Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Pesona Kampung Adat Ratenggaro Sumba NTT, Punya Rumah Adat Unik dan Ratusan Menhir Kuno

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampung Adat Ratenggaro di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kampung Adat Ratenggaro memiliki daya tarik pada keunikan rumah adat dan ratusan kubur batu berusia ribuan tahun.

Selain melambangkan status sosial, menara bak menggapai langit ini merupakan simbol penghormatan terhadap arwah para leluhur.

Dengan demikian, rumah tak hanya berfungsi sebagai tempat hunian, melainkan juga sebagai sarana pemujaan.

Kampung Adat Ratenggaro pernah tiga kali nyaris musnah terbakar api.

Kebakaran pertama terjadi sebelum 1964, dipicu oleh persaingan antardesa. 

Konon, ada lontaran panah api dari luar kampung. 

Api kemudian membakar seluruh rumah yang ada kampung adat itu.

Di tahun yang sama, peristiwa kebakaran terulang lagi ketika warga kampung tengah menggelar pesta adat di malam hari.

Seperti perisitiwa kebakaran sebelumnya, peristiwa kebakaran kedua ini membuat semua penduduk kehilangan rumah mereka dan seluruh warga terpaksa mengungsi ke luar kampung. 

Ketiga kalinya terjadi pada 2004 ketika perkampungan baru separuhnya dibangun ulang. 

Sebanyak 13 rumah ludes oleh si jago merah.

Bagi masyarakat setempat, mendirikan rumah adat merupakan pekerjaan besar. 

Pengerjaannya tidak hanya melibatkan semua penduduk kampung, melainkan juga restu dari para leluhur. 

Untuk itu, mereka melakukan ritual adat dipimpin oleh tetua desa.

Tujuannya untuk mendapatkan petunjuk apakah leluhur mengizinkan mereka untuk membangun rumah atau tidak. 

Jika disetujui, ada rangkaian upacara lain yang harus dilaksanakan selama proses pembangunan rumah.

Halaman
1234