“Karena produk kerajinan ini bukan kebutuhan pokok, biasanya dibeli oleh yang sudah punya penghasilan sendiri,” tambahnya.
Lestarikan Tradisi Jawa
Bagi Kharisma Aiu, menjual produk dengan muatan budaya lokal bukan sekadar pilihan bisnis, tetapi juga misi personal untuk ikut melestarikan nilai-nilai tradisi Jawa, khususnya dari Solo.
“Lewat aksara Jawa, kami ingin memperkenalkan bahwa warisan budaya kita itu indah dan bisa diaplikasikan ke benda-benda sehari-hari. Jadi enggak cuma jadi hiasan, tapi bisa dipakai dengan bangga,” tuturnya penuh semangat.
Tak hanya itu, dengan menyasar anak muda dan kalangan pekerja, Aiu ingin membuktikan bahwa budaya tidak harus kuno, dan bisa dikemas secara modern, modis, serta tetap fungsional.
“Jawa Banget” bukan sekadar nama sebuah brand, tapi juga cerminan filosofi usaha milik Kharisma Aiu.
Ia menggabungkan nilai budaya, kepedulian lingkungan, dan kreativitas dalam produk fashion dan kerajinan yang unik.
Meski masih bertumpu pada pemasaran offline, kualitas dan kekhasan produknya menjadikan “Jawa Banget” layak diperhitungkan sebagai salah satu UMKM unggulan yang membawa semangat lokal dalam setiap helai karyanya.
Jika kamu sedang mencari oleh-oleh khas Solo yang berbeda, bernilai budaya tinggi, dan dibuat dengan hati, mungkin sudah saatnya melirik “Jawa Banget” sebagai pilihan utama.
(Tribunshopping.com/cynthiap)
Artikel ini telah tayang di Tribunshopping.com dengan judul Ketika Aksara Jawa Disulap Jadi Kerajinan Khas yang Penuh Makna oleh Jawa Banget.