"Kemudian, setelah meninggal lalu dimakamkan disamping makam ayahnya di gedung ini sekarang, kemudian sekarang orang menamakan Makam Joko Tingkir karena viral di buku dan media," kata Aziz.
Tidak ada aturan khusus, bagi para wisatawan yang hendak berziarah.
"Terutama di tempat ini adalah ziarah, mengingat perjuangan orang-orang dulu, kan ada sejarahnya, ada kisahnya untuk dicontoh kisahnya," pungkasnya.
(TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Wisata Religi Makam Butuh Sragen: Kini Ramai Wisatawan, Teladani Kisah Keberanian Raden Joko Tingkir.