Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

Oleh-oleh Unik dari Tegal, Jawa Tengah: Wedang Jahe Rumput Laut Cuma Rp 25 Ribu

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wedang jahe atau secangkir jahe panas.

TRIBUNTRAVEL.COM - Lagi liburan ke Tegal, rasanya kurang lengkap jika belum belanja oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Selain makanan dan asesoris, kamu bisa beli oleh-oleh unik dari Tegal, Jawa Tengah.

Seperti minuman tradisional kemasan sachet misalnya.

Ada satu produk oleh-oleh menarik dan unik yang bisa kamu coba, yaitu perpaduan wedang jahe dengan rumput laut.

Minuman tradisional ini cocok buat kamu yang suka mengonsumsi makanan dan minuman herbal untuk menjaga kesehatan.

Baca juga: Roarrty Hadirkan Varian Menu Cranberry untuk Oleh-oleh, Pencinta Roti Sourdough Wajib Coba

TAKAR WEDANG JAHE: Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Wijaya Kusuma Slawi Kulon yang juga pemilik merek Nur Food dan nure (Nur Rempah) Nur Hidayati, sedang menakar bahan wedang jahe plus rumput laut ngangeni ke dalam wadah untuk kemudian dikemas dan dipasarkan. (Tribunjateng/Desta Leila Kartika)

Selain enak, yang menarik dari produk ini adalah harganya terjangkau.

Untuk mendapatkan wedang jahe rumput laut tersebut cukup mudah.

Wedang Jahe plus Rumput Laut Ngangeni, merupakan produk yang dibuat oleh Nur Hidayati, warga Jalan Merak F 17, RT 04/RW 03, Desa Slawi Kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Nur Hidayati merupakan Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Wijaya Kusuma yang juga pemilik merek dagang Nur Food dan nure atau Nur Rempah. 

Baca juga: Bakpia Kukus Tugu Jogja Punya Oleh-oleh Baru: Bakpia Matcha Kemasan Doraemon

Ditemui di rumahnya yang juga sebagai tempat produksi pada Selasa (4/2/2025), Nur Hidayati bercerita dirinya mulai belajar membuat wedang jahe plus rumput laut sekitar tahun 2014. 

Semua berawal ketika Nur Hidayati iseng  membuat resep sari jahe dicampur gula dan dikristalkan kemudian diayak dan diseduh menjadi minuman. 

Nur Hidayati belajar secara otodidak (sendiri) meracik wedang jahe yang dipadukan dengan rumput laut sampai akhirnya menemukan takaran yang pas dan layak dipasarkan. 

"Saya mulai membuat produk wedang jahe sekitar tahun 2014. Awalnya saya beri nama rumput laut jahe instan, kemudian saya ganti jadi wedang jahe plus rumput laut ngangeni. Kenapa "ngangeni" karena dulu Kabupaten Tegal ada semboyan ngangeni sehingga saya pakai sebagai daya tarik," jelas Nur Hidayati, pada Tribunjateng.com. 

Baca juga: Tenun Lurik Pedan, Oleh-oleh yang Wajib Bawa Pulang saat Liburan ke Klaten, Jawa Tengah

Ilustrasi wedang jahe atau secangkir jahe panas. (Trupti.gauns, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Awalnya Nur Hidayati memasarkan produk minuman wedang jahe buatannya ke lingkungan sekitar rumah. 

Mendapat respon baik, kemudian pemasaran meluas ke komunitas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) dan aktif mengikuti bazar UMKM. 

Halaman
1234