Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Jepang

Evolusi Sutra Tsumugi di Jepang: Dulu Dianggap Barang 'Cacat' , Kini Jadi Ikon Kemewahan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutra Tsumugi adalah kain yang merupakan hasil dari metode tenun artistik yang membutuhkan banyak tenaga kerja, dan dihargai karena kelembutannya yang lentur dan desainnya yang unik. Dua lokasi tempat kain ini masih diproduksi menggunakan metode tradisional yaitu Pulau Kumejima di Okinawa dan Kota Yuki di Ibaraki.

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Jepang pastinya seru.

Jepang menjadi satu destinasi yang tak dapat dilewatkan untuk liburan.

Baca juga: Unik! Lokasi Pembunuhan Samurai Terkenal di Jepang Berubah Jadi Tempat Karaoke

Ilustrasi kain sutra Tsumugi memiliki ciri khas serat-serat yang muncul pada benang hasil produksi tenunan sendiri. (flickr)

Baca juga: Suguhkan Vibes ala Jepang, Serunya Jelajahi Aki Koe-en di Cijeruk, Bogor Selatan, Bogor, Jawa Barat

Jepang menawarkan keindahan pemandangan dan pesona budaya yang bikin kamu penasaran.

Beragam hal menarik bisa kamu lakukan saat liburan di Jepang, lho.

Untuk pengalaman liburan yang unik, kamu bisa menguji keterampilan dengan mencoba menenun kain sutra di Jepang.

Melansir dari All About Japan, kain sutra diperkenalkan ke Jepang dari Tiongkok pada abad ketiga.

Baca juga: Jelajah Keindahan Tradisional Jepang di Distrik Geisha Tokyo, Ada Distrik Asakusa hingga Shinbashi

Baca juga: Lempeng Sagu, Makanan Khas Bengkalis Sejak Zaman Penjajahan Belanda dan Jepang

Sekitar satu abad kemudian, orang Jepang memelihara ulat sutra dan menenun sutra mereka sendiri. 

Sementara ulat sutra dibudidayakan oleh banyak keluarga petani selama berabad-abad sebagai barang dagangan.

Kain yang lembut dan lentur ini penggunaannya sangat terbatas, hanya untuk kalangan kelas atas Jepang hingga pertengahan abad ke-19. 

Rakyat jelata dilarang mengenakan kain sutra.

Namun ada pengecualian pada satu jenis kain sutra, yaitu sutra tsumugi.

Sutra tsumugi disebut sebagai sutra tenunan sendiri karena metode produksi dan tekstur yang dihasilkan sangat khas.

Sutra serat panjang biasa diproduksi dengan mengurai filamen halus dan panjang dari kepompong ulat sutra.

Ulat sutra yang direbus akan digulung menjadi benang sutra dan kemudian ditenun menjadi kain. 

Pada dasarnya sutra tsumugi merupakan produk limbah, karena berasal dari kepompong yang pecah dan tidak dapat diurai. 

Halaman
1234