum adalah rumah keluarga Jenderal AH Nasution sejak menjadi KSAD pada 1949.
Rumah ini menjadi saksi bisu tertembaknya putri sang jenderal, Ade Irma Suryani yang saat itu masih berusia lima tahun, serta ditangkapnya sang ajudan jenderal, Lettu CZI Pierre Tendean oleh Pasukan Tjakrabirawa.
Kemudian, Lettu CZI Pierre Tendean dibunuh PKI di Lubang Buaya.

• Deretan Pantai Cantik di Malang, Berpasir Putih dan Tawarkan Suasana Tenang
• Tidak Seindah yang Dibayangkan, Begini Sisi Lain Profesi Pramugari
Sementara, Ade Irma yang ditembak dari jarak dekat meninggal lima hari setelah peristiwa tersebut, ia sempat menjalani perawatan di RSPAD.
Nama lengkap Museum AH Nasution adalah Museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution.
Ini berarti, Museum AH Nasution menjadi tiga museum di Indonesia yang menyandang nama Sasmitaloka bersama dua museum lainnya.
Yakni, Museum Sasmitaloka Ahmad Yani dan Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman.