TRIBUNTRAVEL.COM - Pencinta cokelat merapat yuk!

Kamu yang lagi liburan di Pontianak, kurang afdol jika belum belanja cokelat untuk oleh-oleh.

Di Pontianak, ada banyak pilihan oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Tapi satu yang tak boleh terlewatkan yaitu Kalara Borneo.

Baca juga: Nila Crispy SARMILA, Oleh-oleh Keripik Ikan yang Gurih dan Enak dari Purwokerto Utara

Kalara Borneo merupakan produsen cokelat populer di Pontianak, Kalimantan Barat.

Cokelat yang diproduksi pun berkualitas tinggi, dengan menggunakan biji kakao lokal dari petani di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Produk cokelat Kalara Borneo tersedia dalam berbagai varian, termasuk cokelat hitam dengan kandungan kakao 70 persen dan 85%, serta cokelat susu dengan tambahan bahan lokal seperti susu kelapa, kacang mete, dan buah maram.

Baca juga: Oleh-oleh Unik dari Tegal, Jawa Tengah: Wedang Jahe Rumput Laut Cuma Rp 25 Ribu

Sejarah

Kalara Borneo, sebuah UMKM yang dirintis oleh Yohana Tamara Yunisa, berhasil mengolah biji kakao lokal menjadi cokelat berkualitas tinggi dengan sentuhan khas Kalimantan Barat, yaitu buah maram.

Berawal dari pengalamannya sebagai project manager koperasi untuk kursus kakao di Sintang, Tamara melihat potensi besar biji kakao lokal yang belum tergarap optimal.

Ia pun terinspirasi untuk mengolahnya menjadi cokelat, ditambah dengan buah maram yang memiliki rasa unik, manis dan asam.

"Buah maram itu punya potensi nilai ekonomi tinggi, meskipun dulu belum banyak yang melirik," ujar Tamara, saat diwawancarai tribunpontianak.co.id, di Rumah Produksi Kalara Borneo, Jalan Reformasi, Kota Pontianak, pada Rabu, 15 Januari 2025.

Baca juga: Bakpia Kukus Tugu Jogja Punya Oleh-oleh Baru: Bakpia Matcha Kemasan Doraemon

Kalara Borneo berdiri sejak Agustus 2021 dan telah memiliki 7 varian rasa cokelat, termasuk single origin dari Sintang dan Kapuas Hulu, serta cokelat susu dengan campuran kelapa, maram, kacang mete, dan kopi.

"Cokelat Kalara Borneo tersedia dalam dua ukuran, yaitu 40 gram seharga Rp 40.000 dan 75 gram seharga Rp 75.000," katanya. 

"Varian milk cokelat dihargai Rp 72.000, best seller kami cokelat maram dan cokelat kopi," ungkap Tamara.

Uniknya, cita rasa cokelat dari kedua daerah tersebut berbeda.

Baca juga: Roarrty Hadirkan Varian Menu Cranberry untuk Oleh-oleh, Pencinta Roti Sourdough Wajib Coba

Cokelat Kapuas Hulu yang ditanam dengan sistem agroforestri memiliki rasa yang lebih kuat.

Sementara cokelat Sintang yang ditanam di tengah kebun karet memiliki sentuhan rasa kacang-kacangan.

Selain cokelat, Kalara Borneo juga mengolah buah maram menjadi sirup.

Buah yang tumbuh di rawa gambut ini memiliki rasa asam manis yang segar.

Tantangan dan Kisah Unik

Kalara Borneo berencana memasuki pasar Eropa, khususnya Belanda.

Meski belum memiliki izin ekspor, Tamara optimis bisa merambah pasar internasional. 

Baca juga: Tenun Lurik Pedan, Oleh-oleh yang Wajib Bawa Pulang saat Liburan ke Klaten, Jawa Tengah

Tahun lalu, produk Kalara, termasuk sirup maram, diterima baik di Belanda karena rasanya yang mirip minuman musim panas Eropa.

"Sirup maram kami sangat diminati di Belanda, rasanya mirip dengan minuman musim panas di sana,” katanya.

Kesuksesan Kalara Borneo dalam mengolah cokelat lokal tidak terlepas dari berbagai tantangan.

Tamara menyebut, modal usaha sebagai hambatan terbesar dalam bisnis ini.

"Pengolahan cokelat tidak bisa dilakukan secara manual dan membutuhkan mesin khusus yang sebagian besar tidak tersedia di Indonesia," jelas Tamara.

Selain investasi mesin, biaya produksi, perizinan, dan pembangunan rumah produksi juga cukup besar.

Tantangan lainnya datang dari petani kakao, yang kurang percaya pada pasar kakao dan terbiasa menanam secara monokultur.

Untuk mengatasinya, Kalara Borneo aktif mengedukasi dan mensosialisasikan cara baru kepada petani.

"Kami memberikan pemahaman tentang pengolahan kakao yang baik dan keuntungan yang bisa mereka peroleh dengan bermitra dengan kami," ujar Tamara.

Kini, Kalara Borneo telah bermitra dengan 30 hingga 100 petani di Sintang dan Kapuas Hulu.

Setiap bulan, para petani menyuplai 30 hingga 100 kilogram biji kakao ke Kalara Borneo.

Tamara juga berbagi kisah unik selama merintis usaha cokelat ini.

Banyak petani yang terkejut ketika mencoba cokelat hasil olahan mereka sendiri.

"Padahal pada faktanya coklat yang asli itu adalah rasanya pahit bukan manis," katanya.

"Jadi sebenarnya mereka tidak gagal, hanya mereka tidak tahu saja bahwa rasa coklat yang asli itu pahit," cerita Tamara.

Dukungan Pemerintah dan Harapan ke Depan

Tamara menyebut Kalara Borneo mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Perkebunan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Perindustrian Kalimantan Barat.

Tamara berharap pemerintah dapat terus mendukung dan memfasilitasi UMKM seperti Kalara Borneo agar dapat berkembang dan naik kelas.

Untuk saat ini, pemasaran Kalara Borneo dilakukan secara online melalui Tokopedia dan menyasar hotel, restoran, dan kafe.

"80 persen penjualan kami berasal dari hotel, restoran, dan kafe. Namun, kami juga ingin menjangkau masyarakat luas," harapnya.

Ke depannya, Kalara Borneo akan terus berinovasi dan mengembangkan produk turunan maram, seperti selai dan fruit leather.

Tamara bermimpi untuk mengangkat produk lokal Kalimantan ke mata dunia dan memperkenalkan cita rasa asli Kalimantan kepada masyarakat luas.

"Kalau mau merasakan maram dan cokelat yang sesungguhnya, ayo ke Kalimantan," ajaknya. 

Tonton juga:

Rekomendasi tempat sewa mobil di Pontianak

Traveler, kamu yang datang dari luar kota atau luar pulau tapi masih ingin liburan menjelajahi destinasi di Pontianak, Kalimantan Barat bisa nih rental mobil.

Daripada membawa kendaraan pribadi, kamu bisa lebih praktis rental di tempat sewa mobil Pontianak.

Berikut rekomendasinya:

1. Prabu

Tempat sewa mobil pertama di Pontianak Prabu bisa traveler kunjungi dan pesan untuk kebutuhan akomodasi liburan.

Dengan menggunakan layanan sewa mobil Prabu dijamin liburan beramai-ramai bersama keluarga akan lebih berkesan.

Prabu melayani konsumen yang membutuhkan mobil selama 24 jam.

Keunggulan lain tempat sewa mobil Prabu yaitu, harga terjangkau, ada banyak jenis armada, dan unit kendaraan dalam kondisi terawat.

Tarif sewa mobil 1 hari atau 12 jam dikenakan tarif mulai Rp 1.700.000, sudah termasuk bensin, supir, dan kendaraannya.

Untuk tarif termurahnya bisa traveler pesan di harga Rp 350.000.

Lokasi Prabu tempat sewa mobil di Pontianak berada di Kompleks Bali Agung 2, Jalan Perdana jalur 5 No.K.7, Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Terkait pemesanan maupun informasi lainnya dapat menghubungi langsung ke nomor 08115667771 ataua 081256955696 (WhatsApp).

2. CV. Rizky Jaya

CV. Rizky Jaya menyediakan mobil rental murah untuk wilayah Pontianak dan sekitarnya.

Keunggulan mnyewa mobil di CV. Rizky Jaya akan memperoleh armada terawat, bersih, dan nyaman.

Selain itu, traveler bisa mendapatkan layanan gratis antar jemput mobil dari Bandara Supadio ke lokasi tujuanmu.

Lokasi CV. Rizky Jaya berada di Jalan Panglima Aim Gg. Mandiri No.B6, Tj. Hulu, Kec. Pontianak Timut, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Tak hanya menyewakan kendaraan untuk pribadi, namun CV. Rizky Jaya juga menyediakan paket tour dan wisata, rental mobil mewah untuk keperluan pernikahan di Pontianak.

Buat traveler yang tertarik memesan mobil di CV. Rizky Jaya bisa hubungi langsung ke nomor 08115777667.

3. Goodman 88 Rent Car

Buat yang butuh akomodasi liburan mobil bisa menyewanya di Goodman 88 Rent Car

Lokasi Goodman 88 Rent Car berada di Jalan PGA No.4, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Tarif sewa mobil di Goodman 88 Rent Car dibandrol mulai Rp 300.000 per harinya.

Untuk layanan sewa mobil di Goodman 88 Rent Car bisa lepas kunci maupun dengan sopir.

Goodman 88 Rent Car juga menyediakan layanan sewa mobil harian bahkan hingga bulanan.

Terdapat banyak sekali jenis armada mulai transmisi matic hingga manual.

Goodman 88 Rent CarBeroperasi mulai pukul 07.30 WITA hingga 23.00 WITA.

Terkait informasi pemesanan, syarat, harga, dan ketentuan, dapat hubungi ke nomor  081345084602 (WhatsApp).

(Tribun Pandito Wibowo) (TribunTravel/nurulintaniar/kurniahuda)

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Kisah Tamara Olah Cokelat Sintang dan Kapuas Hulu dengan Buah Maram, Kini Bidik Pasar Eropa