Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Mengunjungi Ekowisata Mangrove Pangkalan di Bukit Batu, Bengkalis, Riau

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mangrove. Ekowisata Mangrove Pangkalan dapat dijadikan pilihan tempat wisata saat liburan ke Riau.

TRIBUNTRAVEL.COM - Ekowisata Mangrove Pangkalan dapat dijadikan pilihan tempat wisata saat liburan ke Riau.

Adapun lokasi Ekowisata Mangrove Pangkalan berada di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Ekowisata Mangrove Pangkalan Jambi Desa Pengkalan Jambi di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau. (Istimewa)

Ekowisata Mangrove di Desa Pangkalan Jambi yang diresmikan oleh Gubernur Riau itu terletak sekitar 400 meter dari jalan utama lintas Siak - Sungai Pakning dan sangat layak untuk dikunjungi.

Sebelum dijadikan Ekowisata Mangrove dahulunya lokasi itu hanya tempat sandar kapal nelayan Desa Pangkalan Jambi dan setiap tahun habis tergerus oleh abrasi.

Baca juga: Melihat Alutsista di Monumen Tri Matra, Dompak, Bukit Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau

Untuk mengantisipasi abrasi kelompok nelayan sekitar menanam pohon bakau atau mangrove agar masih tetap memiliki tempat sandar kapal mereka untuk melaut.

Sejak tahun 2004 kata Perintis Ekowisata Mangrove di Desa Pangkalan Jambi yang juga merupakan Ketua Umum Kelompok Mangrove Pangkalan Jambi Alpan, dirinya bersama kelompok nelayan sudah memanam mangrove di sana, namun selalu gagal dan mangrove yang ditanam yang baru berukuran kecil ini habis tergurus ombak pantai selat Bengkalis.

"Jangankan dikunjungi orang seperti sekarang, dahulunya hanya tempat sandar kapal aja, karena kami takut kehilangan tempat sandar makanya kami tergerak untuk menanam bakau saat itu," ujar Alpan kepada Tribun, Minggu (27/10/2024).

LIHAT JUGA:

Awal menanam jelas Alpan, dilakukan secara swadaya dengan membeli bibit mangrove dengan uang sumbangan anggota kelompok nelayannya.

"Dari ratusan mangrove yang ditanam yang hidup paling banyak sekitar satu atau dua batang aja. Kita saat itu hampir frustasi dengan usaha yang kita lakukan, setiap tahun menanam hanya sebagian kecil yang berhasil tumbuh," ucap Alpan.

Berkat kegigihan dan bantuan CSR dari PT KPI RU II Dumai yang beroperasi di Sungai Pakning harapan mulai tumbuh.

"Pertamina memberikan bantuan nelayan melalui program CSR secara pertahap. Awalnya Pertamina membantu Kelompok Nelayan Desa Pangkalan Jambi ini dengan pembuat pengaman pantai seperti pemecah gelombang," ungkap Alpen.

Baca juga: Mengunjungi Masjid Agung Natuna, Wisata Religi di Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau

Kemudian secara bertahap diajarkan bagaiamana cara pembibitan mangrove, hasil pembibitan secara mandiri ini kemudian ditanam sekitar lahan yang sudah ada pengamannya itu.

"Alhamdulillah mangrove terus tumbuh dengan baik," ujarnya.

Melihat pohon mangrove tumbuh subur Kelompok Mangrove Pangkalan Jambi mengembangkan pengelolaan makanan dengan bahan dasar mangrove.

Halaman
123