Proses deklarasi imigrasi, bea cukai, kesehatan, hingga karantina kini terintegrasi dalam satu platform.
Baca juga: Naik Ojek Online di Bandara Soetta, Ngurah Rai, dan Juanda: Bisa Jemput atau Tidak?
Pengisian dapat dilakukan tiga hari sebelum tiba di Indonesia, baik dari negara asal maupun saat penumpang baru mendarat.
Setelah selesai, sistem akan menghasilkan barcode yang ditunjukkan kepada petugas di pintu keluar bandara atau pelabuhan.
Sebelum diberlakukan secara nasional, All Indonesia sudah diuji coba sejak 24 Juli 2025 di beberapa bandara internasional, di antaranya Soekarno-Hatta (Jakarta), Juanda (Surabaya), dan Ngurah Rai (Bali) untuk penerbangan Garuda Indonesia.
Tahap berikutnya, mulai 1 September 2025, aplikasi ini diwajibkan di sejumlah pintu masuk utama.
Antara lain di Batam Center, Harbour Bay, Nongsa Pura, Sekupang, Marina Batam, dan Goldcoast Bengkong.
Evaluasi dari tahap ini menjadi dasar penerapan penuh pada awal Oktober.
Baca juga: Panduan Naik Bus Damri dari Bandara Soetta ke Jakarta Kota, Cek Tarif & Jadwal Terbaru 2025
Cara Mengakses All Indonesia
Aplikasi All Indonesia bisa diunduh melalui Google Play Store, App Store, atau diakses lewat situs resmi allindonesia.imigrasi.go.id.
Namun masyarakat diminta berhati-hati.
Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Kanwil Bea Cukai Aceh, Muparrih, mengingatkan adanya situs palsu yang meniru tampilan resmi aplikasi.
"Sudah ada laporan domain penipuan seperti edocsllc.online yang mengatasnamakan All Indonesia untuk menjerat calon penumpang. Kami imbau agar masyarakat berhati-hati," tegas Muparrih, Rabu (24/9/2025).
Penerapan sistem digital All Indonesia diyakini akan membawa sejumlah manfaat bagi penumpang maupun pemerintah.
Proses kedatangan menjadi lebih cepat karena data penumpang sudah tersimpan sebelum mendarat, sehingga antrean di bandara maupun pelabuhan bisa berkurang signifikan.
Selain itu, sistem ini meningkatkan transparansi dan keamanan berkat integrasi antarinstansi di pintu masuk negara.