Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Ritual Manene Toraja: Tradisi Membersihak Mayat yang Dikubur di Tebing Batu

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manene, tradisi unik masyarakat membersihkan mayat yang dimumikan dan dikubur di tebing batu.

Sima menambahkan, manene merupakan salah satu bagian dari upacara kematian khas Toraja.

“Kami menyebutnya rambu solo. Sumbernya dari kepercayaan kuno orang-orang Toraja, yaitu Aluk To Dolo, ” kata Sima.

Aluk to dolo’ kemungkinan berkembang pada masa megalitikum yang berlangsung dari 2500-1500 SM. 

Masa ini ditandai oleh kemampuan manusia Toraja praaksara membuat bangunan dari batu-batu besar. 

Kebanyakan bangunan itu untuk upacara pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Dalam kepercayaan Aluk to dolo’, arwah para leluhur (tomembali puang) tetap beraktivitas seperti dalam dunia orang-orang hidup. 

Mereka membutuhkan bekal-bekal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di alamnya, seperti menjadi dewa (deata) dan kembali ke Puang Matua (Tuhan). 

Bekal itu mirip dalam dunia orang hidup seperti makanan, pakaian, dan hewan.

Karena itulah, para keluarga mendiang menyematkan pakaian, mengorbankan kerbau, dan menaruh makanan di sekitar kubur batu leluhur. 

Laku ini tak hanya sebagai penghormatan kepada leluhur, tetapi juga menjaga ikatan di antara keturunan-keturunannya.

Mereka pun percaya jika mereka baik terhadap leluhur dengan menyediakan segala kebutuhan para leluhur, hal yang sama akan kembali ke mereka yang masih hidup.

“Dengan demikian para leluhur akan mudah pula mencurahkan rezeki dan kesenangan kepada keturunannya,” ungkap Harun Kadir dalam Aspek Megalitik di Toraja Sulawesi Selatan, makalah pada Pertemuan Ilmiah Arkeologi di Cibulan, 21-25 Februari 1977.

Dari kepercayaan inilah, mereka yang masih hidup berusaha menjaga jenazah leluhur dalam kondisi terbaiknya.

Makanan yang enak, hewan ternak yang gemuk, dan pakaian yang bagus. 

Untuk makanan dan hewan ternak, biasanya dihadirkan hanya saat upacara pemakaman. 

Halaman
1234