Ia bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan STT Telkom Bandung untuk pengembangan packaging UMKM melalui dana hibah.
“Saya kerjasama dengan timnya kakak saya disana untuk pengajuan konteks saya. Jadi, packaging-nya mereka yang desain,” jelasnya.
Kolaborasi ini membuka peluang untuk inovasi yang terus berkembang di bidang kerajinan tangan yang digelutinya.
Menutup wawancara, Fransiska memberikan pesan inspiratif bagi anak muda yang ingin terjun ke dunia UMKM dan kerajinan tangan.
Ia mengapresiasi semangat generasi muda yang jauh lebih aktif dan kreatif dibandingkan masa mudanya.
“Jujur saya tuh salut ya sama anak-anak muda sekarang ya... Jadi saya jadi terpacu juga dengan semangatnya mereka,” katanya.
Menurut Fransiska, generasi sebelumnya harus membuka diri dan belajar dari generasi Z yang penuh energi dan inovasi.
Ia menekankan pentingnya kerjasama dan rendah hati dalam meraih kesuksesan.
Baca juga: Griya NA: Kerajinan Tas Lukis dan Goni Berkualitas, Unik & Tahan Lama
“Mereka harus banyak belajar juga. Mereka harus membawa kerjasama terbuka sama gen Z. Berani mengambil peluang dan jangan sampai sudah di atas lalu menutup diri dengan egonya sendiri,” pesannya.
Kisah Fransiska Santi N dan Fransmiki Craft adalah cermin dari bagaimana kreativitas, kolaborasi, dan semangat belajar dapat membawa karya seni lokal menjadi produk yang tidak hanya bernilai estetika tapi juga mengangkat warisan budaya Indonesia ke ranah yang lebih luas.
Bagi para pengrajin dan pelaku UMKM muda, perjalanan Fransiska bisa menjadi sumber inspirasi untuk terus berkarya dan berkembang tanpa batas.
(Cynthia/TribunTravel)
Baca tanpa iklan