Untuk koleksi premium, Malessa memilih kain tenun lurik dan batik sebagai material utama.
Kedua bahan ini dipilih karena nilai estetikanya yang tinggi serta identitas budaya yang kuat.
Produk seperti kemeja premium dan aksesori berbahan batik dan lurik dibuat dengan perhatian khusus terhadap detail dan kualitas.
Koleksi ini ditujukan bagi pelanggan yang menginginkan busana eksklusif yang tidak hanya elegan tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam.
Bagaimana Proses Kreatif di Balik Desain Malessa?
Dari Mana Madu Mastuti Mendapatkan Inspirasi?
Sebagai seorang desainer, Madu Mastuti selalu mencari inspirasi dari berbagai sumber, baik dari tren global maupun elemen tradisional yang khas.
Satu sumber inspirasinya adalah Pinterest, platform yang memungkinkan eksplorasi ide desain dari berbagai belahan dunia.
Namun, meskipun terinspirasi dari tren luar, Malessa tetap mempertahankan identitas khasnya.
Desainnya selalu menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern, menciptakan gaya yang unik dan relevan bagi berbagai kalangan.
Baca juga: 7 Merek Teh Hijau Terbaik di Jepang Buat Dijadikan Oleh-oleh yang Unik
Baca juga: 7 Merek Fashion Indonesia yang Ramah lingkungan, Sneaker Pijakbumi dari Ban Daur Ulang
Bagaimana Inovasi Bahan Perca Meningkatkan Daya Tarik Produk?
Satu inovasi menarik dari Malessa adalah penggunaan bahan perca dalam desain produknya.
Teknik ini memungkinkan kombinasi warna dan pola yang unik, menciptakan tampilan yang segar dan berbeda dari produk fashion konvensional.
Inovasi ini juga semakin diminati oleh pasar, terutama oleh anak muda yang mencari sesuatu yang berbeda dan memiliki karakter khas.
Bagaimana Malessa Beradaptasi dengan Tren Fashion yang Berkembang?
Baca tanpa iklan