Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Jepang

Evolusi Sutra Tsumugi di Jepang: Dulu Dianggap Barang 'Cacat' , Kini Jadi Ikon Kemewahan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutra Tsumugi adalah kain yang merupakan hasil dari metode tenun artistik yang membutuhkan banyak tenaga kerja, dan dihargai karena kelembutannya yang lentur dan desainnya yang unik. Dua lokasi tempat kain ini masih diproduksi menggunakan metode tradisional yaitu Pulau Kumejima di Okinawa dan Kota Yuki di Ibaraki.

Nama Yuki Tsumugi mulai digunakan pada awal abad ke-17.

Metode produksi Yuki Tsumugi diakui oleh UNESCO pada tahun 2010 sebagai Warisan Budaya Takbenda. 

Ditenun dengan cara yang paling tradisional menggunakan alat tenun belakang.

Cara menenun ini membutuhkan waktu yang lama, tetapi hasil akhirnya kain menjadi lembut, tahan lama, dan anti kusut. 

Dikatakan bahwa kain akan menjadi lebih lembut seiring bertambahnya usia.

Tsumugi no Yakata di Yuki merupakan sebuah kompleks bangunan yang sebagian besar dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Bangunan ini ditujukan untuk mempromosikan produksi dan apresiasi Yuki Tsumugi. 

Di antara bangunan-bangunan tersebut terdapat studio yang didedikasikan untuk berbagai tahap produksi tsumugi.

Seperti, museum kecil, galeri yang memamerkan gulungan yuki tsumugi dalam berbagai warna, desain, dan berat kain, dan tentunya sebuah toko.

Tak hanya itu, kompleks ini juga menawarkan kursus pelatihan untuk calon pengrajin lho.

Kompleks ini buka dari hari Kamis hingga Senin pukul 10:00 hingga 16:00 

Sedangkan saat akhir pekan dan hari libur nasional buka pukul 17:00.

Mirip dengan Paviliun Kumejima, pengunjung dapat merasakan tahap produksi pewarnaan atau penenunan. 

Menenun tatakan gelas memakan waktu sekitar 30 menit dan biayanya ¥2.200. 

Ada beragam item yang dapat dipilih pengunjung untuk pengalaman mewarnai, biayanya pun bervariasi.

Sutra Tsumugi telah menjadi barang kerajinan rakyat mewah yang sangat dihargai oleh banyak orang karena warnanya, teksturnya, dan daya tahannya. 

Pemeriksaan cermat terhadap cara produksi dan kualitas produk akhir akan mengungkap alasannya.

(TribunTravel.com/VionaSebastianNolani)