Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

Kerupuk Bawang Asal Indragiri Hulu Riau Terkenal sampai Beijing, Ada Rasa Original dan Pedas

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjualan kerupuk bawang yang menjadi oleh-oleh khas di Kabupaten Indragiri Hulu.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Indragiri Hulu memiliki banyak kuliner menarik.

Dijuluki negeri bersejarah, Kecamatan Rengat yang merupakan ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu salah satu kecamatan pengasil berbagai kuliner khas Indragiri Hulu.

Henni pemilik UMKM Kerupuk Bawang Bina Karya Kabupaten Inhu menjelaskan produk kerupuk Bawang miliknya. Satu dari puluhan jenis kuliner khas Indragiri Hulu, ada kerupuk bawang yang begitu melekat. (Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit)

Satu dari puluhan jenis kuliner khas Indragiri Hulu, ada kerupuk bawang yang begitu melekat rasa khasnya di lidah masyarakat Indragiri Hulu. 

Produksi kerupuk bawang di Kabupaten Indragiri Hulu masih skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Baca juga: Keren, Tas Lidi Sawit dari Riau Tembus Pasar Internasional, dari Malaysia hingga Amerika

Namun merek dan rumah produksi kerupuk bawang di Indragiri Hulu sudah beragam.

Salah satu yang sudah terkenal adalah Kerupuk Bawang Bina Karya yang berlokasi di Jalan Bina Karya, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

LIHAT JUGA:

Henni adalah pemilik merk Kerupuk Bawang Bina Karya.

Dibuka semenjak tahun 2004, Henni merintis usahanya mulai dari nol.

Hingga saat ini  produk kerupuk bawang miliknya sudah terjual sampai ke Beijing, China.

Baca juga: Mengunjungi Ekowisata Mangrove Pangkalan di Bukit Batu, Bengkalis, Riau

Saat diwawancarai, Henni bersemangat menceritakan awal merintis usaha kerupuk bawang miliknya.

Henni mengungkapkan, dirinya seorang istri yang ingin membantu ekonomi keluarga.

Penjualan kerupuk bawang yang menjadi oleh-oleh khas di Kabupaten Indragiri Hulu. Satu dari puluhan jenis kuliner khas Indragiri Hulu, ada kerupuk bawang yang begitu melekat. (Dok Tribun Pekanbaru)

Namun dengan ijazah SMA dirinya sadar tidak bisa melamar pekerjaan yang mau membayar dengan upah tinggi. 

"Suami saya dulu jualan roti produksi sendiri, produk roti kami dititip ke warung-warung. Kalau ada yang beli, ya ada uang kalau gak ada yang beli ya gak ada dapat uang," ujar Henni, Kamis (31/10/2024).

Itulah awal niatnya membantu ekonomi keluarga dengan memproduksi kerupuk bawang sendiri. 

Halaman
123