Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Museum Linggam Cahaya di Lingga, Kepri Simpan Koleksi Sejarah Asli, Intip Daya Tariknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koleksi barang bersejarah di Museum Linggam Cahaya, Daik, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga.

"Kemarin ada 1346 buah tempayan, cuma ada yang pecah kini tinggal lebih kurang 1150 buah. Kendi ini dikumpulkan dari bangsal gambir atau bekas dapur gambir di kaki gunung," kata Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga, Lazuardi kepada tribunbatam.id, Minggu (11/12/2022).

Lazuardi menjelaskan, proses pembangunan Museum Linggam Cahaya dimulai pada Agustus 2002 hingga selesai pada 7 Mei 2003.

Koleksi benda sejarah di Museum Linggam Cahaya, Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. (tribunbatam.id/Febriyuanda)

Pada awalnya, museum ini dinamakan Museum Mini Linggam Cahaya.

Ribuan koleksi asli bekas peninggalan kerajaan tersimpan, mulai dari cagar budaya artefak, uang lama, senjata dan alat tukang Melayu zaman kerajaan, naskah kuno, alat musik kuno, alat pengolahan sagu, peninggalan sejarah kerajaan berbahan kuningan, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Jadwal dan Rute Mubeng Beteng 1 Suro 2025 di Keraton Yogyakarta, Lengkap dengan Sejarah dan Makna

Temuan besar didapatkan pada akhir 2021. Yakni sebuah perahu tua yang terbenam di Pantai Pulau Sebangka, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga.

Perahu tua ini terbilang langka, karena tidak ditemukan lagi bentuknya di zaman sekarang. Panjang perahu itu mencapai 12,55 meter ini.

Museum Linggam Cahaya juga memajang busana atau pakaian masyarakat Melayu zaman kerajaan.

Berbagai jenis pakaian busana ini tampak tersusun rapi di dalam sebuah lemari kaca.

Sebagian besar busana yang terpajang, tidak pernah ditemukan lagi di era sekarang.

Pengunjung bisa mengetahui jenis busananya, lewat informasi yang ditempelkan di lemari.

Selain itu ada tudung manto, tudung lingkup, serta busana lama lainnya yang lusuh, terpajang rapi di sana.

Hal lain yang menarik, yakni tulang Gajah Mina atau gajah laut yang memiliki ukuran panjang 12,40 meter.

Pada awalnya, hewan langka ini ditemukan pada 13 Januari 2005 di Pantai Dungun, Desa Teluk, Kecamatan Lingga Utara.

Hewan ini memiliki panjang ekor 1,80 meter, panjang gading 2,40 meter, tebal kulit 10 sentimeter, panjang sirip bawah 78 sentimeter, dan lebar sirip bawah 47 sentimer.

Ciri lainnya dari gajah laut ini memiliki rambut, belalai, dan ekor seperti ikan.

Halaman
123