Apem khas Jatinom dapat dengan mudah ditemukan di Jalan Raya Klaten-Jatinom atau Jalan Raya Jatinom-Boyolali.
Baca juga: RG Ecoprint Klaten: Cendera Mata Ramah Lingkungan dengan Sentuhan Motif Daun
Di sepanjang jalan, terdapat banyak penjaja apem, dari pagi sampai sore.
Mereka biasanya membuka lapak dengan payung lipat, kursi, kompor, dan loyang.
Pembeli pun dapat melihat proses pembuatan apem secara langsung.
Pembuat apem di Jatinom juga menerima permintaan khusus untuk menambah isian apem sesuai selera pelanggan.
Harga satu apem Rp 1.500, sedangkan per 10 apem yang dikemas dalam mika, dijual seharga Rp 15.000.
Apem Jatinom berbahan dasar seperti apem pada umumnya, yakni tepung beras, tepung terigu, telur, santan, dan susu.
Kue apem Jatinom memiliki tekstur yang lebih empuk dibandingkan apem pada umumnya, berkat tambahan tepung terigu yang menjadikannya lebih kenyal dan lezat.
Mudah Ditemukan
Penjual kue apem dapat ditemui di sepanjang jalan alternatif Klaten-Boyolali, tepatnya setelah pertigaan koplak andong, Desa Tangkilan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.
Salah satu penjual, Sri Ngatini (53) menjual apem sudah lama, namun biasanya ia berjualan musiman.
"Dulu jualan apem saat bulan safar atau pas ada acara saparan di Jatinom, tapi sekarang buka setiap hari disini," ujar Sri kepada TribunSolo.com, Jumat (16/5/2023).
Selain Sri, ada 8 penjual lain yang juga berjualan apem.
Baca juga: Itinerary Pendakian Gunung Merbabu 2 Hari 1 Malam Start dari Klaten, Bujetnya Cukup Terjangkau
Sri sendiri mengolah apem yang awalnya hanya varian original, sekarang dia buat yang kekinian dengan menambah macam varian rasa.
"Sekarang jual 3 varian, original, coklat, dan nangka. Kadang ada juga yang request isian apem," ungkapnya.